Kali Bekasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dasnusantara (bicara | kontrib)
+→‎Manajemen SDA: ; +feat.image; +upd.iBox (fitur DAS); +upd.Map; +upd.→‎Lihat pula: ;
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor
Dasnusantara (bicara | kontrib)
+→‎Hidrologi DAS: ; +referensi;
Baris 4:
| tributaries_left = [[Sungai Cikeas]]
| tributaries_right = [[Sungai Cileungsi]]
| basin_size = {{Convert|1410|km2|mi2|abbr=on}}<ref name="Lampiranmenhut511" Peraturan Menteri Kehutanan 511-2011">https://hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4f2f760d2fff3/keputusan-menteri-kehutanan-nomor-sk511menhutv2011-tahun-2011</ref>;
| source1_location = [[Sukaraja, Bogor]]
| source2_location = [[Babakan Madang, Bogor]]
| source3_location = [[Cibadak, Sukamakmur, Bogor]]
| source4_location = [[Sirnajaya, Sukamakmur, Bogor|Sirnajaya, Jonggol, Bogor]]
| river_system = DAS Bekasi<ref name="menhut511" />
| river_system = DAS Bekasi (DAS220046)<ref name="Lampiran Peraturan Menteri Kehutanan 511-2011">https://hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4f2f760d2fff3/keputusan-menteri-kehutanan-nomor-sk511menhutv2011-tahun-2011</ref>;
| source1_elevation = 700 meter
| source2_elevation = 900 meter
Baris 33:
| district = [[Kota Bekasi]], [[Kabupaten Bekasi]]
| district_type = Kota/Kabupaten
| source_confluence = [[Tempuran sungai]] Cikeas-Cileungsi
| basin_code = DAS220046<ref name="menhut511" />
| basin_management = BPDAS Citarum-Ciliwung<ref name="menhut511" />
Baris 61:
{{Refimprove}}
'''Kali Bekasi''' adalah salah satu [[Sungai|sungai besar]] yang melintasi [[Kota Bekasi]], provinsi Jawa Barat yang mengalir dari arah selatan menuju utara wilayah [[kabupaten Bekasi]]. Bersumber pada [[Tempuran sungai|tempuran]] dua sungai di bagian selatan kota Bekasi, yaitu [[sungai Cikeas]] dan [[sungai Cileungsi]] yang keduanya berhulu di wilayah [[Sukaraja, Bogor|Sukaraja]], [[Babakan Madang, Bogor|Babakan Madang]] dan [[Sukamakmur, Bogor|Sukamakmur]] [[kabupaten Bogor]] dan mengakhiri perjalanannya di bagian timur [[teluk Jakarta]] ([[laut Jawa]]), wilayah kabupaten Bekasi, melalui [[Kanal Cikarang Bekasi Laut|saluran inspeksi Cikarang - Bekasi Laut]] (dikenal dengan singkatan [[Kanal Cikarang Bekasi Laut|CBL]]) yang dibangun pada tahun 1977 hingga selesai tahun 1980 dan dijuluki sebagai saluran terbesar dan termodern di Indonesia pada era 1980-an.<ref>{{Cite web|last=ATO|first=STEFANUS|date=2022-01-29|title=Cikarang Bekasi Laut, Pengendali Banjir yang Jadi Tempat Sampah Terbesar|url=https://www.kompas.id/baca/bebas-akses/2022/01/28/cikarang-bekasi-laut-pengendali-yang-jadi-tempat-sampah-terbesar|website=kompas.id|language=id|access-date=2023-06-09}}</ref>[[Berkas:Hulu Kali Bekasi dalam peta 1901.jpg|al=Pertemuan sungai Cikeas dan sungai Cileungsi di hulu Kali Bekasi dalam peta tahun 1901|jmpl|[[Tempuran sungai|Pertemuan sungai]] Cikeas dan sungai Cileungsi di hulu Kali Bekasi dalam peta tahun 1901]]Di bagian tengah Kali Bekasi terdapat [[Bendung]] Bekasi yang bersilangan dengan [[Kali Malang|Saluran Induk Tarum Barat]] atau dikenal sebagai [[Kali Malang]] yang berfungsi untuk menjaga elevasi muka air Kali Bekasi agar dapat mengalirkan air baku ke [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] dan [[Irigasi permukaan|irigasi]] di hilir bendung. Sejalan dengan perkembangan [[Pola permukiman|pemukiman]] di wilayah [[Jabodetabekpunjur|Jabodetabek]], terjadi perubahan penggunaan lahan pada DAS Bekasi yang semula dapat menyerap air hujan, berubah menjadi aliran permukaan. Kondisi ini diperberat dengan menurunnya kapasitas alir dan tampung Kali Bekasi sebagai akibat terjadinya sedimentasi akibat erosi pada DAS bagian hulu <ref>{{Cite book|last=Kadri|first=Trihono|date=2007|url=https://onesearch.id/Record/IOS5977.220|title=Erosi Pada DAS Bekasi dan Pengaruhnya Terhadap Banjir|publisher=FTSP TRISAKTI}}</ref>
 
== Hidrologi DAS ==
Kali Bekasi merupakan aliran utama dalam sistem [[daerah aliran sungai]] (DAS) Bekasi yang memiliki luas {{Convert|1410|km2|mi2|abbr=on}}<ref name="menhut511">{{Cite web|last=Hukum Online|first=|title=Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.511/MENHUT-V/2011|url=https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/v2/lt4f2f760d2fff3/keputusan-menteri-kehutanan-nomor-sk511menhutv2011-tahun-2011|language=id}}</ref> yang meliputi sebagian wilayah [[Kabupaten Bogor]] pada bagian hulu hingga tengah DAS, sebagian [[Kota Bekasi]] pada bagian tengah DAS, dan sebagian besar [[Kabupaten Bekasi]] mulai dari bagian tengah hingga ke hilir DAS.<ref name="WebGIS">{{Cite web|title=Peta Interaktif|url=http://webgis.menlhk.go.id/|website=WebGIS MenLHK|language=id|access-date=2023-10-09}}</ref>
 
== Manajemen Sumber Daya Air (SDA) ==
[[Berkas:Peta WS Ciliwung-Cisadane.jpg|al=Peta wilayah sungai (WS) Ciliwung-Cisadane dimana Kali Bekasi termasuk didalamnya bersama 14 DAS lainnya.|jmpl|Peta wilayah sungai (WS) Ciliwung-Cisadane dimana Kali Bekasi termasuk didalamnya bersama 14 DAS lainnya.<ref name="permenPUPR415">{{Cite web|title=PerMenPUPR No.04/PRT/M/2015 - Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai|url=https://peraturan.go.id/id/permen-pupr-no-04-prt-m-2015-tahun-2015|website=PERATURAN.GO.ID|language=id}}</ref>]]
[[Berkas:Kali Bekasi bij Bekasi ten oosten van Batavia, KITLV 3032.tiff|jmpl|al=Foto kali Bekasi yang pernah dipublikasikan sebelum tahun 1880|Foto kali Bekasi yang pernah dipublikasikan sebelum tahun 1880]]Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tentang Sungai, pengelolaan [[DAS]] Bekasi berada dalam kewenangan [[Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane|Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC)]] yang berada di bawah [[Direktorat Jenderal Sumber Daya Air]] [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia|Kementerian Pekerjaan Umum]] dan juga Perusahaan [[Jasa Tirta II|Jasa Tirta]] (PJT) dimana air dari Kali Bekasi tersebut digunakan pula sebagai sumber air baku oleh [[Perusahaan Daerah Air Minum|PT. PAM Jaya]] Jakarta dan PT. Tirta Baghasasi untuk pengelolaan air bersih. Pengelolaan DAS yang buruk dapat menyebabkan banjir besar di wilayah hilir. Salah satunya, sistem pengendalian air di daerah aliran sungai Bekasi yaitu bendung Prisdo (bendung Bekasi) yang berlokasi di Jalan Mayor Madmuin Hasibuan Kota Bekasi.<ref name=":0">{{Cite web|title=EBUFFER Pemerintah Kota Bekasi|url=http://ebuffer-bekasikota.web.id/tentang-kami.html|website=ebuffer-bekasikota.web.id|access-date=2023-06-09}}</ref>
 
Secara struktural pengendalian Bendung Prisdo berada dalam kewenangan BBWSCC. Pada saat limpasan di bendungan telah mencapai titik yang ditentukan maka petugas operator akan melakukan pengaturan laju aliran air dengan membuka/menutup pintu bendung. Pengaturan operasional buka tutup pintu ini memerlukan standar/petunjuk teknis tertentu sehingga saat buka/tutup pintu bendung akan memberikan dampak yang positif. Ketika pintu bendung dibuka tertalu dini, akan berdampak antara lain:<ref name=":0" />
Baris 81 ⟶ 84:
Pertama kali, perubahan kata dari ''Candrabhaga'' menjadi Bekasi dilontarkan [[Poerbatjaraka|Prof. Dr. R. Ng. Poerbatjaraka]] pada tahun 1951, seorang ahli [[filologi]] [[Universitas Indonesia]] yang memperoleh gelar doktor di [[Universitas Leiden]], Belanda dalam bidang [[sastra Jawa]] tahun 1926<ref>{{Cite web|last=https://www.facebook.com/bisotisme|last2=https://www.facebook.com/133170064075788|date=2018-12-17|title=Buku Sejarah Bekasi, Sejak Peradaban Buni Ampe Wayah Gini|url=https://www.bisotisme.com/2018/12/buku-sejarah-bekasi-sejak-peradaban-buni-ampe-wayah-gini.html|website=@bisot notes|language=Indonesian|access-date=2023-06-14}}</ref> tersebut menyatakan, Bekasi berasal dari kata Candrabhaga, nama sungai yang dibangun pada abad ke-5 Masehi oleh Raja Tarumanagara yang bernama Rajadhiraja Yang Mulia Purnawarman. Data tersebut tertera dalam [[Prasasti Tugu]], [[Cilincing, Jakarta Utara|Cilincing]], [[Kota Administrasi Jakarta Utara|Jakarta Utara]].<ref name=":2">{{Cite web|last=alianwar|date=2010-03-26|title=Candrabhaga, Kok, Jadi Bekasi (Ngalor-ngidul Bekasi, Radar Bekasi, Senin, 1 Februari 2010)|url=https://alianwar.wordpress.com/2010/03/26/ngalor-ngidul-bekasi-candrabhaga-kok-jadi-bekasi-radar-bekasi-senin-1-februari-2010/|website=Ali Anwar|language=id-ID|access-date=2023-06-14}}</ref>
 
Kemudian kata Candrabhaga dibagi menjadi dua, yakni ''Candra'' yang berarti “bulan”“''bulan''” dan ''Bhaga'' berarti “bahagia”“''bahagia''”. Kata Chandra dalam [[bahasa]] [[Bahasa Sanskerta|Sanskerta]] sama dengan kata ''Sasi'' dalam bahasa [[Bahasa Jawa Kuno|Jawa kuno]], sehingga nama Candrabhaga identik dengan kata ''Sasibhaga'', yang apabila diterjemahkan secara terbalik menjadi ''Bhagasasi''. Atas dasar itulah, Poerbatjaraka menafsirkan Kali Candrabhaga identik dengan Kali Bekasi.<ref name=":2" /><ref>{{Cite book|first=Prof. Dr. Poerbatjaraka|date=1952|url=https://lib.ui.ac.id/detail?id=20441020&lokasi=lokal|title=Riwayat Indonesia; Djilid 1|location=Jakarta|publisher=Jajasan Pembangunan Djakarta|edition=1|pages=14-15|url-status=live}}</ref>
 
== Lihat pula ==