Keutamaan Petrus: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 25:
[[Bapa Gereja#Para Bapa Latin|Bapa Gereja Latin]] abad ke-4, [[Hieronimus]], mengemukakan di dalam suratnya kepada [[Agustinus dari Hippo|Agustinus, Uskup Hipo]], bahwa "malah Petruslah penggerak utama di balik lahirnya maklumat yang olehnya perkara ini diteguhkan," sehubungan dengan Konsili Yerusalem, kemudian menambahkan "dan kepada fatwanyalah Rasul Yakobus beserta sekalian penatua memberikan persetujuan."<ref>{{Cite web|url=https://www.newadvent.org/fathers/1102075.htm|title=CHURCH FATHERS: Letter 75 (Augustine) or 112 (Jerome)|website=www.newadvent.org|access-date=2020-04-25}}</ref>
Yesus
Konstitusi Dogmatis ''[[Pastor aeternus]]'' yang dikeluarkan [[Konsili Vatikan I]] mendefinisikan keutamaan Uskup Roma atas segenap Gereja Katolik sebagai suatu lembaga asasi Gereja yang tak kunjung dapat ditiadakan. Definisi tersebut didasarkan atas pernyataan Yesus di dalam nas {{Alkitab|Matius 16:18}} yang berbunyi, "dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya", dan nas {{Alkitab|Yohanes 21:17}} yang berbunyi, "Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku? " Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." Percakapan dengan Petrus ini menetapkan Petrus sebagai pemimpin murid-murid pada saat Yesus tidak bersama-sama dengan mereka.<ref>[http://faith.nd.edu/s/1210/faith/interior.aspx?sid=1210&gid=609&pgid=36281 "Church of the Primacy of Peter", FaithND]</ref>
Baris 63:
==== Agustinus, Uskup Hipo ====
[[Agustinus dari Hipo|Agustinus]] lahir di [[Numidia]] pada tahun 354, dibaptis di [[Milan]] pada tahun 387, dan menjadi Uskup Hipo dari tahun 397 sampai akhir hayatnya pada tahun 430. Agustinus mengajarkan bahwa Petrus adalah orang nomor satu di antara para rasul, dan oleh karena itu mewakili Gereja.<ref>Giles, E., penyunting, Documents Illustrating Papal Authority: A.D. 96-454. London: S.P.C.K., 1952. hlm. 163.</ref> Di dalam ''Sermo'', kumpulan khotbahnya, Agustinus mengemukakan bahwa "Petrus, di banyak bagian dari Kitab Suci, tampil selaku representasi Gereja, teristimewa pada bagian yang mengabadikan
==== Paus Inosensius I ====
Baris 103:
| caption2 = Sebuah ilustrasi abad ke-17 dari pokok pikiran [[:s:Augsburg Confession#Article VII: Of the Church.|Pasal VII: Perihal Gereja]], salah satu pasal ''Pengakuan Iman Augsburg'', yang menyatakan bahwa "...Gereja kudus yang esa itu sinambung selama-lamanya. Gereja adalah jemaat orang-orang kudus, tempat Injil diajarkan dengan benar dan sakramen-sakramen dilayankan dengan benar." Pasal tersebut memaknai batu karang di dalam nas Matius 16:18 sebagai pewartaan dan karya pelayanan Yesus selaku Mesias. Pemaknaan semacam ini dijabarkan panjang lebar di dalam ''[[Risalah tentang Kuasa dan Keutamaan Paus|Traktat]]'' tahun 1537.<ref>[http://bookofconcord.org/treatise.php#para22 ''Risalah tentang Kuasa dan Keutamaan Paus, alinea 22''] dst.</ref>}}
Salah satu pokok perdebatan utama Katolik-[[Protestan]] berkisar seputar nas Matius 16:18, yang mengabadikan
Salah satu pandangan Protestan mengenai nas tersebut sejalan dengan pandangan Katolik, kendati tidak membenarkan bahwa keutamaan tersebut bersumber dari sumber-sumber doktrinal, dan tidak pula membenarkan pengidentikan Simon Petrus dengan paus.{{Citation needed|date=August 2010}} Umat Protestan lainnya berpandangan sebagai berikutː{{Citation needed|date=August 2010}}
Baris 114:
{{quote|Kendati benar bahwa petros dan petra berturut-turut bisa berarti "batu" dan "batu karang" dalam bahasa Yunani terdahulu, pembedaannya lebih banyak terbatas di bidang puisi. Selain itu, landasan bahasa Aramnya dalam kasus ini tidak terbantahkan; dan mungkin sekali kefa dipakai pada kedua klausa tersebut ("engkau adalah kefa" dan "di atas kefa ini"), lantaran kata tersebut digunakan baik untuk nama orang maupun untuk menyebut "batu karang". Pesyita (ditulis dalam bahasa Suryani, serumpun dengan bahasa Aram) tidak membedakan kata kefa pada kedua klausa tersebut. Orang Yunani membedakan petros dan petra hanya lantaran hendak mempertahankan permainan-katanya dan dalam bahasa Yunani kata feminin petra kurang cocok dipakai sebagai sebuah nama maskulin.<ref>{{cite web|url=http://users.stargate.net/~elcore/kephas.htm |title=Who is the Rock? |publisher=Users.stargate.net |access-date=16 Juli 2012 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20120216055823/http://users.stargate.net/~elcore/kephas.htm |archive-date=16 Februari 2012 }}</ref>}}
Salah satu argumen alternatif Protestan adalah bahwasanya ketika Yesus
=== Makna "batu karang" ===
|