Suku Tumi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Kebudayaan: Ringkasan
→‎Kebudayaan: Ringkasan
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru VisualEditor-alih
Baris 27:
 
==Kebudayaan==
[[Budaya]] tidak bisa dipisahkan dari dua hal, yakni keberadaan Suku Tumi di Gunung Pesagi, dan kedatangan penyebar Islam di bawah perintah Ratu Ngegalang Paksi beserta keempat putranya, yaitu Umpu Belunguh, Umpu Bejalan Diwai, Umpu Pernong, dan Umpu Nyerupa.<ref>https://pringsewu.site/nenek-moyang-orang-margakaya/</ref> Suku Tumi yang beragama [[Animisme]] memiliki seperangkat [[adat]] dan [[budaya]]. Suku Tumi kemudian dikalahkan oleh para Umpu yang juga membawa adat serta budaya yang bersumber dari [[Islam]].<ref>https://tirto.id/mengenal-kerajaan-sekala-brak-sebagai-leluhur-lampung-czon</ref> Keempat umpu yang mengalahkan [[Ratu Sekekhumong]], pemimpin terakhir suku Tumi.<ref>https://www.medianasional.id/sekura-topeng-1000-wajah/</ref> Ke empat umpu ini lalu membagi wilayah kebesaran, rakyat, senjata-senjata Umpu Belunguh bertahta di Lamban Gedung, Umpu Pernong bertahta di Gedung Dalom, Umpu nyerupa bertahta di Gedung Pakuoh, Umpu bejalan diway bertahta di Lamban Dalom. Paksi Pak artinya 4 (empat) tertinggi, Sakala artinya titisan Brak artinya Dewa. Paksi Pak Sakala Brak yang artinya empat pemegang tertinggi di Kepaksian Sakala Brak. Kepaksian adalah Empat pemegang pucuk tertinggi di dalam adat. Kepaksian Sakala Brak adalah sebuah kerajaan yang berlandaskan nilai-nilai agama Islam. Didalam perkembangan sejarah dan sebutan terminology sekarang struktur kepaksian, struktur yang di pegang oleh Sultan Saibatin raja adat di kepaksian. Lambang dari Kepaksian Sakala Brak adalah Cambai Mak Bejunjungan, Pohon daun sirih berdiri tegak tampa sandaran.
 
==Kepercayaan==