Pengepungan Konstantinopel (717–718): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
→Tahap awal kampanye: Memperbaiki salah ketik Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 31:
== Tahap awal kampanye ==
[[Berkas:Solidus-Anastasius II-sb1463.jpg|jmpl|ka|250px|''[[solidus (koin)|Solidus]]'' [[emas]] Anastasios II (b. 713–715), yang mempersiapkan Konstantinopel menjelang serangan Arab]]
Keberhasilan Arab membuka jalan untuk serangan kedua ke [[Konstantinopel]], suatu usaha yang sudah dimulai semenjak Khalifah [[al-Walid bin Abdul-Malik|al-Walid I]] (b. 705–715). Setelah kematiannya, saudara dan penerusnya [[Sulaiman bin Abdul-Malik|Sulaiman]] (b. 715–717) mengambil proyek tersebut dengan semangat yang meningkat, diduga karena adanya sabda Nabi bahwa Khalifah yang
Persiapan Arab, khususnya pembanguan armada besar, sebenarnya telah diketahui oleh Bizantium yang merasa cemas. Kaisar [[Anastasios II]] (berkuasa 713–715) mengirim utusan ke Damaskus di bawah [[patrician]] dan [[Eparkhos Konstantinopel|prefek urban]], Daniel dari [[Sinop, Turki|Sinope]], berpura-pura meminta perdamaian, namun pada kenyataanya memata-matai pasukan Arab. Anastasios kemudian memulai persiapan untuk pengepungan yang tak terhindarkan: [[Tembok Konstantinopel|perbentengan]] Konstantinopel diperbaiki dan dilengkapi dengan banyak artileri, sedangkan persediaan makanan dimasukkan ke dalam kota dan penduduk yang tidak mampu menimbun bahan makanan untuk cadangan selama tiga tahun dievakuasi.<ref>{{harvnb|Mango|Scott|1997|p=534}}</ref><ref>{{harvnb|Lilie|1976|pp=122–123}}</ref><ref>{{harvnb|Treadgold|1997|pp=343–344}}.</ref> Anastasios memperkuat angkatan lautnya dan pada awal 715 mengerahkannya melawan armada Arab yang mendatangi pesisir [[Lykia]] di [[Finike|Phoinix]]—ada kemungkinan bahwa ada kebingungan antara tempat yang dimaksud dengan [[Fenaket|Phoinix]] di seberang [[Rhodes]],<ref>{{harvnb|Mango|Scott|1997|p=537 (Catatan #5)}}.</ref> dan bahkan mungkin dengan [[Fenisia]] ([[Lebanon]] modern), yang terkenal akan hutan [[Cedrus libani|cedarnya]]<ref>{{harvnb|Lilie|1976|p=123 (Catatan #62)}}.</ref>—untuk mengumpulkan kayu untuk membuat kapal. Akan tetapi, di Rhodes, armada Bizantium, didorong oleh para tentara dari Thema [[Opsikion]], memberontak, membunuh komandan mereka Yohanes Diakon dan berlayar ke utara menuju [[Adramyttion]]. Di sana mereka mengangkat seorang bekas pemungut pajak yang agak enggan, [[Theodosios III]], sebagai kaisar.<ref name="Haldon 1990 80"/><ref name="Treadgold 1997 344"/><ref>{{harvnb|Mango|Scott|1997|pp=535–536}}</ref><ref>{{harvnb|Lilie|1976|pp=123–124}}</ref> Anastasios menyeberang ke [[Bithynia]] di Thema Opsikion untuk menghadapi pemberontakan, namun armada pemberontak berlayar ke [[Khrysopolis]]. Dari sana, mereka melancarkan serangan terhadap Konstantinopel, hingga, pada akhir musim panas, para simpatisan di dalam kota membuka gerbang untuk mereka. Anastasios bertahan di [[Nicea|Nikaia]] selama beberapa bulan, sebelum akhirnya bersedia untuk menyerah dan hidup sebagai biarawan.<ref>{{harvnb|Haldon|1990|pp=80, 82}}</ref><ref>{{harvnb|Mango|Scott|1997|p=536}}</ref><ref>{{harvnb|Treadgold|1997|pp=344–345}}.</ref> Naiknya Theodosios, dari sumber yang ada disebut sebagai orang yang enggan dan tidak cakap, sebagai kaisar boneka orang Opsikion, memicu reaksi keras dari thema-thema lainnya, terutama [[Anatolikon]] dan [[Armeniakon]] di bawah ''[[strategos]]''nya (jenderal) masing-masing, yaitu [[Leo orang Isauria]] dan [[Artabasdos]].<ref name="Treadgold345"/><ref>{{harvnb|Lilie|1976|p=124}}</ref>
|