Muhammad Arsyad al-Banjari: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Andiazamuddin (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Andiazamuddin (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 37:
'''Al-Alimul Al-Allamah Al-Arif Billah Asy-Syaikh Muhammad Arsyad Al-Banjari '''({{Lang-ar|العالم العلامة العارف بالله الشيخ محمد أرشد البنجاري}}) Atau lebih dikenal dengan nama '''Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari''', lahir di [[Lok Gabang, Astambul, Banjar]] pada 17 [[Maret]] 1710 [[Masehi]], wafat di [[Dalam Pagar, Martapura Timur, Banjar]] pada 3 [[Oktober]] adalah ulama bidang [[fikih]] [[Mazhab Syafi'i]] yang berasal dari kota serambi mekkah [[Martapura]] di [[Tanah Banjar]] ([[Kesultanan Banjar]]), [[Kalimantan Selatan]]. Dia hidup pada masa tahun 1122-1227 [[hijriyah]]. Dia disebut juga [[Tuan Haji Besar]] dan mendapat julukan [[anumerta]] dari [[Kesultanan Banjar]].'''<ref>[http://www.radarbanjarmasin.co.id/index.php/berita/detail/50/4182 Radar Banjarmasin - Peninggalan Datu Kalampayan]</ref>'''
 
== Belajar ke Mekkah ==
Beliau adalah pengarang kitab fikih agung berjudul [[Sabilal Muhtadin]] yang banyak menjadi rujukan bagi pemeluk Agama [[Islam]] ber[[mazhab]] [[Imam Syafi'i]] di [[Asia Tenggara]], dan menjadi referensi keilmuan di [[Universitas Al Azhar]] [[Mesir]] serta pegangan ibadah umat Islam bermazhab Syafii seluruh dunia.<ref>[http://books.google.co.id/books?id=BBoKkSPb6pUC&lpg=PA41&dq=sejarah%20banjar&pg=PA41#v=onepage&q=sejarah%20banjar&f=false Mahsun Fuad, Hukum Islam Indonesia: dari nalar partisipatoris hingga emansipatoris, PT LKiS Pelangi Aksara, 2005 ISBN 9798451139, 9789798451133]</ref><ref>{{ms}} {{cite book|author=Abdul Rahman Hj. Abdullah|year=2016|url=https://books.google.co.id/books?id=kmhpCwAAQBAJ&pg=PA96&dq=tahlilullah&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjq2vqGgeLdAhVKuY8KHfz-DMYQuwUIUjAI#v=onepage&q=tahlilullah&f=false|title=Biografi Agung Syaikh Arsyad Al-Banjari|location=Malaysia|publisher=Karya Bestari|isbn=9678605945|page=95|contribution=Sejarah, Tamadun, Islam, Masihi, Nusantara}} ISBN 9789678605946</ref><ref>{{id}} {{cite book|author=A. Suryana Sudrajat|year=2006|url=https://books.google.co.id/books?id=QsTPfNxnD-8C&pg=PT83&dq=tahlilullah&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjq2vqGgeLdAhVKuY8KHfz-DMYQuwUISjAH#v=onepage&q=tahlilullah&f=false|title=Ulama pejuang dan ulama petualang: belajar kearifan dari Negeri Atas Angin : Seri khazanah kearifan|location=Indonesia|publisher=Erlangga|isbn=9797816079|page=72}} ISBN 9789797816070</ref>
[[Berkas:Makam Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari.jpg|jmpl|263x263px|Makam Muhammad Arsyad al-Banjary]]
Pada waktu dia berumur sekitar 30 tahun, sultan Banjar mengabulkan keinginannya untuk belajar ke [[Mekkah]] demi memperdalam ilmunya. Segala perbelanjaanya ditanggung oleh Sultan. Lebih dari 30 tahun kemudian, yaitu setelah gurunya menyatakan telah cukup bekal ilmunya, barulah Syekh Muhammad Arsyad kembali pulang ke Banjarmasin. Akan tetapi, Sultan Tahlilullah seorang yang telah banyak membantunya telah wafat dan digantikan kemudian oleh Sultan [[Tahmidullah II]] bin Sultan [[Tamjidullah I]], yaitu cucu Sultan [[Tahlilullah]].
 
== Sabilal Muhtadin ==
Sultan Tahmidullah II yang pada ketika itu memerintah [[Kesultanan Banjar]], sangat menaruh perhatian terhadap perkembangan serta kemajuan agama Islam di kerajaannya. Sultan inilah yang meminta kepada Syaikh Muhammad Arsyad agar menulis sebuah kitab hukum ibadat, yang kelak kemudian dikenal dengan nama [[Kitab Sabilal Muhtadin]].
Beliau adalah pengarang kitab fikih agung berjudul [[Sabilal Muhtadin]] yang banyak menjadi rujukan bagi pemeluk Agama [[Islam]] ber[[mazhab]] [[Imam Syafi'i]] di [[Asia Tenggara]], dan menjadi referensi keilmuan di [[Universitas Al Azhar]] [[Mesir]] serta pegangan ibadah umat Islam bermazhab Syafii seluruh dunia.<ref>[http://books.google.co.id/books?id=BBoKkSPb6pUC&lpg=PA41&dq=sejarah%20banjar&pg=PA41#v=onepage&q=sejarah%20banjar&f=false Mahsun Fuad, Hukum Islam Indonesia: dari nalar partisipatoris hingga emansipatoris, PT LKiS Pelangi Aksara, 2005 ISBN 9798451139, 9789798451133]</ref><ref>{{ms}} {{cite book|author=Abdul Rahman Hj. Abdullah|year=2016|url=https://books.google.co.id/books?id=kmhpCwAAQBAJ&pg=PA96&dq=tahlilullah&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjq2vqGgeLdAhVKuY8KHfz-DMYQuwUIUjAI#v=onepage&q=tahlilullah&f=false|title=Biografi Agung Syaikh Arsyad Al-Banjari|location=Malaysia|publisher=Karya Bestari|isbn=9678605945|page=95|contribution=Sejarah, Tamadun, Islam, Masihi, Nusantara}} ISBN 9789678605946</ref><ref>{{id}} {{cite book|author=A. Suryana Sudrajat|year=2006|url=https://books.google.co.id/books?id=QsTPfNxnD-8C&pg=PT83&dq=tahlilullah&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjq2vqGgeLdAhVKuY8KHfz-DMYQuwUISjAH#v=onepage&q=tahlilullah&f=false|title=Ulama pejuang dan ulama petualang: belajar kearifan dari Negeri Atas Angin : Seri khazanah kearifan|location=Indonesia|publisher=Erlangga|isbn=9797816079|page=72}} ISBN 9789797816070</ref>
[[Berkas:Makam Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari.jpg|jmpl|263x263px|Makam Muhammad Arsyad al-Banjary]]Sultan Tahmidullah II yang pada ketika itu memerintah [[Kesultanan Banjar]], sangat menaruh perhatian terhadap perkembangan serta kemajuan agama Islam di kerajaannya. Sultan inilah yang meminta kepada Syaikh Muhammad Arsyad agar menulis sebuah kitab hukum ibadat, yang kelak kemudian dikenal dengan nama [[Kitab Sabilal Muhtadin]].
 
== Pengajaran dan bermasyarakat ==
Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari ialah pelopor pengajaran Hukum Islam di [[Kalimantan Selatan]]. Sekembalinya ke kampung halaman dari Mekkah, hal pertama yang dikerjakannya ialah membuka tempat pengajian (semacam pesantren) bernama ''Dalam Pagar'', yang kemudian lama-kelamaan menjadi sebuah kampung yang ramai tempat menuntut ilmu agama Islam. [[Ulama]]-ulama yang dikemudian hari menduduki tempat-tempat penting di seluruh Kerajaan Banjar, banyak yang merupakan didikan dari suraunya di Desa [[Dalam Pagar, Martapura Timur, Banjar|Dalam Pagar]].
 
Baris 57 ⟶ 58:
* [[Kitabul Fara-idl|Kitabul ''Faraidl'']], hukum pembagian warisan.
Dari beberapa risalahnya dan beberapa pelajaran penting yang langsung diajarkannya, oleh murid-muridnya kemudian dihimpun dan menjadi semacam Kitab Hukum Syarat, yaitu tentang syarat syahadat, sembahyang, bersuci, puasa dan yang berhubungan dengan itu, dan untuk mana biasa disebut Kitab Parukunan. Sedangkan mengenai bidang [[Tasawuf]], ia juga menuliskan pikiran-pikirannya dalam [[Kitab Kanzul-Makrifah|Kitab ''Kanzul Makrifah'']].
[[Berkas:Grand Mosque of Sabilal Muhtadin.jpg|jmpl|308x308px|Mesjid Sabilal Muhtadin, namanya diambil dari kitab Sabilal Muhtadin]]
 
Beberapa nama kitab karangannya juga menjadi nama beberapa masjid di Kalimantan Selatan, seperti [[Masjid Raya Sabilal Muhtadin]], [[Masjid Jami Tuhfaturroghibin|Masjid Jami Tuhfaturraghibin Alalak atau Masjid Kanas]], dan [[Masjid Tuhfaturraghibin Dalam Pagar,]] Martapura.