Mendam Berahi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Surijeal (bicara | kontrib)
Copy edit
Surijeal (bicara | kontrib)
Baris 61:
 
== Deskripsi ==
Kapal ''Mendam Berahi'' panjangnya 60 ''[[gaz]]'' (180 kaki atau 54,9 m)<ref group="Catatan">1 ''gaz'' Melayu sama dengan 33–35 inci atau 3 kaki. Lihat {{cite dictionary|title=gaz|url=http://prpm.dbp.gov.my/Cari1?keyword=gaz|dictionary=Kamus Dewan|publisher=Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia|date=2017|edition=ke-4|page=383}}</ref> dan lebar 6 [[depa]] (36 kaki atau 11 m).<ref>Musa, Hashim (2019). ''[http://eprints.um.edu.my/23029/1/Conference%20paper%20-%20Hashim%20Musa.pdf Teknologi perkapalan Melayu tradisional: Jong dan Ghali meredah tujuh lautan].'' Dalam: Persidangan Antarabangsa Manuskrip Melayu 2019, 15-17 Oktober 2019, Auditorium, Pepustakaan Negara Malaysia. m/s. 18.</ref> Menurut kajian Rohaidah Kamaruddin, penukaran satuan yang disebutkan dalam manuskrip Melayu lama akan menghasilkan panjang 50,292 m dan lebar 10,9728 m.<ref name=":2" /> Menurut Irawan Djoko Nugroho, panjangnya ialah 50 m dan lebarnya 12 meter,<ref name=":1">{{Cite book|title=Majapahit Peradaban Maritim|last=Nugroho|first=Irawan Djoko|publisher=Suluh Nuswantara Bakti|year=2011|isbn=978-602-9346-00-8}}</ref>{{Rp|298}} manakala Pierre-Yves Manguin memperkirakan 67 m panjang dan 11 m lebar, dengan rasio panjang dan lebar yang biasa terdapat di kapal galai yaitu kira-kira 7:1.<ref name=":0" />{{Rp|166}} Kapal ini dipersenjatai dengan 7 buah meriam.<ref>''[[Hikayat Hang Tuah]]'', VIII: 165. Transkripsi: ''Maka Mendam Berahi pun di-suroh dayong ka-laut. Maka Laksamana memasang meriam tujoh kali. Maka kenaikan pun belayar lalu menarek layar''.</ref><ref name=":1" />{{rp|299}}<ref>{{Cite book|title=The Epic of Hang Tuah|last=Robson-McKillop|first=Rosemary|publisher=ITBM|year=2010|url=https://books.google.co.id/books?id=vEQ5ZxXv73kC&q=mendam+berahi&redir_esc=y#v=snippet&q=mendam%20berahi&f=false|isbn=9789830687100|location=|pages=}}</ref>{{Rp|180}}
 
Kapal ini dibuat dengan kerangka yang kuat, dindingnya dibuat sangat indah dengan diberi lis (bingkai) dari kayu, dan ditutupi oleh kain beledu berwarna kuning, merah, dan hijau.{{sfn|Salleh|2013|p=226}} Atapnya (kemungkinan disini bermaksud atap dari kabin belakangnya) terbuat dari kaca kuning dan merah, dengan beberapa pola yang menggambarkan awan dan petir. Hiasan lain pada kapal itu adalah kain kuning kerajaan dan sebuah kursi singgasana.{{sfn|Salleh|2013|p=227}}