Masalah privasi Google: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Althafff (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Althafff (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
 
Kekhawatiran terkait privasi telah diungkapkan CEO Google, [[Eric Schmidt]], pada jauh-jauh hari, tepatnya 7 Desember 2009, ia menyatakan: "Jika Anda memiliki sesuatu yang tidak ingin diketahui oleh siapa pun, mungkin sebaiknya Anda tidak melakukannya sama sekali. Jika Anda benar-benar membutuhkan jenis privasi seperti itu, realitanya adalah bahwa [[mesin pencarian]]—termasuk Google— akan tetap menyimpan informasi tersebut untuk beberapa waktu".<ref>{{Cite web|last=Metz|first=Cade|title=Google chief: Only miscreants worry about net privacy|url=https://www.theregister.com/2009/12/07/schmidt_on_privacy/|website=www.theregister.com|language=en|access-date=2023-12-01}}</ref>
 
Untuk mengatasi permasalahan pelanggaran privasi, pada akhir 2022, google telah merilis sebuah fitur yang memungkinkan pengguna untuk mengamankan informasi data pribadi, bernama ''"Result about you."'' Fitur ini bekerja dengan cara pengguna mengakses penghapusan hasil pencarian google yang mengandung data pribadi pengguna.<ref>{{Cite web|title=Cegah Kebocoran Data, Fitur Notifikasi Google Mulai Diluncurkan|url=https://eraspace.com/artikel/post/cegah-kebocoran-data-fitur-notifikasi-google-mulai-diluncurkan|website=eraspace|access-date=2023-12-01}}</ref>
 
== Kasus Pelanggaran Privasi ==
Baris 9 ⟶ 7:
 
Jaksa Agung Texas, Ken Paxton, menggugat Google karena telah melanggar undang-undang privasi biometrik negara bagian dengan mengumpulkan rekaman suara dan pengenalan wajah serta sidik jari tanpa mendapatkan persetujuan dari pengguna. Gugatan yang diajukan di Pengadilan Distrik Midland County Texas mengklaim bahwa aplikasi seperti teknologi pengenalan wajah di Foto Google, bersama dengan penggunaan teknologi pengenalan suara dan produk rumah lainnya, merupakan pelanggaran terhadap undang-undang privasi biometrik negara bagian yang dikenal sebagai ''Capture or Use of Biometric Identifier Act.'' Undang-undang tersebut mewajibkan perusahaan untuk memperoleh persetujuan pengguna saat mengumpulkan data identifikasi biometrik seperti pemindaian retina atau iris, sidik jari, jejak suara, atau ciri-ciri geometri tangan atau wajah. Tuntutan terhadap Google menyebutkan bahwa perusahaan telah secara aktif mengumpulkan data biometrik dari banyak individu di Texas sejak tahun 2015, dan telah menggunakan data wajah dan suara mereka untuk tujuan komersial tanpa izin yang sesuai.<ref>{{Cite web|last=Indonesia|first=C. N. N.|title=Google Dituntut, Ambil Data Biometrik Pengguna Tanpa Izin|url=https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20221024101320-185-864491/google-dituntut-ambil-data-biometrik-pengguna-tanpa-izin|website=teknologi|language=id-ID|access-date=2023-12-01}}</ref>
 
== Solusi yang Diterbitkan Google ==
Untuk mengatasi permasalahan pelanggaran privasi, pada akhir 2022, google telah merilis sebuah fitur yang memungkinkan pengguna untuk mengamankan informasi data pribadi, bernama ''"Result about you."'' Fitur ini bekerja dengan cara pengguna mengakses penghapusan hasil pencarian google yang mengandung data pribadi pengguna.<ref>{{Cite web|title=Cegah Kebocoran Data, Fitur Notifikasi Google Mulai Diluncurkan|url=https://eraspace.com/artikel/post/cegah-kebocoran-data-fitur-notifikasi-google-mulai-diluncurkan|website=eraspace|access-date=2023-12-01}}</ref>
 
== Definisi ==