Bahasa Melayu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
OrophinBot (bicara | kontrib)
Baris 85:
[[Berkas:Telaga Batu inscription.JPG|jmpl|Prasasti Telaga Batu, salah satu catatan bahasa Melayu terawal.]]
 
Bahasa Melayu Kuno dipengaruhi oleh [[bahasa Sanskerta]], bahasa kesusastraan India Klasik, dan bahasa peribadatan [[agama Hindu]] dan [[Agama Buddha|Buddha]]. Kata pinjaman [[bahasa Sanskerta]] dapat ditemukan dalam perbendaharaan kata bahasa Melayu Kuno. Prasasti yang paling awal diketahui dalam bahasa Melayu Kuno ditemukan di [[Sumatra]], yang berasal dari kira-kira abad ke-7 Masehi, tercantum pada beberapa prasasti peninggalan [[Kerajaan Sriwijaya]] di bagian selatan Sumatra dan [[wangsa Syailendra]] di beberapa tempat di [[Jawa Tengah]],<ref name="Ikram">[[Achadiati Ikram|Ikram, A.]] 2008. [http://melayuonline.com/article/?a=bW1tL3FMZVZBUkU4Ng%3D%3D=&l=bahasa-melayu-penyebar-budaya Bahasa Melayu penyebar budaya. Naskah-naskah sebagai saksi persebaran bahasa]{{Pranala mati|date=Februari 2021|bot=InternetArchiveBot|fix-attempted=yes}}. Jurnal ATL Vol. 1. Diakses dari laman Melayu Online 6-5-2009.</ref> ditulis dalam [[Aksara Pallawa|ragam Pallawa]] dari [[aksara Grantha]],<ref>{{cite web |url=http://www.bahasa-malaysia-simple-fun.com/bahasa-melayu-kuno.html |title=Bahasa Melayu Kuno |publisher=Bahasa-malaysia-simple-fun.com |date=15 September 2007 |access-date=22 Desember 2010 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20101226183127/http://www.bahasa-malaysia-simple-fun.com/bahasa-melayu-kuno.html |archive-date=26 Desember 2010 |df=dmy-all }}</ref> dan bertarikh 1 Mei 683. Prasasti itu dikenal sebagai [[Prasasti Kedukan Bukit]] yang ditemukan oleh [[Bangsa Belanda|pria Belanda]], M. Batenburg, pada 29 November 1920 di Kedukan Bukit, [[[[Sumatera Selatan]], di tepi Tatang, anak [[Sungai Musi]]. Ini adalah batu kecil berukuran {{convert|45 by 80|cm}}.
 
Bukti lain adalah Undang-Undang Tanjung dalam huruf-huruf pasca-Pallawa.<ref>{{Cite web|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbkepri/undang-undang-tanjung-tanah-naskah-melayu-tertua-di-dunia/|title=Undang-Undang Tanjung Tanah: Naskah Melayu Tertua di Dunia|last=Surakhman|first=M. Ali|date=23 Oktober 2017|website=kemdikbud.go.id|language=id}}</ref> Teks undang-undang pra-Islam abad ke-4 ini dihasilkan pada zaman [[Adityawarman]] (1345–1377) dari [[Dharmasraya]], kerajaan Hindu-Buddha yang muncul setelah kekuasaan [[Sriwijaya]] di [[Sumatra]] berakhir. Undang-Undang itu berlaku untuk [[orang Minangkabau]], yang saat ini masih tinggal di dataran tinggi [[Sumatra]], [[Indonesia]]. Selanjutnya, bukti-bukti tertulis bermunculan di berbagai tempat, meskipun dokumen terbanyak kebanyakan mulai berasal dari abad ke-18.
Baris 355:
==Sistem penulisan==
{{Main|Alfabet bahasa Melayu}}
[[Berkas:Kerinci MSS detail.jpg|thumb|[[Aksara Rencong]], sistem penulisan asli yang ditemukan di [[[[Sumatera Selatan]] dan Tengah. Teks itu berbunyi: "haku manangis ma / nyaru ka'u ka'u di / saru tiyada da / tang [hitu hadik sa]", yang diterjemahkan oleh Voorhoeve sebagai: "Aku menangis menyeru kau. Kau diseru tiada datang" (hitu adik sa- adalah sisa baris ke-4.]]
[[Berkas:KedukanBukit001.jpg|thumb|upright=1.04|[[Prasasti Kedukan Bukit]] menggunakan [[aksara Pallawa]] adalah spesimen tertua [[bahasa Melayu Kuno]] yang masih ada di [[[[Sumatera Selatan]], Indonesia.]]
Bahasa Melayu kini ditulis menggunakan [[alfabet Latin]] yang dikenal sebagai "Rumi" di Brunei, Malaysia, dan Singapura atau "Latin" dan "Romawi" di Indonesia, walaupun [[abjad Arab]] yang disebut "abjad Arab Melayu" atau [[abjad Jawi]] juga ada. Alfabet Latin resmi di Malaysia, Singapura, dan Indonesia. Bahasa Melayu menggunakan [[Angka Arab|angka India-Arab]].
 
Baris 899:
# Bahasa-bahasa kreol (bukan suku/penduduk melayu) berdasarkan bahasa Melayu
 
Jumlah penutur bahasa Melayu di Indonesia sangat banyak, bahkan dari segi jumlah melampaui jumlah penutur bahasa Melayu di Malaysia maupun di Brunei Darussalam. Bahasa Melayu dituturkan mulai sepanjang pantai timur [[Sumatra]], [[Kepulauan Riau]], Kepulauan [[Bangka Belitung]], [[Jambi]], [[[[Sumatera Selatan]], [[Bengkulu]], [[Lampung]] hingga pesisir Pulau [[Kalimantan]] dan kota Negara, [[Bali]].<ref name="sastra">[http://ccm.um.edu.my/umweb/fsss/images/persidangan/Kertas%20Kerja/Dr.%20Gusdi%20Sastra.pdf Beberapa perbezaan kosakata bahasa Melayu Malaysia dan bahasa Indonesia dalam teks ilmiah]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
=== Dialek Melayu Indonesia ===
==== Dialek Melayu Indonesia di Daerah Sumatra ====
Baris 961:
# [[Bahasa Rawas]] (rws) di [[Musi Rawas]], Sumatra Selatan
# [[Bahasa Penesak]] (pen) di Tanjung Batu & Sekitarnya, Pedamaran (Marga Danau), Sumatra Selatan
# [[Bahasa Komering]] di [[Ogan Komering Ulu]] dan [[Ogan Komering Ilir]], [[[[Sumatera Selatan]]
# [[Bahasa Enim]] (eni)
# [[Bahasa Musi]] (mui)
Baris 975:
# [[Bahasa Rawas]] (rws)
# [[Bahasa Ogan]] (ogn)di [[Ogan Ilir]], Ogan Komering Ulu dan [[Ogan Komering Ilir]], Sumatra Selatan
# [[Bahasa Pasemah]] (pse) di [[[[Sumatera Selatan]]
# [[Bahasa Suku Batin]] [sbv] di Jambi
# [[Bahasa Kutai]] di [[Kutai Kartanegara]], [[Kalimantan Timur]]
Baris 1.041:
# [[Bahasa Duano']] [dup] ([[Malaysia Barat]])
# [[Bahasa Minangkabau]] [min] (Indonesia, [[Sumatera Barat]])
# [[Bahasa Pekal]] [pel] (Indonesia, [[[[Sumatera Selatan]])
# [[Bahasa Urak Lawoi']] [urk] ([[Thailand]])
# [[Bahasa Muko-Muko]] [vmo] (Indonesia, Sumatra, Bengkulu: [[Kabupaten Mukomuko]])