Bronkientasis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{rapikan}}
{{penyangkalan-medis}}
'''Bronkientasis''' adalah suatu perusakan dan pelebaran (dilatasi) abnormal dari saluran pernafasanpernapasan yang besar.
 
Bronkiektasis bukan merupakan [[penyakit]] tunggal, dapat terjadi melalui berbagai cara dan merupakan akibat dari beberapa keadaan yang mengenai dinding [[bronkial]], baik secara langsung maupun tidak, yang mengganggu sistem pertahanannya.
Baris 10:
 
Dalam keadaan normal, dinding bronkus terbuat dari beberapa lapisan yang ketebalan dan komposisinya bervariasi pada setiap bagian dari saluran pernapasan.
Lapisan dalam (mukosa) dan daerah dibawahnya ([[submukosa]]) mengandung sel-sel yang melindungi saluran pernafasanpernapasan dan paru-paru dari zat-zat yang berbahaya. Sel-sel ini terdiri dari:
- *sel penghasil lendir
- *sel bersilia, yang memiliki rambut getar untuk membantu menyapu partikel-partikel dan lendir ke bagian atas atau keluar dari saluran pernafasanpernapasan
- *sel-sel lainnya yang berperan dalam kekebalan dan sistem pertahanan tubuh, melawan organisme dan zat-zat yang berbahaya lainnya.
 
Struktur saluran pernafasanpernapasan dibentuk oleh serat elastis, otot dan lapisan kartilago (tulang rawan), yang memungkinkan bervariasinya diameter saluran pernafasanpernapasan sesuai kebutuhan.
Pembuluh darah dan jaringan limfoid berfungsi sebagai pemberi zat makanan dan sistem pertahanan untuk dinding bronkus.
 
Baris 25:
Pada kasus yang berat, jaringan parut dan hilangnya pembuluh darah paru-paru dapat melukai [[jantung]].
 
Peradangan dan peningkatan pembuluh darah pada dinding bronkus juga dapat menyebabkan batuk darah. Penyumbatan pada [[saluran pernapasan]] yang rusak dapat menyebabkan rendahnya kadar oksigen dalam darah.
Penyumbatan pada [[saluran pernafasan]] yang rusak dapat menyebabkan rendahnya kadar oksigen dalam darah.
 
== PENYEBABPenyebab ==
[[Sistem pernafasan]]
 
 
== PENYEBAB ==
 
Bronkiektasis bisa disebabkan oleh:
 
#Infeksi pernafasanpernapasan
#*Campak
#*Pertusis
Baris 66 ⟶ 62:
#*Sindroma Marfan.
 
== GEJALAGejala ==
 
 
Gejalanya bisa berupa:
Baris 73 ⟶ 68:
- batuk darah
- batuk semakin memburuk jika penderita berbaring miring
- sesak nafasnapas yang semakin memburuk jika penderita melakukan aktivitas
- penurunan berat badan
- lelah
- ''clubbing fingers'' (jari-jari tangan menyerupai tabuh genderang)
- ''wheezing'' (bunyi nafasnapas mengi/bengek)
- warna kulit kebiruan
- pucat
- bau mulut.
 
== DIAGNOSADiagnosa ==
 
== DIAGNOSA ==
 
 
Pada pemeriksaan fisik dengan menggunakan stetoskop, biasanya di paru-paru bagian bawah akan terdengar suara ronki.
Baris 98 ⟶ 91:
# Tes PPD untuk infeksi TBC.
 
== Pengobatan ==
 
Tujuan dari pengobatan adalah mengendalikan infeksi dan pembentukan dahak,membebaskan penyumbatan saluran pernafasanpernapasan serta mencegah komplikasi.
== PENGOBATAN ==
 
 
Tujuan dari pengobatan adalah mengendalikan infeksi dan pembentukan dahak,membebaskan penyumbatan saluran pernafasan serta mencegah komplikasi.
 
Drainase postural yang dilakukan secara teratur setiap hari, merupakan bagian dari pengobatan untuk membuang dahak.
Seorang terapis pernafasanpernapasan bisa mengajarkan cara melakukan drainase postural dan batuk yang efektif.
 
Untuk mengatasi infeksi seringkali diberikan antibiotik, bronkodilator Dan [[ekspektoran]].
Baris 111 ⟶ 102:
Pengangkatan paru melalui pembedahan dilakukan pada penderita yang tidak memberikan respon terhadap pemberian obat atau pada penderita yang mengalami perdarahan hebat.
 
== Pencegahan ==
 
== PENCEGAHAN ==
 
 
Imunisasi campak dan pertusis pada masa kanak-kanak membantu menurunkan angka kejadian bronkiektasis.
Baris 128 ⟶ 117:
Menghindari udara beracun, asap (termasuk asap rokok) dan serbuk yang berbahaya (seperti bedak atau [[silika]]) juga mencegah bronkiektasis atau mengurangi beratnya penyakit.
 
Masuknya benda asing ke saluran pernafasanpernapasan dapat dicegah dengan:
- memperhatikan apa yang dimasukkan anak ke dalam mulutnya
- menghindari kelebihan dosis obat dan alkohol