Bank Maybank Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dani1603 (bicara | kontrib)
k clean up
Baris 31:
== Sejarah ==
===Perkembangan hingga 1999===
Bank ini awalnya didirikan dengan nama Bank Internasional Indonesia (disingkat BII) pada tanggal 15 Mei 1959<ref name=rajs/> oleh sekelompok pengusaha seperti Aridi Penjamin dan Jap Ing Hoat,<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=iRu4AAAAIAAJ&dq=With+its+roots+going+back+to+1959+%2C+BII+was+founded+by+a+group+of+individual+...&focus=searchwithinvolume&q=Penjamin+ Globalization of the Jakarta Stock Exchange]</ref> dan tercatat sempat berganti tiga kali pemilik dan [[merger]] di tanggal 31 Maret 1980 dengan PT Bank Tabungan untuk Umum 1859, [[Surabaya]]. Terakhir, pada awal 1980-an, BII dikuasai oleh Iskandar Widyadi,<ref>[https://books.google.co.id/books?id=osZGDwAAQBAJ&pg=PA11&dq=iskandar+widyadi+BII&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiwh5D4sYb4AhUUgOYKHQr9Cm4Q6AF6BAgIEAI#v=onepage&q=iskandar%20widyadi%20BII&f=false CEO'S Mother]</ref> seorang pengusaha tekstil (yang juga sempat memiliki [[Bank Jasa Jakarta]]). Pada Agustus 1982, BII diambilalih oleh grup [[Sinar Mas]]<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=zBScWPpfHV4C&dq=Bank+Internasional+Indonesia+1982+widjaja&focus=searchwithinvolume&q=1982 Asia Pulp & Paper Indonesia: The Business Rationale that Led to Forest Degradation and Financial Collapse]</ref> dari tangan Widyadi sebesar 70%<ref name=rajs/> dengan modal Rp 13 miliar.<ref name=bi>[https://books.google.co.id/books?id=2zVJEAAAQBAJ&pg=PA6&dq=Bank+Internasional+Indonesia+sinarmas&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwi285TIsob4AhXBQ3wKHU26DOwQ6AF6BAgFEAI#v=onepage&q=Bank%20Internasional%20Indonesia%20sinarmas&f=false Mindset Orang Kaya: Akhirnya Terbongkar Sesuatu yang Dilupakan Oleh Mereka ...]</ref> Aset bank itu saat diakuisisi hanya sebesar Rp 13 miliar dan modalnya Rp 3 miliar ditambah 2 cabang (kantor pusat di Jakarta dan cabang di Surabaya).<ref name=rajs/>
 
Sinar Mas selanjutnya berhasil meningkatkan kinerja bank ini dengan pada 1984 menjadi bank terbesar kedua dari kelompok non-devisa,<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=jQzpAAAAMAAJ&dq=Bank+Internasional+Indonesia+1982+widjaja&focus=searchwithinvolume&q=BII Indonesian Financial Profile: A Profile of Indonesian Financial Services Featuring Banks, Insurance, and Financial Institutions in Indonesia]</reFref> memiliki 11 cabang (akhir 1980-an), dan modalnya meningkat menjadi Rp 38,5 miliar.<ref name=rajs/><Refref name=BII>[https://books.google.co.id/books?id=1Wy0AAAAIAAJ&q=BankInternasionalIndonesia+1990&dq=BankInternasionalIndonesia+1990&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwi33_G7s4b4AhX1jdgFHdd1Aic4ChDoAXoECAkQAg Indonesia in the 1990's]</ref> Sejak 10 November 1988, BII telah menyandang status sebagai bank devisa.<Refref>[https://books.google.co.id/books?id=CtTsAAAAMAAJ&q=BII+1982+widjaja&dq=BII+1982+widjaja&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwi9gp69sIb4AhUYFLcAHXoBB78Q6AF6BAgGEAI Informasi, Volume 9,Masalah 101-106]</ref> Setelah [[Paket Kebijaksanaan Oktober 1988]] (Pakto), pertumbuhan BII jauh lebih mengesankan dengan tercatat sebagai bank swasta terbesar ketiga, meningkatkan cabangnya menjadi 25 buah<ref name=rajs>[https://books.google.co.id/books?id=26vNDwAAQBAJ&pg=PA12&dq=bank+internasional+indonesia+1989&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjJwvPRtIb4AhXFIbcAHWlVBOsQ6AF6BAgGEAI#v=onepage&q=bank%20internasional%20indonesia%201989&f=false Eka Cipta Wijaya Raja Mal dan Perumahan]</ref> dan di tanggal 27 September 1989, modal dasar BII ditingkatkan dari Rp 60 miliar menjadi Rp 300 miliar.<ref name=swast/> Keluarga Widjaja sebagai pemilik bank ini juga memprofesionalisasi operasionalnya dari bank keluarga menjadi bank modern.<ref name=warte/>
 
BII memiliki lebih dari 100 cabang pada awal 1990-an, dan memfokuskan bisnisnya pada sektor korporat, ditambah sektor yang belum tersentuh bank-bank lain saat itu, seperti pembiayaan kendaraan dan [[kartu kredit]].<Refref name=BII/> Meskipun demikian, BII kemudian mulai agresif menyentuh sektor konsumer dengan aneka promosi bernilai ratusan juta rupiah.<ref name=warte>[https://books.google.co.id/books?id=apCFBIjUBSoC&q=Mengubah+cara+penanganan+perusahaan+dari+sistem+keluarga+ke+manajemen+profesional&dq=Mengubah+cara+penanganan+perusahaan+dari+sistem+keluarga+ke+manajemen+profesional&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwitiJO5t4b4AhWFH7cAHcnKCYYQ6AF6BAgJEAI Emiten pasar modal Indonesia]</ref> Pada 21 November 1989, BII mencatatkan sahamnya (12 juta lembar, atau 9,6%) sebagai perusahaan terbuka di [[Bursa Efek Jakarta]] dan [[Bursa Efek Surabaya|Surabaya]] (sekarang telah merger menjadi [[Bursa Efek Indonesia]]) dengan harga penawaran Rp 11.000/lembar.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=RtfrAAAAMAAJ&q=BankInternasionalIndonesia+1989&dq=BankInternasionalIndonesia+1989&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjuoqTKtob4AhVPIbcAHdElBnsQ6AF6BAgCEAI Ensiklopedi ekonomi, bisnis & manajemen: A-O]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=1H4VAQAAIAAJ&q=BankInternasionalIndonesia+1989&dq=BankInternasionalIndonesia+1989&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiE07qQt4b4AhUc4nMBHT-bCfs4ChDoAXoECAkQAg Winarto & Wang's Indonesia Stock Market Handbook]</ref> BII kemudian juga mendirikan bank asing patungan dengan nama PT Fuji Bank International Indonesia (kini [[Bank Mizuho Indonesia]]), PT Bank Credit Lyonnais Indonesia (kini bernama [[Bank Capital Indonesia]]) dan PT Bank BII Commonwealth (kini [[Bank Commonwealth]]) serta mendirikan beberapa kantor di luar negeri, seperti di [[Singapura]] dan [[Kepulauan Cayman]].<Refref name=BII/> BII juga mendirikan anak usaha BII Finance Center dan akuisisi perusahaan di [[Hong Kong]] bernama Alied Asia Finance Co. Ltd. (kemudian menjadi BII Finance Co. Ltd.),<ref name=warte1>[https://books.google.co.id/books?id=PhBYAAAAMAAJ&q=BankInternasionalIndonesia+1989&dq=BankInternasionalIndonesia+1989&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjuoqTKtob4AhVPIbcAHdElBnsQ6AF6BAgKEAI Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 10,Masalah 46-52]</ref> dan sebuah bank di [[Tiongkok]] bernama Bank International Ningbo.<ref name=b>[https://web.archive.org/web/19970507112204/http://www.bii.co.id/ HISTORY OF THE COMPANY]</ref>
 
Asetnya kemudian naik menjadi mendekati Rp 10 triliun di periode 1990-an.<ref name=bi/> BII berkembang sebagai bank swasta papan atas (urutan ketiga dan yang paling menguntungkan di tahun 1995),<ref>[https://web.archive.org/web/19970613205149fw_/http://www.bii.co.id/english/about_bii/bii_brief/index.htm BII in Brieh]</ref> dengan 165 cabang<ref name=b/> dan menjadi salah satu pilar bisnis utama dan paling menguntungkan dari Sinar Mas Group.<ref name=swast>[https://books.google.co.id/books?id=nngWVvMikDYC&q=bank+internasional+indonesia+1989&dq=bank+internasional+indonesia+1989&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiTjNeNuIb4AhWOUWwGHdqtDuA4FBDoAXoECAMQAg Pasar modal Indonesia: retrospeksi lima tahun swastanisasi BEJ]</reFref> Tercatat, dengan kinerjanya yang cukup bagus, BII sempat meraih penghargaan dari sejumlah publikasi dan lembaga internasional.<ref name=brow>[https://books.google.co.id/books?id=3mmuttCrCesC&pg=PA67&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false The Rise of the Corporate Economy in Southeast Asia]</ref> BII kemudian sejak 1998 juga mengembangkan ''[[internet banking]]'' terawal di Indonesia.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=iovfS5t7l1MC&pg=PA306&dq=Bank+Internasional+Indonesia+1990&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiL5N3ysob4AhVvFbcAHdiMABYQ6AF6BAgEEAI#v=onepage&q=Bank%20Internasional%20Indonesia%201990&f=false Anxieties/desires]</ref> Sebelum 1998, 51% saham BII dikuasai oleh lengan usaha Sinar Mas Group di bidang keuangan, PT [[Sinar Mas Multiartha]] Tbk,<Refref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=5mKfAAAAIAAJ&dq=BankInternasionalIndonesia+sinarmas&focus=searchwithinvolume&q=Sinartama+ Corporate Handbook, Indonesia: The Definitive Guide to Listed Companies, Volume 2]</ref> dan sebelumnya, dimiliki sahamnya oleh PT Sinar Mas Tunggal dan PT Supra Veritas yang juga dimiliki grup tersebut.<Refref>[https://books.google.co.id/books?id=N0UcAQAAMAAJ&q=PT+Bank+Tabungan+untuk+Umum+1859&dq=PT+Bank+Tabungan+untuk+Umum+1859&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwi78PDE75v4AhWqH7cAHQRSAfMQ6AF6BAgKEAI The Bankers' Almanac and Year Book, Volume 1]</ref>
 
===Perkembangan 1999-2006===
Kepemilikan keluarga Widjaja pada akhir 1990-an harus hilang dengan masuknya BII dalam program rekapitalisasi yang diadakan pada Maret 1999 seiring [[krisis finansial Asia 1997|krisis ekonomi di akhir 1990-an]].<ref>[https://books.google.co.id/books?id=3-RSEAAAQBAJ&pg=PA80&dq=BankInternasionalIndonesia+rekapitalisasi&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjypNzquIb4AhUjjOYKHT3IDnUQ6AF6BAgGEAI#v=onepage&q=BankInternasionalIndonesia%20rekapitalisasi&f=false Sejarah Penggabungan Bank Negara setelah krisis 98 Jilid II]</ref> Rekapitalisasi dilakukan setelah BII terjerat utang US$ 4,6 miliar sejak April 1998,<ref name=brow/> dan [[rasio kecukupan modal]]nya turun hingga -15%.<ref name=warte1/> Lewat rekapitalisasi berbiaya Rp 6,6 triliun,<ref name=byi>[https://books.google.co.id/books?id=NgKMsuvORgUC&pg=PA61&dq=CAR+BII+1999&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiAmand34v4AhV7RWwGHS16B5IQ6AF6BAgJEAI#v=onepage&q&f=false Governing Finance: East Asia's Adoption of International Standards]</ref> pada 31 Desember 2000, pemerintah (via [[Badan Penyehatan Perbankan Nasional]]/BPPN) memegang 56,78% saham di bank ini.<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=Z_QVAQAAMAAJ&dq=BankInternasionalIndonesia+rekapitalisasi&focus=searchwithinvolume&q=++%28+BII+%29+. Perbankan Indonesia pasca krisis: analisis, prospek, dan profil]</ref> Meskipun demikian, saat itu, manajemen BII masih dikelola oleh orang-orang lama (Sinar Mas),<ref name=byi/> dan grup tersebut masih memegang sekitar 18% saham,<ref name=econ>[https://books.google.co.id/books?id=U9kbAQAAMAAJ&q=BankInternasionalIndonesia+1999&dq=BankInternasionalIndonesia+1999&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwi0scqj4Yv4AhXN7XMBHQp6DcY4FBDoAXoECAYQAg Country Finance: Indonesia]</ref> yang direncanakan akan ditambah dengan ''buyback'' dari pemerintah.<ref name=warte1/> Bahkan, dikabarkan awalnya Sinar Mas sudah mengembalikan dana rekapitalisasi BII dari pemerintah sebesar Rp 2 triliun.<Refref>[https://books.google.co.id/books?id=ffETAQAAMAAJ&q=Pemilik+lama+BII+,+katanya+,+sempat+mengembalikan+dana+rekap+yang+lebih+sebesar+Rp+2+triliun+tunai&dq=Pemilik+lama+BII+,+katanya+,+sempat+mengembalikan+dana+rekap+yang+lebih+sebesar+Rp+2+triliun+tunai&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjG3cPN54v4AhVc4TgGHWx4CJIQ6AF6BAgHEAI Tempo, Volume 34,Masalah 7-12]</ref>
 
Belakangan, pemerintah terpaksa menyuntikkan modal kembali di BII kembali lewat mekanisme ''[[rights issue]]'' senilai Rp 4,8 triliun, yang membuat keluarga Widjaja menyerahkan seluruh sisa sahamnya (efektif sejak 17 April 2002).<ref name=waeb>[https://web.archive.org/web/20040318233340/http://www.bii.co.id/ About Us]</ref><ref>[https://bisnis.tempo.co/read/13169/right-issue-bii-bukan-rekap-jilid-ii Right Issue BII Bukan Rekap Jilid II]</ref> Tindakan ini diambil ketika terkuak di tahun 2001 BII tidak kunjung sehat akibat kredit macet yang disalurkan kepada perusahaan milik Sinar Mas Group sebanyak US$ 1,43 miliar,<Refref>[https://books.google.co.id/books?id=tbrsAAAAMAAJ&q=BankInternasionalIndonesia+BPPN&dq=BankInternasionalIndonesia+BPPN&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjYrt6Q5Iv4AhUFR2wGHfMTBkE4ChDoAXoECAoQAg Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 12,Masalah 1-8]</ref> belum lagi kredit macet raksasa yang diderita perusahaan kertas [[Asia Pulp & Paper]] senilai US$ 14 miliar. Rasio kecukupan modalnya pada tahun itu anjlok hingga -47,5%, kredit macetnya menjadi 61,88% dari total kredit,<ref>[https://books.google.co.id/books?id=zELjAAAAMAAJ&q=BankInternasionalIndonesia+rekapitalisasi&dq=BankInternasionalIndonesia+rekapitalisasi&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiVusP8uIb4AhWUH7cAHUwaAXE4ChDoAXoECAUQAg Gamma, Volume 4,Masalah 10-15]</ref><ref name=profil>[https://books.google.co.id/books?id=QgtTEAAAQBAJ&pg=PA39&dq=BankInternasionalIndonesia+rekapitalisasi&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjypNzquIb4AhUjjOYKHT3IDnUQ6AF6BAgHEAI#v=onepage&q=BankInternasionalIndonesia%20rekapitalisasi&f=false Profil Bisnis Grup Salim]</ref> ditambah kerugian Rp 4,1 triliun, belum lagi harga sahamnya yang anjlok hingga Rp 20/lembar.<Refref>[https://www.hukumonline.com/berita/a/pengamat-iright-issuei-bii-sama-dengan-rekap-kedua-hol5570 Pengamat: Right Issue BII Sama dengan Rekap Kedua]</reFref> Sebagai bayaran dari pengambilalihan itu dan penyelesaian utangnya, keluarga Widjaja kemudian juga menyerahkan sebagian asetnya ke BPPN dengan total US$ 1,2 miliar.<ref name=profil/> Direksi BII pasca pengendalian penuh pemerintah dirombak, dan berada di bawah kendali BPPN sejak 13 Juli 2001 sebagai bank dalam penyehatan.<ref>[https://www.liputan6.com/news/read/16641/bppn-merombak-direksi-dan-komisaris-bii BPPN Merombak Direksi dan Komisaris BII]</ref> Melalui sejumlah proses, pada tahun 2002 rasio kecukupan modal bank ini sudah menjadi 38%.<ref name=waeb/> Untuk menyegarkan citranya setelah sehat, sejak 15 Januari 2003 BII juga sudah memiliki logo baru.<ref>[https://www.datatempo.co/foto/detail/P0302200300013/sigit-pramono-dengan-logo-bii Sigit Pramono dengan logo BII]</ref> BII juga membuka cabang [[bank syariah]]nya (UUS) di periode ini.<ref name=econ/>
 
Pada saat bank ini kembali tertimpa masalah di tahun 2001, sempat ada isu rencana BII akan dimerger dengan [[Bank Mandiri]] dengan alasan BII cukup potensial (aset Rp 37,4 triliun dan nasabah 2 juta orang).<ref>[https://www.liputan6.com/news/read/15840/akuisisi-bii-oleh-bank-mandiri-disambut-positif Akuisisi BII oleh Bank Mandiri Disambut Positif]</ref> Belakangan, rencana itu batal dan pemerintah berencana untuk mendivestasi 71% sahamnya di BII (dari 93,6%) pada Juli 2003.<ref>[https://www.liputan6.com/news/read/58046/pelepasan-saham-pemerintah-di-tiga-bank-disetujui Pelepasan Saham Pemerintah di Tiga Bank Disetujui]</ref> Melalui [[tender]], muncul peminat seperti Sorak Financial Holdings Pte. Ltd. ([[konsorsium]] yang digawangi [[Kookmin Bank]] [[Korea Selatan]] bersama [[Temasek Holdings]], [[Barclays]] dll), [[UOB Bank]] dan [[Panin Bank]]-[[ANZ]].<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=8CJYAAAAMAAJ&dq=BII+sorak+tender+2003&focus=searchwithinvolume&q=sorak Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 16,Masalah 19-20]</ref> Kemudian, pada November 2003, BPPN dan pemerintah resmi menetapkan konsorsium Sorak sebagai pemenang divestasi 51% saham BII<reFref>[https://bisnis.tempo.co/read/34716/konsorsium-sorak-pemilik-bii Konsorsium Sorak Pemilik BII]</ref><ref>[https://www.hukumonline.com/berita/a/perjanjian-jual-beli-divestasi-bii-ditandatangani-hol9226 Perjanjian Jual Beli Divestasi BII Ditandatangani]</ref> dengan harga Rp 2,1 triliun.<Refref>[https://books.google.co.id/books?id=egNTEAAAQBAJ&pg=PA40&dq=BII+sorak+2003&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwif0rKovYb4AhWnILcAHTr6BmkQ6AF6BAgCEAI#v=onepage&q=BII%20sorak%202003&f=false Perusahaan Asing Membidik Eks Aset Konglomerat Indonesia]</ref> Sisa saham pemerintah kemudian dilepas pada tahun 2005 sebesar 15,25% dengan total penjualan Rp 1,35 triliun,<Refref>[https://bisnis.tempo.co/read/55270/bii-temasek-ikut-proses-divestasi BII: Temasek Ikut Proses Divestasi]</ref> dan 5,5% lainnya pada 16 November 2006.<ref>[https://finance.detik.com/moneter/d-708670/menkeu-keluarkan-izin-divestasi-lanjutan-bii-dan-lippo Menkeu Keluarkan Izin Divestasi Lanjutan BII dan Lippo]</ref><Refref>[https://www.antaranews.com/berita/46534/pemerintah-kantongi-rp51427-miliar-divestasi-saham-bii-dan-bank-lippo Pemerintah Kantongi Rp514,27 Miliar Divestasi Saham BII dan Bank Lippo]</ref> Meskipun demikian, sempat ada rumor tidak sedap mengenai pelepasan saham ke konsorsium Sorak tersebut, karena pemerintah dianggap merugi dari transaksi itu.<Refref>[https://economy.okezone.com/read/2008/03/12/21/91181/di-balik-transaksi-temasek-penuh-kontroversi-2 Di Balik Transaksi Temasek Penuh Kontroversi (2)]</ref> Sejak 22 April 2004, BPPN melepaskan pengawasannya atas BII kembali ke tangan [[Bank Indonesia]].<ref>[https://finance.detik.com/moneter/d-128657/bppn-kembalikan-bank-danamon-bii-dan-bank-permata-ke-bi BPPN Kembalikan Bank Danamon, BII dan Bank Permata ke BI]</ref> Sementara itu, pada tahun 2005, Sinar Mas kembali membeli bank kecil lain bernama Bank Shinta, yang saat ini bernama [[Bank Sinarmas]] untuk kembali ke bisnis perbankan.<Refref>[https://books.google.co.id/books?id=JtATAQAAMAAJ&q=BankInternasionalIndonesia+rekapitalisasi&dq=BankInternasionalIndonesia+rekapitalisasi&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiVusP8uIb4AhWUH7cAHUwaAXE4ChDoAXoECAgQAg Tempo, Volume 34,Masalah 13-18]</ref>
 
===Akuisisi Maybank dan pergantian nama===
Kepemilikan konsorsium tersebut rupanya kemudian saling "diperebutkan" anggotanya. Sempat ada berbagai isu, seperti rencana Temasek menjual sahamnya ke Kookmin,<ref>[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-1013989/kookmin-bank-turunkan-harga-akuisisi-bii Kookmin Bank Turunkan Harga Akuisisi BII]</ref> rencana merger BII-[[Bank Danamon]] yang keduanya memang dimiliki Temasek,<ref>[https://koran.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/57756/kemungkinan-bii-merger-dengan-danamon Kemungkinan BII Merger dengan Danamon]</ref><ref>[https://www.antaranews.com/berita/67060/bii-belum-tahu-tamasek-jual-saham-ke-kookmin BII Belum Tahu Tamasek Jual Saham ke Kookmin]</ref><ref>[https://finance.detik.com/moneter/d-866688/pemegang-saham-bii-utamakan-opsi-merger-dengan-danamon Pemegang Saham BII Utamakan Opsi Merger dengan Danamon]</ref> rencana penjualan ke bank [[BUMN]], dll.<Refref>[https://www.setneg.go.id/baca/index/pemerintah_buka_peluang_bank_bumn_membeli_bii Pemerintah Buka Peluang Bank BUMN Membeli BII]</ref> Belakangan, setelah sempat terkatung-katung,<ref>[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-981811/maybank-resmi-umumkan-pembatalan-akuisisi-saham-bii Maybank Resmi Umumkan Pembatalan Akuisisi Saham BII]</ref> pada 2008 BII diakuisisi oleh Maybank melalui anak perusahan yang dimiliki sepenuhnya yaitu Maybank Offshore Corporate Services (Labuan) Sdn. Bhd. dan Sorak Financial Holdings Pte. Ltd. yang dibeli dari [[anak usaha]] Temasek, Fullerton Financial Holdings Pte. Ltd. Pelepasan ini ditujukan dalam rangka memenuhi kewajiban pemerintah tentang ''Single Presence Policy'' di dunia bank.<ref>[https://swa.co.id/swa/listed-articles/fullerton-pertahankan-danamon-dan-lepas-bii Fullerton Pertahankan Danamon dan Lepas BII]</ref><ref>[https://economy.okezone.com/read/2008/02/25/21/86616/bii-dilepas-temasek-pertahankan-danamon BII Dilepas, Temasek Pertahankan Danamon]</ref> Akuisisi oleh Maybank ini selesai dilakukan pada 30 September 2008 dengan total saham 55,51% dan harga US$ 2 miliar.<ref>[https://nasional.kompas.com/read/2008/09/25/10450429/akuisisi.bii.selesai.besok Akuisisi BII Selesai Besok]</ref> Saham Maybank kemudian naik menjadi 97,52%<ref>[https://denpasar.kompas.com/read/2009/07/01/11425924/maybank-bakal-suntik-bii Maybank Bakal Suntik BII]</ref> dengan ''tender offer'' di bulan Desember 2008; saham ini kemudian dilepas sebagian di tahun 2013 untuk memenuhi kewajiban saham publik.<Refref>[https://lipsus.kompas.com/elnino/read/2013/11/26/1318529/Maybank.Rampungkan.Refloat.Saham.BII Maybank Rampungkan "Refloat" Saham BII]</ref> Tidak lama setelah itu juga, logo BII berubah dengan penambahan logo Maybank di bawahnya.
 
Melalui persetujuan [[Otoritas Jasa Keuangan]] (OJK) pada 23 September 2015, Bank Internasional Indonesia (BII) berubah nama menjadi Bank Maybank Indonesia,<ref>Ringkasan Risalah RUPSLB PT Bank Internasional Indonesia, Tbk per 26 Agustus 2015 http://www.maybank.co.id/investor/Rapat-Umum-Pemegang-Saham/Documents/Ringkasan%20Risalah%20RUPS%2024-08-2015.pdf</ref> mengukuhkan Identitasnya sebagai Entitas utuh yang tidak terpisahkan dari Grup Maybank serta senantiasa berusaha untuk menghadirkan ''Humanising Financial Services'' kepada semua pemangku kepentingan. Maybank Indonesia merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia yang terkoneksi dengan jaringan regional maupun internasional Grup Maybank. Per [[31 Desember|31 Juni]] [[2018|201]]9 Maybank Indonesia memiliki 385 cabang<ref>{{Cite web|url=https://www.maybank.co.id/networks/Pages/Cabang.aspx|title=Maybank Kantor Cabang|website=www.maybank.co.id|access-date=2019-02-17}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> termasuk kantor cabang syariah dan kantor fungsional mikro yang tersebar di Indonesia serta satu cabang luar negeri ([[Mumbai]], India), 2 mobil kas keliling dan 1.606 ATM<ref>{{Cite web|url=https://www.maybank.co.id/networks/Pages/ATM.aspx|title=ATM|website=www.maybank.co.id|access-date=2019-02-17}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> termasuk CDM<ref>{{Cite web|url=https://www.maybank.co.id/networks/Pages/CDM.aspx|title=Cash Deposit Machine|website=www.maybank.co.id|access-date=2019-02-17}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> (''Cash Deposit Machine'') yang terkoneksi dengan lebih dari 20.000 ATM tergabung dalam jaringan [[PRIMA|ATM Prima]], [[ATM Bersama]], [[ALTO]], Cirrus dan terhubung dengan 3.500 ATM Maybank di Singapura, Malaysia dan Brunei melalui jaringan MEPS.