Deklarasi Djuanda: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
sad Tag: Dikembalikan VisualEditor |
k Mengembalikan suntingan oleh 103.160.165.137 (bicara) ke revisi terakhir oleh 125.164.16.146 Tag: Pengembalian |
||
Baris 7:
Sebelum deklarasi Djuanda, wilayah negara Republik Indonesia mengacu pada Ordonansi Hindia Belanda 1939, yaitu ''Teritoriale Zeeën en Maritieme Kringen Ordonantie 1939'' (TZMKO 1939). Dalam peraturan zaman Hindia Belanda ini, pulau-pulau di wilayah Nusantara [[Batas tiga mil|dipisahkan oleh laut di sekelilingnya dan setiap pulau hanya mempunyai laut di sekeliling sejauh 3 mil dari garis pantai]], ini berarti kapal asing boleh dengan bebas melayari laut yang memisahkan pulau-pulau tersebut.
Deklarasi Djuanda menyatakan bahwa Indonesia menganut prinsip-prinsip [[negara kepulauan]] (''Archipelagic State'') yang
Berdasarkan perhitungan 196 garis batas lurus (''straight baselines'') dari titik pulau terluar (kecuali Irian Jaya), terciptalah garis maya batas mengelilingi RI sepanjang 8.069,8 [[mil laut]].<ref>{{Cite web|title=A Chronology of the Major Marine and Coastal Policy of Indonesia 1945-2002|url=http://www.library.uow.edu.au/adt-NWU/uploads/approved/adt-NWU20050104.153245/public/11References.pdf|archive-url=https://web.archive.org/web/20051027000518/http://www.library.uow.edu.au/adt-NWU/uploads/approved/adt-NWU20050104.153245/public/11References.pdf|archive-date=2005-10-27|dead-url=no|access-date=2005-10-27}}</ref>
|