Sulit Air, X Koto Diatas, Solok: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan kesalahan pengetikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Mengganti kata Sumatra menjadi Sumatera, per diskusi
Baris 3:
|nama =Sulik Aia
|foto =[[Berkas:Balerong Sari Sulik Aia.jpg|jmpl|Balerong Sari Sulik Aia]]
|provinsi =SumatraSumatera Barat
|dati2 =Kabupaten
|nama dati2 =Solok
Baris 12:
|kepadatan =-
}}
'''Sulik Aia''' adalah sebuah [[nagari]] (setingkat pemerintahan desa) di bawah [[Kecamatan]] [[X Koto Diatas, Solok|X Koto Diatas]], [[Kabupaten Solok]], [[SumatraSumatera Barat]], [[Indonesia]]. Semenjak dahulu, nagari Sulik Aia terkenal sebagai pusat pemerintahan atas 13 jorong, pusat ekonomi, pusat agama, pusat pendidikan dan pusat kebudayaan.
 
Sulik Aia mempunyai sebuah organisasi perantauan yang sangat terkenal di lingkungan [[perantau Minang]] bernama [[Sulik Aia Sepakat]] (SAS) yang berdiri sejak tahun 1972 dengan lebih dari 80 cabang di seantero [[Nusantara]] dan beberapa cabang di mancanegara, seperti [[Melbourne]], [[Sydney]] ([[Australia]]), [[Kuala Lumpur]], [[Singapura]], dan [[Amerika Serikat]].
 
Pada Nagari Sulik Aia ini ada hal yang unik dari dahulu kala yaitu adanya gunung yang mempunyai tebing rata yang vertikal dengan warna merah di sebelah kiri atas dan warna putih di sebelah kanan bawah, persis seperti bendera kebangsaan kita Indonesia. Untuk mencapai ke puncak Gunung Merah-Putih ini di buatkan tangga (dalam [[bahasa Minang]]: janjang) sebanyak seribu anak tangga, sehingga lokasi wisata ini dikenal dengan nama "Janjang Saribu". Ada juga Titi Bagonjong, merupakan sebuah jembatan yang menyeberangi Sungai Katialo di tengah-tengah Nagari Sulik Aia yang dilengkapi atap bergonjong layaknya seperti [[Rumah Gadang]]. Ada masjid terindah di SumatraSumatera Barat pada era tahun 80-an dulu yang diberi nama [[Masjid Raya Sulik Aia]]. Ada Rumah Gadang yang terpanjang di SumatraSumatera Barat dengan jumlah ruangan atau kamar sebanyak 20 ruang, terkenal dengan nama [[Rumah Gadang 20]] dan banyak lagi yang lain.
 
== Sejarah ==
Baris 53:
 
== Tokoh ==
Seperti nagari-nagari lainnya di SumatraSumatera Barat, Nagari Sulit Air juga melahirkan beberapa orang tokoh baik di level provinsi maupun nasional. Tokoh tersebut bisa dari kedua orang tua maupun salah satu orang tuanya yang keturunan Sulit Air, di antaranya:
* [[Azmi Anwar]], seorang mantan perwira tinggi [[TNI AU]]
* [[Emirsyah Satar]], seorang profesional yang menjabat Direktur Utama [[Garuda Indonesia]]