Prabu Siliwangi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gunkarta (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Gunkarta (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 20:
 
Sementara sejarahwan lain berpendapat bahwa nama Siliwangi berasal dari istilah Sunda ''Asilih Wewangi'', yang berarti berganti gelar.<ref>{{Cite web|url=https://www.kompasiana.com/diella/591071847697733f40c94a30/napak-tilas-menelusuri-jejak-prabu-siliwangi|title=Napak Tilas Menelusuri Jejak Prabu Siliwangi oleh Diella Dachlan - Kompasiana.com|last=Kompasiana.com|website=www.kompasiana.com|language=id|access-date=2018-06-19}}</ref>
 
==Legenda Prabu Siliwangi==
[[Berkas:Pura Parahyangan Agung Jagatkartta, Candi Siliwangi Shrine.jpg|thumb|right|300px|Sebuah candi dipersembahkan untuk memuliakan Prabu Siliwangi yang terletak di [[Pura Parahyangan Agung Jagatkarta]] di [[Bogor]], [[Jawa Barat]].]]
 
Sebuah legenda Sunda menyebutkan mengenai kisah Pangeran Jayadewata, putra Prabu Anggalarang, raja [[Kerajaan Galuh]], yang memerintah di keraton Surawisesa di kota [[Kawali]]. Pangeran Jayadewata juga dikenal dengan gelar Ratu Purana Prebu Guru Dewataprana.<ref name="Smithsonian Libraries-Prabu Siliwangi"/>
 
Pada saat mudanya, pangeran Jayadewata dikenal dengan panggilan ''Raden Pamanah Rasa'' (pemanah rasa cinta). Nama ini menunjukkan bahwa sang pangeran memiliki paras sangat tampan dan mempesona, sehingga semua orang sangat mudah jatuh hati kepadanya. Tradisi Sunda menyebutkan sang pangeran adalah siswa yang cerdas dalam hal kesusastraan, musik, tari, dan seni, termasuk mahir dalam seni bela diri [[pencak silat]], serta keterampilan khas kebangsawanan seperti seni perang dan panahan.
 
Seorang tokoh di dalam kerajaan berniat jahat menggulingkan Raja Anggalarang dan akhirnya berhasi membunuhnya dan merebut takhta. Sementara Pangeran Jayadewata diracuni dan disihir dengan menggunakan ilmu hitam yang mengakibatkan dia menjadi [[amnesia|hilang ingatan]] bahkan menjadi sinting. Pangeran yang sakti namun kurang waras ini kemudian berkelana ke penjuru negeri menimbulkan kerusuhan di desa-desa. Akhirnya, Ki Gedeng Sindangkasih, kepala desa Sindangkasih, berhasil menjinakannya. Berkat cinta Nyi Ambetkasih, putri Ki Gedeng, sang pangeran akhirnya berhasil disembuhkan dari sakit ingatannya. Pangeran Jayadewata kemudian mengawini Nyi Ambetkasih. Kemudian, Pangeran Jayadewata berhasil menghimpun dukungan rakyat dan berhasil menuntut kembali haknya atas takhta kerajaan Sunda.
 
==Lihat juga==