Kepulauan Raja Ampat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Envapid (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Envapid (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 20:
===Periode sebelum Gurabesi===
 
Menurut versi ini menurut Suku Kawe dan Wawiyai seperti yang dicatat Van der Leenden, sebelum Gurabesi berkuasa wilayah ini sudah memiliki kerajaan lokal dan dipimpin oleh raja saling bersaudara bergelar ''Funfun''. ''Fun'' Giwar menguasai Waigeo, ''Funfun'' Tusan menguasai Salawati, dan ''Funfun'' Mustari yang menguasai Misool. Selain itu ada pula saudara keempat ''fun'' Kilimuri kemudian pergi ke Seram, saudara kelima ''fun'' Sem yang menjelma menjadi makhluk halus, dan Pin Take saudari keenam, dan saudara ketujuh yang membatu di Wawage, Waigeo Selatan. Mereka awalnya hidup bersama di Wawage tetapi kemudian bertengkar dan berpisah.
 
Selanjutnya dari sejarah tersebut beredar mitos yang dipercaya masyarakat, bahwa salah satu anak yang menetas dari telur tersebutsaudara bernamaperempuan Pin TikeTake hamil tanpa suami. Peristiwa itu menyebabkan saudara-saudaranya malu. Karena itu, dia dihanyutkan oleh saudara-saudaranya ke laut. Pin TikeTake terdampar di Pulau Numfor dan bertemu dengan Manar Maker, seorang tokoh mitos masyarakat Biak -Numfor.
 
Kemudian Pin TikeTake melahirkan bayi laki-laki yang diberi nama Gurabesi atau Kurabesi. Ketika dewasa, Kurabesi kembali ke Kali Raja (Wawage) dan bertemu pamannya ''fun'' Giwar. Gurabesi, ''fun'' Giwar dan anak Giwar yang bernama Mereksopen, membantu Raja Tidore berperang melawan Raja Ternate.
 
Sebagai hadiah kepada Kurabesi atas kemenangan melawan Ternate, dia dinikahkan dengan putri Sultan Tidore, Boki Taiba. Kurabesi dan istrinya kemudian menetap di KaliWauyai, RajaWaigeo, Raja Ampat sampai akhir hidupnya.<ref>{{Cite web|last=Adelia|first=Jesslyn|date=2021-11-25|title=Raja Ampat: Sejarah, Pesona Keindahan Alam dan Pantai|url=https://www.kabarwisata.id/objek-rekreasi/raja-ampat-sejarah-pesona-keindahan-alam-dan-pantai/|website=Kabar Wisata|language=id-ID|access-date=2021-12-12}}</ref>
 
Dalam perjalanan sejarah, wilayah Raja Ampat telah lama dihuni oleh masyarakat bangsawan dan menerapkan sistem adat [[Maluku]]. Dalam sistem ini, masyarakat sekumpulan manusia. Tiap desa dipimpin oleh seorang [[raja]]. Semenjak berdirinya lima [[kesultanan]] muslim di Maluku, Raja Ampat menjadi bagian klaim dari [[Kesultanan Tidore]]. Setelah Kesultanan Tidore takluk dari Belanda, Kepulauan Raja Ampat menjadi bagian klaim [[Hindia Belanda]].