Bahasa Sunda di Kota Dеpok: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Blackman Jr. (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Blackman Jr. (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 27:
Sekitar tahun 1960-an, penduduk [[Suku Betawi|Betawi]] di [[Jakarta]], khususnya yang mendiami kawasan [[Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan|Senayan]] bermigrasi ke daerah paling selatan dari Jakarta akibat dari pengalihfungsian lahan pemukiman penduduk untuk pembangunan [[Stadion Utama Senayan]] pada masa [[Orde Lama]]. Mereka umumnya memilih bermukim di daerah [[Kabupaten Bogor]], termasuk halnya Depok yang saat itu berstatus [[kecamatan]].<ref>{{Cite web|url=https://www.republika.co.id/berita/qnrhiv282/betawi-bedol-desa-digusur-dari-senayan-jadi-okb-di-tebet|title=Betawi Bedol Desa: Digusur dari Senayan, Jadi OKB di Tebet|website=www.republika.co.id|language=id|access-date=29 Januari 2023}}</ref> Urbanisasi besar-besaran pada saat itu mempengaruhi pergeseran budaya di Depok yang sebelumnya didominasi oleh Sunda menjadi Betawi.<ref>{{cite web|url=https://www.liputan6.com/news/read/3307099/kala-bahasa-betawi-menggeser-bahasa-sunda-di-perbatasan-jakarta|title=Kala Bahasa Betawi Menggeser Bahasa Sunda di Perbatasan Jakarta|website=www.liputan6.com|language=id|access-date=29 Januari 2023}}</ref> Karena adanya pertemuan dua bahasa tersebut, bahasa Betawi banyak mendapat pengaruh kosakata dalam bahasa Sunda.<ref>{{cite web|url=https://jabar.pojoksatu.id/depok/2016/04/29/siapkan-kamus-bahasa-betawi-depok/|title=Siapkan Kamus Bahasa Betawi Depok|website=jabar.pojoksatu.id|language=id|access-date=29 Januari 2023}}</ref><ref>{{cite web|url=https://voi.id/berita/175908/menteri-sandiaga-belajar-bahasa-betawi-depok-beda-dengan-betawi-senayan|title=Menteri Sandiaga Belajar Bahasa Betawi Depok, Beda dengan Betawi Senayan|website=voi.id|access-date=29 Januari 2023}}</ref>
 
Setelah pemekaran Kota Depok dari Kabupaten Bogor pada tahun 1999, bahasa dan kebudayaan Sunda semakin tersisihkan setelah sejarawan dan [[pemerintah Kota Depok]] menyatakan bahwa bahasa dan kebudayaan Depok adalah Betawi.<ref>{{cite web|url=https://megapolitan.okezone.com/read/2019/08/23/338/2095730/sejarawan-bahasa-dan-kultur-depok-itu-betawi|title=Sejarawan: Bahasa dan Kultur Depok Itu Betawi|website=megapolitan.okezone.com|language=id|access-date=29 Januari 2023}}</ref> Bahkan, pemerintah Kota Depok juga mempertimbangkan untuk menjadikan bahasa Betawi sebagai muatan lokal di Depok menggantikan bahasa Sunda.<ref>{{cite web|url=https://koropak.co.id/17255/di-depok-budaya-betawi-bakal-masuk-pelajaran-mulok-sekolah|title=Di Depok, Budaya Betawi Bakal Masuk Pelajaran Mulok Sekolah|website=koropak.co.id|language=id|access-date=29 Januari 2023}}</ref> Saat ini, hanya tersisa beberapa [[Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Depok|kelurahan]] di bagian timur Kota Depok yang penduduknya mayoritas menggunakan bahasa Sunda.<ref name="Sunda 1"/>
 
== Bahasa Sunda sebagai muatan lokal ==