Ubi kayu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mimar23 (bicara | kontrib)
#1Lib1Ref #1Lib1RefID
Baris 24:
=== Di Hindia Belanda ===
[[File:Ladang Singkong Putat Nutug Ciseeng-Bogor.jpg|ka|jmpl|Sebuah ladang singkong di [[Ciseeng]], [[Kabupaten Bogor]]]]
Singkong ditanam secara komersial di wilayah Indonesia (waktu itu [[Hindia Belanda]]) pada sekitar tahun 1810,<ref>[http://www.payer.de/hbiweltweit/weltw53.html Payer, M. ''HBI weltweit. 5.3. Zur Geschichte Indonesiens. '' Edisi 1997-03-18. Diakses 18 Mei 2007]</ref> setelah sebelumnya diperkenalkan orang [[Portugal|Portugis]] pada abad ke-16 dari [[Brasil]]. Menurut Haryono Rinardi dalam Politik Singkong Zaman Kolonial, singkong masuk ke Indonesia dibawa oleh Portugis ke [[Maluku]] sekitar abad ke-16. Tanaman ini dapat dipanen sesuai kebutuhan. “Sifat itulah yang menyebabkan tanaman ubi kayu sering kali disebut sebagai gudang persediaan di bawah tanah,” tulis Haryono.<ref>{{cnCite web|date=2014-11-28|title=Akar Sejarah Singkong|url=https://historia.id/kultur/articles/akar-sejarah-singkong-6kYav|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|language=id-ID|access-date=2023-11-01}}</ref>
 
Butuh waktu lama singkong menyebar ke daerah lain, terutama ke [[Pulau Jawa]]. Diperkirakan singkong kali pertama diperkenalkan di suatu kabupaten di [[Jawa Timur]] pada [[1852]]. “Bupatinya sebagai seorang pegawai negeri harus memberikan contoh dan bertindak sebagai pelopor. Kalau tidak, rakyat tidak akan memercayainya sama sekali,” tulis Pieter Creutzberg dan J.T.M. van Laanen dalam Sejarah Statistik Ekonomi Indonesia.{{cn}}