Muhammad Amrullah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 86:
Ia mendapatkan pendidikan awal dari datuk atau nenek sendiri secara [[Adat Minangkabau|tradisi Minangkabau]]. Kemudian ia belajar agama dari kakeknya Tuanku Syeikh Pariaman di [[Koto Tuo, IV Koto, Agam|Koto Tuo]].{{Bio muslim butuh rujukan}} Dari neneknya, Muhammad Amrullah belajar Nahwu, Sharaf, Manthiq, Ma'ani, Tafsir dan Fiqh.{{Bio muslim butuh rujukan}}
 
Di [[Mekah]] ia berguru kepada Sayid Zaini Dahlan, ulama Mekah yang terkenal, dan berguru juga kepada Syeikh Muhammad Hasbullah dan beberapa ulama yang lain.{{Bio muslim butuh rujukan}} Ia juga belajar dengan [[Ahmad Khatib Al-Minangkabawi]] dan [[Tahir Jalaluddin]] yang usianya lebih muda daripadanya.{{Bio muslim butuh rujukan}} Pada usia 26 tahun, Syeikh Muhammad Amrullah telah diberi ijazah dan tugas mengajar oleh datuknya, Abdullah Arif atau Tuanku Nan Tuo di kampungnya.{{Bio muslim butuh rujukan}} Ilmu-ilmu yang diajarkan ialah Ilmu Tafsir, Fiqh, Tasawuf, dan ilmu-ilmu alat, yaitu Nahwu, Sharaf, Manthiq, Ma'ani, Bayan, Badi'.<ref name=":0">{{cite book|last =Hamka|first =|authorlink =|coauthors =|title =Ayahku|publisher =Djajamurni|date =1963|location =Jakarta|url =|doi =|isbn =|page =48}}</ref>
 
== Keturunan ==
Syeikh Muhammad Amrullah mengalami delapan kali perkawinan, dan jumlah semua anaknya ialah 46 orang.{{Bio<ref muslimname=":0" butuh rujukan}}/>
 
== Referensi ==