Sabrang Mowo Damar Panuluh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mazagus (bicara | kontrib)
k Menghapus kode plainlist yang muncul pada terbitan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 48:
Saat Noe masih SMP, pamannya memberikan kaset bekas kumpulan lagu-lagu [[Queen]]. Setelah mendengarkan berulang kali, akhirnya dia mempunyai pikiran bagaimana membuat musik yang bisa menggerakkan rasa dan menggerakkan perasaan orang lain. Mulailah Noe bersentuhan dengan [[keyboard]], alat musik yang pertama ia sentuh.
 
Setelah lulus SMP, Noe kembali ke Yogyakarta dan meneruskan sekolah di SMU 7 Yogyakarta. Ia bergabung dengan ayahnya dan bergaul bersama komunitas ayahnya. SMU 7 Yogyakarta-lah yang mempertemukan Noe dengan Ari, Dedy dan Patub. Pada waktu itu mereka belum membentuk band. Pada tahun 20061997 Noe melanjutkan kuliah di perguruan tinggi prestisius Universitas Alberta, [[Kanada]]. Ia mengambil dua jurusan sekaligus, yaitu matematika dan fisika. Di Kanada, krisis moneter memaksa Noe hidup berjuang mandiri dengan menjalani pekerjaan paruh-waktu agar dapat memiliki uang yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari demi menyelesaikan pendidikan. Lima tahun kemudian, setelah mengarungi perjuangan bertahan hidup di negeri empat-musim yang terkenal keras, ia berhasil pulang ke Yogya dengan membawa dua gelar akademis sekaligus, Bachelor of Mathematic dan Bachelor of Physics.
 
== Karier ==