Khawarij: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 95:
Banyak orang Khawarij yang memiliki kefasihan dalam bahasa Arab murni dan puisi Arab tradisional, yang oleh [[orientalis]] [[Giorgio Levi Della Vida]] dikaitkan dengan mayoritas pemimpin awal mereka berasal dari keturunan [[Badui]]. Khotbah dan puisi dari banyak pemimpin Khawarij dikumpulkan menjadi koleksi (''[[Diwan (puisi)|diwan]]'').{{Sfn|Della Vida|1978|p=1077}} Puisi orang-orang Khawarij terutama berkaitan dengan keyakinan agama, dengan kesalehan dan aktivisme, [[syahid|kesyahidan]], menjual kehidupan kepada Tuhan dan [[Akhirat#Islam|akhirat]]. Semua itu menjadi tema-tema yang paling menonjol,{{Sfn |Donner|1997|pp=15–16}}{{Sfn|Hagemann|2021|p=87}}{{Sfn|Badawi|1980|p=6}} meskipun tema kepahlawanan dan keberanian juga sering terlihat.{{Sfn|Badawi|1980|p=6}} Mengacu pada pemberontakannya, Abu Bilal Mirdas berkata: "Takutlah kepada Tuhan yang memberiku api yang membuatku keluar dan menjual jiwaku yang tidak ada harganya kepada (surga)".{{Sfn|Donner|1997|p=16}}
 
Beberapa puisi mendorong semangat jihad.{{Sfn|Donner|1997|p=15}} [[Imran bin Hittan]], yang oleh [[orientalis]] [[Michael Cooperson]] disebut sebagai penyair Khawarij terhebat,{{Sfn| Cooperson|2013|p=513, n. 19}} bernyanyi setelah kematian Abu Bilal: "{{blockquote|Abū Bilāl telah mengingatkan kepadaku bahwa betapa hinanya hidup ini,<br /> ia memperkuat cintaku untuk melakukan khurūj (pemberontakan)".{{Sfn|Hagemann|2021|p=172}}}}
Penyair Abul Wazi Ar-Rasibi menyapa Ibnu al-Azraq, sebelum Al-Azraq menjadi seorang militan Khawarij, dengan kalimat:{{Sfn|Donner|1997|p=15}} {{blockquote|Lidahmu tidak akan membahayakan musuhmu<br /> Engkau hanya akan mendapatkan keselamatan dari kesulitan melalui kedua tanganmu.{{Sfn|Donner|1997|p=15}}}}
 
Pemerintah sering dicap sebagai zalim dan kepatuhan terhadapnya dikritik. Penyair Khawarij Isa bin Fatik al-Khatti bersyair:{{Sfn|Donner|1997|p=15}} {{blockquote|Engkau mematuhi perintah zalim yang keras kepala<br /> tetapi sesungguhnya tak pernah ada kepatuhan bagi pemimpin yang menindas.{{Sfn|Donner|1997|p=15}}}}