Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor
Baris 128:
# [[Ahli Hadis]]: Prinsip mereka didasarkan pada ''nash'', yaitu [[Al-Qur'an|Kitab]] (Al-Qur'an), [[Sunnah]], dan [[Ijmak]].
# Orang-orang yang ahli akidah, termasuk [[Asy'ariyah]] dan [[Maturidiyah]]. Mereka sepakat dalam prinsip-prinsip rasional. Mereka juga menyepakati semua pertanyaan dogmatis, kecuali soal penciptaan (''takwīn'') dan soal [[taklid]].
# Orang-orang [[Sufisme|Sufi]]. Prinsip-prinsipnya pada tahap awal sesuai dengan prinsip-prinsip dari dua kelompok lainnya, tetapi pada tahap akhir mereka mengandalkan wahyu ''kasyf'' dan ''ilham''.<ref>Abū ʿAbdallāh Muḥammad ibn al-Qāsim al-Bakkī: ''Taḥrīr al-maṭālib fīmā taḍammanathū ʿAqīdat Ibn Ḥāǧib''. Muʾassasat al-Maʿārif, Beirut, 2008. S. 40f. [[iarchive:tahreer/page/n47|Digitalisat]]</ref>
Demikian pula, [[Murtada al-Zabidi|Murtadha az-Zabidi]] menyatakan di tempat lain dalam tafsirnya tentang ''[[Ihya Ulumuddin]]'' karya Imam [[Al-Ghazali|Ghazzali]] bahwa Sunni terdiri dari empat kelompok yaitu [[Ulum hadis|ulama hadis]], Sufi, Asy'ariyah, dan Maturidiyah.''<ref>Murtaḍā az-Zabīdī: ''Itḥāf as-sāda al-muttaqīn bi-šarḥ Iḥyāʾ ʿulūm ad-dīn''. Muʾassasat at-taʾrīḫ al-ʿArabī, Beirut, 1994. Bd. II, S. 86 [https://archive.org/stream/FP78871/ithafsm02#page/n86/mode/2up Digitalisat]</ref>''
 
Beberapa [[ulama]] ingin mendepak Sufi dari Sunni. Ulama Yaman ʿAbbās bin Mansūr as-Saksakī (w. 1284) menjelaskan dalam karya doksografisnya ''al-Burhān fī Maʿrifat ʿAqāʾid Ahlul-Adyān'' ("Bukti Pengetahuan Keyakinan Pengikut berbagai Agama") tentang Sufi: "Mereka menamakan diri mereka pengikut Sunni, tetapi mereka tidak berhak mengeklaimnya, karena bertentangan dengan keyakinan, tindakan, dan ajaran mereka.” Hal inilah yang membedakan kaum Sufi dengan Sunni, yang menurut as-Saksakī berorientasi pada makna batin yang tersembunyi dari Al-Qur'an dan Sunnah. Dalam hal ini, menurutnya, mereka menyerupai [[Batiniyyah|orang Batiniyyah]].<ref>ʿAbbās ibn Manṣūr as-Saksakī: ''al-Burhān fī maʿrifat ʿaqāʾid ahl al-adyān.'' Ed. Bassām ʿAlī Salāma al-ʿAmūš. 2. Aufl. Maktabat al-Manār, az-Zarqā', 1996. p. 101. [http://www.archive.org/stream/agi09/087#page/n101/mode/2up Digitalisat]</ref> Menurut dokumen akhir Muktamar Grozny, hanya para Sufi yang dianggap sebagai Sunni yang merupakan "orang-orang Sufisme murni" (''ahlut-taṣawuf aṣ-ṣāfī'') dalam pengetahuan, etika, dan pemurnian batin, menurut [[Tarekat (Islam)|metode tarekat]] seperti yang diajarkan oleh [[Junaid al-Baghdadi|al-Junaid Al-Baghdadi]] dan "Imam Pemberi Petunjuk" (''aʾimma al-hudā'') yang mengikuti jalannya.<ref name="Grosny2">Abschlussdokument der Grosny-Konferenz von 2016, [https://chechnyaconference.org/material/chechnya-conference-statement-arabic.pdf arabisches Original] und [https://chechnyaconference.org/material/chechnya-conference-statement-german.pdf deutsche Übersetzung].</ref>
 
Pada abad ke-11, tasawuf yang sebelumnya merupakan aliran yang kurang “dikodifikasikan”, mulai “diatur dan dikristalkan” <ref name="Seyyed Hossein Nasr 2007 p. 76">Seyyed Hossein Nasr, ''The Essential Seyyed Hossein Nasr'', ed. William C. Chittick (Bloomington: World Wisdom, 2007), p. 76</ref> menjadi ''[[Tarekat (Islam)|tarekat]]'' yang terus berlangsung hingga saat ini <ref name="Seyyed Hossein Nasr 2007 p. 76" /> Semua tarekat ini didirikan oleh seorang [[Santo|wali]] besar Islam Sunni, dan beberapa tarekat terbesar dan tersebar luas termasuk [[Tarekat Qadiriyah|Qadiriyyah]] (oleh [[Abdul Qadir al-Jailani|Abdul-Qadir al-Jailani]] [w. 1166]), [[Rifa'i|Rifa'iyyah]] (oleh [[Ahmad ar-Rifa'i|Ahmad al-Rifa'i]] [w. .1182]), [[Tarekat Chishti|Chishtiyyah]] (oleh [[Mu'in al-Din Chishti|Mu'inuddin Chishti]] [w. 1236]), [[Tarekat Syadziliyah|Syadziliyah]] (oleh [[Abul Hasan Asy-Syadzili|Abu al-Hasan asy-Syadzili]] [w. 1258]), dan [[Tarekat Naqsyabandiyah|Naqsybandiyyah]] (setelah [[Bahauddin al-Bukhari an-Naqsyabandi|Bahaud-Din Naqsyband]] [w. 1389]). <ref name="Seyyed Hossein Nasr 2007 p. 76" /> Berbeda dengan pandangan penggambaran [[Orientalisme|orientalis]] populer,<ref name="Martin Lings 1983, p.16">Martin Lings, ''What is Sufism?'' (Lahore: Suhail Academy, 2005; first imp. 1983, second imp. 1999), p. 16</ref> baik pendiri tarekat maupun pengikutnya tidak menganggap diri mereka sebagai apa pun selain Muslim Sunni ortodoks,<ref name="Martin Lings 1983, p.16" /> Banyak pembela ortodoksi Islam yang paling terkemuka, seperti [[Abdul Qadir al-Jailani|'Abd al-Qadir al-Jailani]], [[al-Ghazali]], Sultan Salahuddin al-Ayyubi ([[Salahuddin Ayyubi|Saladin]]) sering dikaitkan tasawuf."<ref>Titus Burckhardt, ''Introduction to Sufi Doctrine'' (Bloomington: World Wisdom, 2008, p. 4, note 2</ref> Aliran Sunni seperti [[Salafiyah|Salafi]] dan [[Wahabisme|Wahhabi]] tidak menerima banyak praktik mistis yang terkait dengan tarekat Sufi kontemporer.<ref>Jeffrey Halverson, ''Theology and Creed in Sunni Islam'', 2010, p. 48</ref>
 
== Mazhab fikih ==