Gelar kebangsawanan Eropa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android pranala ke halaman disambiguasi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 109:
 
== Gelar untuk wanita ==
Sebagaimana lazimnya gelar kebangsawanan Eropa, tiap gelar memiliki bentuk pria dan wanita. Dalam bahasa Inggris, bentuk wanita dari sebuah gelar atau posisi akan menyandang akhiran ''-ess'', sebagaimana akhiran ''-wati'' dalam bahasa Indonesia. Namun ada gelar yang berakhiran ''-ess'' tapi tidak diperuntukkan untuk wanita, misal: ''marquess''. Selain itu, ada juga gelar untuk wanita yang tidak berakhiran ''-ess'', misal: ''queen''. Gelar ''queen'' kemudian dibagi menjadi dua, yaitu ''queen regnant'' ([[ratu]]) dan ''queen consort'' ([[permaisuri]]).
 
Gelar ''queen'' dibagi menjadi dua, yaitu ''queen regnant'' ([[ratu]]) dan ''queen consort'' ([[permaisuri]]). Contohnya dalam kasus [[monarki Britania Raya]], gelar ''queen regnant'' dan ''queen consort'' memang menjadi masalah yang cukup besar. Biasanya, istri seorang raja menjadi ''queen consort'' jika dia sendiri tidak dilahirkan dalam keluarga bangsawan. [[Camilla Rosemary Shand|Camilla]], istri dari [[Charles III]], menyandang gelar ''queen consort'' bukan ''queen regnant'' karena Pangeran Charles dan istrinya berselingkuh saat dia masih menikah dengan [[Putri Diana]], dan seolah-olah, karena ini adalah pernikahan kedua mereka, sebelum pernyataan Ratu Elizabeth diyakini bahwa Camilla Parker Bowles akan mengambil gelar ''princess consort''. Ini mirip dengan [[Pangeran Philip]], yang gelar resminya adalah ''prince consort''. Namun dalam sebuah pernyataan yang menandai peringatan 70 tahun aksesi ke takhta awal tahun 2022, Ratu [[Elizabeth II]] mengumumkan bahwa dia ingin Camilla dikenal sebagai "permaisuri" atau ''queen consort'' ketika Charles menjadi raja. Ratu Elizabeth II sendiri adalah ''queen regnant''. Ini adalah gelar yang diberikan kepada seorang wanita yang mewarisi mahkota Inggris dengan hak lahir. Seorang ''queen regnant'' memiliki kekuasaan berdaulat penuh. Sementara itu, seorang permaisuri (''queen consort'') memegang gelar perempuan yang setara dengan gelar suaminya dan memiliki mahkota mewah untuk dirinya sendiri. Namun, dia tidak berbagi kedaulatan raja juga tidak berbagi kekuatan politik dan militernya. Oleh karena itu, Camilla akan menjadi Permaisuri Camilla. Selain itu, permaisuri ini nanti tidak akan memiliki kekuatan politik atau kedaulatan.
 
Saat seorang wanita menikah dengan pria bangsawan, wanita tersebut juga akan dianugerahi bentuk wanita dari gelar suaminya. Jika suaminya adalah seorang ''king'', maka sang istri akan menjadi ''queen'', jika seorang wanita menikah dengan seorang ''duke'', maka dia akan menjadi ''duchess'', begitu seterusnya. Hal ini didasarkan pada prinsip Kristen bahwa pernikahan adalah penyatuan dua individu.<ref>Matius 19:6</ref> Namun meskipun telah berbagi kedudukan yang setara, hal ini tidak diikuti pembagian peran dan kewenangan. Misalnya, meskipun seorang wanita telah menikah dengan ''king'', seorang ''queen'' tidak bisa ikut campur dalam urusan pemerintahan dan negara.