Salenrang, Bontoa, Maros: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 24:
'''Salenrang''' ([[Lontara]] [[bahasa Bugis|Bugis]]: ᨔᨒᨙᨋ , [[transliterasi]]: ''<nowiki>Salénrang</nowiki>''; [[Lontara]] [[bahasa Makassar|Makassar]]: ᨔᨒᨙᨑ , [[transliterasi]]: ''<nowiki>Salénrang</nowiki>'' ) adalah nama sebuah [[desa]] yang berada di wilayah [[Kecamatan]] [[Bontoa, Maros|Bontoa]], [[Kabupaten]] [[Maros]], [[Provinsi]] [[Sulawesi Selatan]], [[Indonesia]]. Desa Salenrang berstatus sebagai desa definitif sejak tahun 1992 dan saat ini tergolong pula sebagai desa swasembada (2011-2018). Desa Salenrang memiliki luas wilayah 9,60&nbsp;km² dan jumlah penduduk sebanyak 5.180 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebanyak 539,58 jiwa/km² pada tahun 2019. Pusat pemerintahan desa ini berada di Dusun Salenrang. Desa ini terkenal sejak [[UNESCO]] memasukkan kawasan karst terbesar kedua di dunia, [[Rammang-Rammang]], dalam daftar [[Situs Warisan Dunia UNESCO|Situs Warisan Dunianya]] kategori natural secara resmi pada tanggal 6 oktober 2009. Kawasan ini bisa dijadikan rujukan penelitian mengenai sejarah bumi, sumber air, ekosistem pesisir, serta biota dan komunitas fauna hingga ribuan tahun ke belakang. Menariknya lagi, sumber air di kawasan ini dapat dijadikan sumber cadangan air di musim kemarau yang bisa dipakai untuk mengairi persawahan masyarakat sekitar. Letaknya tidak terlalu jauh dari [[Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin]] [[Kabupaten Maros|Maros]], dan hanya beberapa meter dari jalan poros Maros-Pangkep (pertigaan Bosowa).
 
Di Desa Salenrang berlokasi banyak objek wisata untuk dijadikan panjat tebing, petualangan dan ''caving'' yang memacu adrenalin, seperti objek wisata perahu susur sungai, objek wisata Gua Passaung, objek wisata hutan dan taman batu purba, dan lain-lain. Pada 17 Juni 2021, Desa Salenrang diresmikan dan mendapat legalitas oleh [[Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia|Kemenparekraf RI]] sebagai desa wisata. Desa ini pernah dijadikan lokasi syuting [[film drama]] [[Trinity, The Nekad Traveler]] (2017) yang dibintangi oleh [[Maudy Ayunda]], [[Hamish Daud]], [[Babe Cabita|Babe Cabiita]], [[Rachel Amanda]], dan [[Anggika Bölsterli]]. Jarak desa ini dari [[Kota Makassar]] adalah 40&nbsp;km dengan waktu perjalanan 1 jam. Desa ini mudah diakses karena dilintasi oleh [[Jalan Raya Trans-Sulawesi]].
 
== Sejarah ==