Feisal Tanjung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 65:
* International Defence Management Course, Monterey, Amerika Serikat 1981
* Lemhanas 1982
 
=== Riwayat Operasi===
* Operasi Masohi / RMS tahun 1963
Baris 99 ⟶ 98:
# Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan dalam [[Kabinet Pembangunan VII]] masa kerja (14 Maret 1998 – 21 Mei 1998)
# Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan dalam [[Kabinet Reformasi Pembangunan]] masa kerja (21 Mei 1998 – 20 Oktober 1999)
 
=== Ekspedisi Lembah X ===
[[File:Feisal Tanjung lembah X.jpg|thumb|Feisal Tanjung dan suku terasing di Lembah X]]
Baris 109 ⟶ 107:
 
# Kapten Inf Feisal Edno Tanjung (RPKAD), komandan tim
# Kapten Azhim Zahif (Kodam XVII/Cen), wakil komandan tim
# Kapten Cdm Dr. Bondan Haryono (RPKAD), perwira kesehatan
# Kapten Drs. Hadiritma (RPKAD), perwira sosial budaya
# Lettu Inf [[Sintong Panjaitan]] (RPKAD) perwira operasi
# Lettu Czi Agung Harmono (KodamZidam XVII/Cen), perwira zeni
# Capa Marwoto (RPKAD), perwira perhubungan
# Sersan Mayor Suparmin (RPKAD), bintara logistik
# Koptu Solichin (RPKAD), tamtama penghubung
# Prada Mami (Kodam XVII/Cen), putra daerah
# Prada Derek Vugu (Kodam XVII/Cen), putra daerah
# [[Hendro Subroto]] (TVRI), wartawan perang
 
Ekspedisi ini sukses melakukan kontak dengan suku terasing yang belum tersentuh peradaban luar. Namun disayangkan hasil film dokumenter Gaisseau dan kru NBC hilang terbawa arus sungai Meitanyeh.<ref>Usamah Hisyam (Ketua Tim Penyusun), Feisal Tanjung:Terbaik untuk rakyat, terbaik bagi ABRI, Jakarta: Dharmapena, 1999, hal.281.</ref> Sehingga Gaisseau kemudian melakukan ekspedisi kedua dengan tim yang berbeda yang diberi nama Ekspedisi Nusantara Jaya.<ref name="jambi.tribunnews.com"/>
=== Panglima KodamPangdam VI/Tanjungpura ===
 
=== Panglima Kodam VI/Tanjungpura ===
 
Karier militer Feisal Tanjung dari sejak lulus dari Akademi Militer Nasional sampai menjadi Panglima Kodam termasuk gemilang. Perwira dengan sembilan penugasan operasi militer ini mencapai pangkat Brigjen pada usia 43 tahun dan pangkat Mayjen pada usia 46 tahun.<ref name="Usamah Hisyam 1999"/>
 
Pada pangkat Mayjen inilah, Feisal Tanjung mendapat kepercayaan menjabat Panglima [[Kodam VI/Tanjungpura]]. Proses likuidasipenggabungan TNI AD pada tahun 1984-1985 menjadikan wilayah Kodam VI/Tanjungpura sangat luas, yaitu meliputi seluruh pulau Kalimantan. Sebelum likuidasipenggabungan, pada pulau Kalimantan terdapat empat kodam; Kodam IX/Tambun Bungai, Kodam X/Lambung Mangkurat, Kodam XI/Mulawarman dan Kodam XII/Tanjungpura. Feisal adalah panglima pertama di Kodam VI/Tanjungpura.<ref>Usamah Hisyam (Ketua Tim Penyusun), Feisal Tanjung:Terbaik untuk rakyat, terbaik bagi ABRI, Jakarta: Dharmapena, 1999, hal.375.</ref>
 
=== Dewan Kehormatan Militer===
Nama Komandan Seskoad Mayjen TNI Feisal Tanjung mulai menjadi pembicaraan hangat setelah memimpin DKM (Dewan Kehormatan Militer) untuk tragedi [[Santa Cruz]] di [[Timor Timur]] tahun [[1991]]. Penunjukan Feisal Tanjung oleh Presiden [[Soeharto]] saat itu membuat heran banyak orang karena saat itu KSAD [[Edi Sudrajat]] tidak menyodorkan namanya sebagai calon ketua DKM. Hasil rekomendasi DKM yang paling nyata adalah pencopotan Mayjen TNI [[Sintong Panjaitan]] - salah satu perwira yang bersinar saat itu - dari jabatan Pangdam Udayana. Selain itu juga diberhentikannya Brigjen [[Rudolf Warouw]] dari Panglima Komando Pelaksana Operasi Timor Timur serta Kapten [[Choki Aritonang]] dan beberapa bawahannya sebagai perwira pelaksana di lapangan. Semuanya dicopot sebagai reaksi pemerintah memenuhi tuntutan internasional akan penanggung jawab terjadinya kerusuhan di [[Santa Cruz]] Timor Timur yang mencoreng citra RINKRI di masa itu.
 
Saat menjabat Panglima ABRI, terjadi friksi antara kubu Jenderal TNI Feisal Tanjung dan kubu Jenderal TNI [[R. Hartono]] (KSAD), juga adanya rumor penggolongan [[ABRI Hijau]] dan [[ABRI Merah Putih]].