* Jangan menggunakan halaman diskusi untuk menyerang pengguna lain
== Cara menggunakan halaman diskusi ==
Pemilu sudah lewat seminggu, tapi sisa-sisanya masih tertinggal di belakang. Kita masih bisa menyaksikan jejak yang ditinggalkan oleh Pemilu. Dari caleg yang meninggal karena stress seperti yang terjadi di Bali, saksi yang meninggal karena kelelahan dan yang paling banyak kita temui beritanya adalah caleg yang dirawat di RSJ. Sungguh suatu pemandangan yang membuat miris. Begitu banyak orang yang dengan suka rela mengorbankan apa yang dimilikinya untuk memasuki panggung politik, yang di dalamnya sungguh sangat berbeda dengan apa yang di angankan. Rata-rata mereka membawa 'AMANAH RAKYAT', ' INGIN MEMBUAT PERUBAHAN YANG LEBIH BAIK' sampai 'MENGANGKAT MARTABAT BANGSA' (begitu dahsyatnya janji-janji para caleg), sebagai pemanis pencalonan mereka. Dalam prakteknya, jangankan mengangkat martabat bangsa, mengangkat martabat diri mereka sendiri saja mereka tidak mampu. Bagaimana mampu, jika banyak temuan yang mengatakan ada beberapa caleg yang terlibat tindak korupsi serta money politic. Ngenes sekali menyaksikan film politik yang diputar di persada pertiwi ini. Sekarang, andaikan mereka terpilih...apa bisa dijamin jika mereka nantinya tidak lupa pada kita yang telah mendukung mereka hingga meraih kesuksesan ? Mereka akan fokus dalam rangka memenuhi janjinya pada kita atau mereka malah akan fokus pada bagaimana cara mengembalikan apa yang telah mereka keluarkan selama masa kampanye ? Dalam laut bisa diukur....dalam hati...siapa yang tahu...? Dan akankah negeri ini kita paksa untuk lebih banyak lagi mengeluarkan darah keperihan anak bangsanya ? Bisa jadi.... negeri ini akan semakin berat menanggung derita. Jika yang kita kirim menjadi wakil kita adalah insan-insan yang mudah stress, saling jegal, tusuk kanan-tusuk kiri, ingkar janji dan sifat keangkara- murkaan lainnya. Ironis sekali, negeri yag gemah ripah loh jinawi...diacak-acak oleh anak bangsanya sendiri. Di sisi lain...menjadi negeri asing bagi kaum yang teraniaya. Bertahanlah negeriku, masih banyak yang memujamu...sekuat jiwa raga mereka. Yakinlah masa itu akan datang...sekai lagi...bertahanlah negeriku............ bintang timur 10:03, 16 April 2009 (UTC)
