Bait Allah (Yerusalem): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mengembalikan suntingan 114.125.237.161 (bicara) (HG) (3.4.10)
Tag: Pengembalian manual
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Mengosongkan sebagian besar isi VisualEditor
Baris 85:
Pada [[27 Desember]] [[2004]], dilaporkan dalam ''[[The Globe and Mail]]'' terbitan [[Toronto]] bahwa [[Museum Israel]] di [[Yerusalem]] menemukan bahwa delima gading yang diyakini orang pernah menghiasi tongkat yang digunakan oleh imam agung di Bait Suci Salomo sesungguhnya palsu. Artefak ini adalah benda paling penting dari zaman Alkitab di dalam koleksinya. Ia merupakan bagian dari sebuah pameran keliling pada di [[Museum Peradaban Kanada]] pada [[2003]]. Para pakar khawatir bahwa penemuan ini adalah bagian dari penipuan internasional menyangkut benda-benda kuno. Laporan itu menggambarkan bahwa delima sebesar ibu jari itu, yang tingginya cuma 44 mm, yang digambarkan ditulisi huruf Ibrani kuno yang berbunyi "Sumbangan suci bagi imam-imam di Rumah YHWH." Sebagian arkeolog berpendapat bahwa artefak ini sesungguhnya berasal dari Zaman Perunggu Akhir. Namun ada pula pendapat yang mengatakan bahwa Salomo dan Baitnya sesungguhnya berasal dari Zaman Perunggu Akhir, yang membuat kontroversi ini tidak perlu.
 
{{br}}
== Pandangan Islam ==
 
Umat Muslim meyakini bahwa memang benar ada Bait Allah yang dibangun oleh Nabi Sulaiman Alaihi Salam, hanya saja mereka menyebutnya dengan Masjid Al-Aqsha, Bait AlMaqdis [ Bait Suci/ Bait Ha Mikhdash ] atau Masjid Illiya’/Aelia Capitolia. Selain pernah menjadi kiblat salat, Baitul Maqdis atau Bait Allah ini juga memiliki keistimewaan tersendiri dikalangan umat muslim.
 
=== Hadiah minyak dan pahala salat di dalam Baitul Maqdis ===
[[Nabi Muhammad]] Shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan tentang kemuliaan tempat suci ini dalam sabdanya kepada Maimunah, salah seorang budak wanitanya ketika ia bertanya ;
“ Wahai Rasulullah, apakah yang terjadi di Bait AlMaqdis?”, dia menjawab ; “Itu adalah tanah tempat kebangkitan dan dikumpulkannya manusia, berziarahlah kesana, dan salatlah di dalamnya, karena ganjarannya seribu kali lebih banyak daripada salat ditempat lainnya – kecuali [[Ka'bah|Masjidil Haram]] dan [[Masjid Nabawi]] -.” Maimunah bertanya lagi ; “Bagaimana jika saya tidak bisa menziarahinya?”, Nabi bersabda ; “Kirimkanlah hadiah berupa minyak untuk menyalakan lampu-lampunya, barangsiapa yang melakukannya seakan-akan menziarahinya” ( HR. Ahmad dan Abu Dawud )
 
BaitulMaqdis tempat yang aman dari [[Dajjal]].
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam bersabda ;
”Dajjal akan hidup di bumi selama empat puluh hari, kekuasaannya mencapai setiap sudut bumi, akan tetapi dia takkan bisa memasuki empat masjid suci ; MasjidilHaram, Masjid Nabawi, Masjid Al-Aqsha, dan Masjid [[Bukit Sinai|Ath-Thur]]” ( HR. Ahmad ). Masjid ath-Thur, lokasi [[Bukit Sinai|Bukit Thursina]] tempat Musa menerima wahyu/tabut (dekat biara St. Catherine).
 
Salat di BaitulMaqdis dapat membersihkan dosa-dosa.
Ibnu Umar meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda ; ”Tatkala Sulaiman Bin Dawud telah merampungkan pembangunan Bait Allah maka ia berdoa kepada Allah dengan tiga permohonan, yaitu ; hukum yang adil yang ia gunakan untuk menghukumi manusia, kerajaan yang teragung yang tiada seorangpun diberikan setelahnya, dan agar siapa saja yang ziarah ke masjid ( Bait ) ini dengan berniat untuk salat di dalamnya niscaya mendapatkan pengampunan dari dosa-dosa sebersih bayi yang lahir dari ibunya”, lanjut dia ; ”Dua permohonan yang pertama telah dikabulkan, dan aku berharap demikian pula bagi permohonan yang ketiga” ( HR. Ahmad dan Haitsami )
 
Penemuan lokasi [[Bait Allah]]
 
Tahun 15 H saat penaklukan [[Yerusalem]], Khalifah [[Umar Bin Khattab]]-lah Rhadiyallahu ’Anhu yang menemukan lokasi Batu AsSakhrah dengan bantuan Kaab Al-Ahbar, seorang Imam Tabi’in yang awalnya adalah seorang Rabi Yahudi. Saat mengunjungi lokasi Bait Allah yang berantakan dan tak terurus, dia berkata kepada Kaab ;
”Dimana letak Sakhrah wahai Ka’ab?”, lantas Ka’ab menjawab ;
”Ukurlah beberapa depa dari Wadi [[Jahannam]] ([[Oase]] [[Gehenna]]) Ya Amirul Mu’minin...”
Lantas dia menemukannya, dia lalu masuk dari pintu dahulu Rasulullah pernah memasukinya yaitu Babul Magharibah (Bab Ha Mugharabim) dan membersihkan tempat itu dengan selendangnya diikuti oleh umat muslim yang lain. Dia lalu salat di sana bersama umat muslim yang lain dengan membaca surat Shaad dan surat Bani Israel (Al-Isra’a ).
 
=== Catatan Muslim ===
Baitullah/Bayt'ul-Lah artinya Rumah Tuhan dalam [[Islam]] adalah sebutan untuk [[Ka'bah]] yang terletak di [[Masjidil Haram]], sedangkan ''masjid yang jauh''/Masjid Al-Aqsa adalah sebutan untuk seluruh [[kawasan]] pekarangan kompleks situs suci [[Al-Haram asy-Syarif]] pada periode awal muslim di Yerusalem (bukan hanya bangunan fisik [[Masjid Al-Aqsa|''masjid'']] yang dibangun belakangan oleh [[Khalifah]] [[Abdul Malik bin Marwan]]). Ketika memasuki Yerusalem, [[Khalifah Umar bin Khattab]], yang pertama kali menemukan lokasi [[Masjid]] [[Daud]] (dengan dibantu [[uskup]] [[Palestina]]) sesuai sifat-sifat yang digambarkan [[Nabi]] [[Muhammad]] kepadanya. [[Abdul Malik bin Marwan]] juga membangun [[Kubah Shakhrah]] yang menaungi ''[[Ash-Shakhrah]]'' (batu karang yang terletak pada puncak [[Bukit Moria]]) yang konon pernah menjadi tempat berpijak Nabi Muhammad ketika mi'raj dan konon seolah-olah sebagai pusat arah [[kiblat]] salat jika berada di dalam kawasan [[Al-Haram asy-Syarif]] (Periode Nabi Muhammad di Mekkah). Pada awal Islam bangunan masjid masih sederhana pada umumnya hanya berupa lapangan luas dengan dinding tanpa atap kecuali pada bagian pengimaman yang beratapkan daun-daun kurma, jauh berbeda dengan gambaran masjid pada zaman modern. Demikian pula gambaran lingkungan di sekitar Ka'bah Baitullah yang berada di tengah-tengah pekarangan [[Masjidil Haram]] yang luas tanpa dinding pada zaman dahulu yang kondisinya jauh berbeda dengan yang ada pada masa sekarang. Pada dasarnya setiap masjid adalah Rumah Tuhan (Bayt Allah), sehingga masjid biasanya dinamakan dengan nama-nama Allah misalnya Baitur-Rahman (Rumah Sang Maha Penyayang], Baitus-Salam (Rumah Sang Maha Pendamai}, dan sebagainya.
 
=== Perjalanan Israa' ===
[[Al-Qur'an]] dalam [[Surat Al Israa’]]:1-8, menceritakan peristiwa Israa’ dan sejarah umat terdahulu. Awal surah ini merupakan isyarat kepada umat Islam sebagai umat yang akan menjadi besar, padahal saat itu umat Islam adalah golongan yang kecil dan lemah.
 
# Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari '''Al-Masjidil Haram''' ke '''Al-Masjidil Aqsho''' yang telah kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
# Dan Kami berikan kepada [[Musa]] kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab [[Taurat]] itu petunjuk bagi [[Bani Israil]] (dengan firman): “Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku,
# (yaitu) anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama [[Nuh]]. Sesungguhnya dia adalah hamba ([[Allah]]) yang banyak bersyukur.
# Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani [[Israil]] dalam [[Kitab]] itu: “Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar”.
# Maka apabila datang datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.
# Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang besar. Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri, dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan
# apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam '''masjid''', sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.
# Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat(Nya) kepadamu; dan sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan), niscaya Kami kembali (mengazabmu), dan Kami jadikan neraka [[Jahannam]] penjara bagi orang-orang yang tidak beriman.
 
=== Ka’bah adalah rumah ibadah pertama ===
Tercantum di dalam [[Al-Qur'an]], [[Surat Ali Imran|surah ke-3]] yang menyebutkan:
:''Sesungguhnya Rumah yang mula-mula dibangun untuk tempat beribadah ummat manusia adalah '''Baitullah''' yang di Bakkah ([[Mekkah]]) yang diberkahi dan petunjuk bagi semua manusia.'' ([[Surat Ali Imran]]: 96-97)
 
=== Doa Ibrahim kepada Allah SWT ===
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman, di dekat Rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami, yang demikian itu agar mereka mendirikan [[salat]], maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur” (Surah 14:37){{br}}
 
=== Nabi Ibrahim menjadi Imam bagi seluruh Manusia ===
Dan ingatlah ketika Ibrahim diuji Tuhan-Nya dengan beberapa kalimat perintah dan larangan lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu '''imam''' bagi seluruh manusia”. Ibrahim berkata: “ Dan saya mohon juga dari keturunanku”. Allah berfirman: “Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang-orang yang zalim. Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan Rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebagian [[Maqom Ibrahim]] tempat salat” dan telah Kami perintahkan kepada [[Ismail]]: “Bersihkanlah Rumah-Ku untuk orang-orang yang [[thawaf]], yang [[i’tikaf]], yang [[ruku']] dan yang [[sujud]]". (Surah 2:124-125){{br}}
 
=== Doa Ibrahim ===
“Dan ingatlah ketika [[Ibrahim]] meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama [[Ismail]] seraya berdo’a: Ya Tuhan kami terimalah daripada kami amalan kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhan kami jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Menerima Taubat lagi Maha Penyayang. Ya Tuhan kami utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau dan mengajarkan mereka Al-Kitab ([[Al-Qur’an]]) dan Al-Hikmah ([[As-Sunnah]]) serta menyucikan mereka . Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Surah 2: 127-129){{br}}
 
=== Agama Nabi Muhammad Agama Nabi Ibrahim ===
“Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad SAW) serta orang-orang yang beriman kepada [[Muhammad]]. Dan Allah adalah pelindung semua orang yang beriman (Surah 3:68){{br}}
 
== Lihat pula ==