Ade Yasin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Klrfl (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 21136270 oleh 119.110.80.250 (bicara) Menghapus konten yang tidak bersumber
Tag: Pembatalan
→‎Kontroversi: Pembaruan isi dan Vonis kasus suap
Baris 57:
Ade Yasin menikahi seorang polisi bernama Ajun Inspektur Polisi Satu Yanwar Permadi yang bertugas di Kepolisian Resor (Polres) Bogor. Yanwar meninggal dunia pada 24 September 2020 karena sakit paru-paru akut.<ref>https://rri.co.id/humaniora/info-publik/903549/profil-suami-bupati-bogor-mengabdi-tanpa-cacat</ref> Pasangan ini memiliki dua orang anak bernama Nadia Hasna Humaira dan Naufal Hilmi Ikhsan.<ref name=bhayangkari/>
 
== Ditangkap KPKKontroversi ==
=== Kasus suap ===
Tanggal 27 April, Ade Yasin terkena operasi tangkap tangan oleh [[Komisi Pemberantasan Korupsi]] atas dugaan suap yang juga melibatkan pejabat [[Badan Pemeriksa Keuangan|BPK]] PerwakilanKanwil [[Jawa Barat]]. Sejumlah uang yang diduga merupakan bagian dari suap turut disita KPK saat melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bupati Bogor Ade Yasin. Namun jumlah uang itu masih dihitung KPK. Para pihak yang diamankan KPK itu masih berstatus terperiksa. Tanggal 28 April 2022 KPK menetapkan Ade Yasin sebagai tersangka.<Refref>[{{cite web|url=https://news.detik.com/berita/d-6053244/kena-ott-kpk-bupati-bogor-ade-yasin-punya-harta-rp-41-miliar |title=Kena OTT KPK, Bupati Bogor Ade Yasin Punya Harta Rp 4,1 Miliar].|date=27 ''Detik''.April Diakses2022|author=Haris Fadhil|website=[[Detik.com]]|access-date=27 April 2022.}}</ref><ref>[{{cite web|url=https://nasional.kontan.co.id/news/kpk-tetapkan-ade-yasin-jadi-tersangka-suap-pengurusan-laporan-keuangan-pemkab-bogor |title=KPK Tetapkan Ade Yasin Jadi Tersangka Suap Pengurusan Laporan Keuangan Pemkab. Bogor].|date=28 ''NasionalApril -2022|author=Vendy Kontan''.Yhulia DiaksesSusanto|editor=Herlina Kartika Dewi|website=[[Kontan]]|access-date=8 Mei 2022.}}</ref>
 
Dalam sidang putusan yang dilaksanakan di [[Pengadilan Tindak Pidana Korupsi]], Kota Bandung pada 23 September 2022, Ade Yasin dijatuhkan hukuman 4 tahun penjara dan denda Rp. 100 juta subsider enam bulan penjara karena dianggap secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 5 Ayat 1 Undang-undang Tindak Pidana Korupsi, Juncto Pasal 55 Ayat 1 [[Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Indonesia|KUHP]], Juncto Pasal 64 Ayat 1 KUHP.<ref>{{cite web|url=https://news.detik.com/berita/d-6309968/soal-ade-yasin-yang-menangis-dengar-vonis-dan-ricuhnya-ruang-sidang|title=Soal Ade Yasin yang Menangis Dengar Vonis dan Ricuhnya Ruang Sidang|date=24 September 2022|author=Kanya Anindita Mutiarasari|website=[[Detik.com]]|access-date=24 September 2022}}</ref> Sidang yang dihadiri secara daring oleh Ade Yasin tersebut berakhir ricuh, akibat kekecewaan para simpatisan dan kolega karena vonis terdakwa lebih tinggi dari tuntutan jaksa yang hanya tiga tahun penjara.<ref>{{cite web|url=https://bandung.kompas.com/read/2022/09/23/184655378/ade-yasin-divonis-4-tahun-penjara-massa-ricuh-hakim-dilempar-botol-minuman?page=all|title=Ade Yasin Divonis 4 Tahun Penjara, Massa Ricuh, Hakim Dilempar Botol Minuman|date=23 September 2022|author=Reni Susanti|website=[[Kompas.com]]|access-date=25 September 2022}}</ref><ref>{{cite web|url=https://news.detik.com/detiktv/d-6308772/lemparan-botol-di-sidang-vonis-ade-yasin-yang-berakhir-ricuh|title=Lemparan Botol di Sidang Vonis Ade Yasin yang Berakhir Ricuh|date=23 September 2022|author=Detik TV|website=[[Detik.com]]|access-date=24 September 2022}}</ref>
 
== Referensi ==