Anarkisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Arymuslichudin (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi
Arymuslichudin (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 143:
:''Lihat pula: [[Islam dan anarkisme]]''
[[Berkas:Hakim Bey.jpeg|jmpl|ka|Hakim Bey]]
Dalam agama [[Islam]], kelompok anarkisme melakukan [[interpretasi]] terhadap konsep bahwa Islam adalah agama yang bercirikan penyerahan total terhadap [[Allah]] ([[bahasa Arab]] allāhu الله), yang berarti menolak peran otoritas manusia dalam bentuk apa pun. Anarkis-Islam menyatakan bahwa hanya Allah yang mempunyai otoritas di bumi ini serta menolak ketaatan terhadap otoritas manusia dalam bentuk [[fatwa]] atau imam. Hal ini merupakan elaborasi atas konsep ''“tiada pemaksaan dalam beragama”''. Konsep anarkisme-islam kemudian berkembang menjadi konsep-konsep lainnya yang mempunyai kemiripan dengan ideologi sosialis seperti pandangan terhadap hak milik, penolakan terhadap [[riba]], penolakan terhadap kekerasan dan mengutamakan ''self-defense'', dan lain-lain. Kelompok-kelompok dalam Islam yang sering diasosiasikan dengan anarkisme antara lain: [[Sufisme]] dan [[Kelompok [[Hashshashin]].
 
Salah seorang tokoh muslim [[anarkis]] yang berpengaruh yaitu [[Peter Lamborn Wilson]], yang selalu menggunakan nama pena Hakim Bey. Dia mengombinasikan ajaran sufisme dan neo-pagan dengan anarkisme dan [[situasionisme]]. Dia juga merupakan seorang yang terkenal dengan konsepnya ''Temporary Autonomus Zones''[http://www.hermetic.com/bey/taz_cont.html].
 
[[Yakoub Islam]], seorang anarkis muslim, pada [[25 Juni]] [[2005]] mempublikasikan ''Muslim Anarchist Charter (Piagam Muslim Anarkis)'', yang berbunyi:
Baris 161:
 
== Kritik atas anarkisme ==
Baik secara teori ataupun praktik, anarkisme telah menimbulkan perdebatan dan kritik-kritik atasnya. Beberapa kritik dilontarkan oleh lawan utama dari anarkisme seperti [[pemerintah]]. Beberapa kritik lainnya bahkan juga dilontarkan oleh para anarkis sendiri serta ada juga yang muncul dari kalangan kaum kiri otoritarian seperti yang dilontarkan oleh kalangan Marxisme. Kritik biasanya dilontarkan sekitar permasalahan idealisme anarkisme yang mustahil dapat diterapkan di dunia nyata, seperti apa yang banyak dipecaya oleh para anarkis mengenai ajaran bahwa manusia pada dasarnya baik dan bisa menggalang solidaritas kemanusiaan untuk kesejahteraan manusia tanpa penindasan oleh sebagiannya yang hal tersebut banyak dibantah oleh para [[ekonom]]. Selain itu, para pakar sosiologi juga membantah konsep meengenaimengenai ajaran bahwa setiap manusia lahir bebas setara.<ref>Zaro Sastrowardoyo, [http://pustaka.otonomis.org/index.php?title=Anarkisme_Sosial#Kritik_atas_Anarkisme: Anarkisme Sosial] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070914041527/http://pustaka.otonomis.org/index.php?title=Anarkisme_Sosial#Kritik_atas_Anarkisme: |date=2007-09-14 }}</ref>
 
Kritik juga dilontarkan atas penolakan anarkisme terhadap organisasi sentralis seperti pemerintahan kaum buruh, partai revolusioner, dan lain sebagainya, yang dianggap oleh banyak pihak justru akan melemahkan posisi kaum anarkis apabila revolusi terjadi. Hal ini juga yang dituduhkan kepada para anarkis saat [[Revolusi Spanyol]] terjadi, pasca-pengambilan kekuasaan oleh kaum proletariat atas rezim fasis yang pada saat itu berkuasa di Spanyol.<ref>{{Cite web |url=http://www.worldrevolution.info/manifesto-in.htm#se16 |title=Manifesto WORLD REVOLUTION |access-date=2007-05-21 |archive-date=2007-04-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070424234619/http://www.worldrevolution.info/manifesto-in.htm#se16 |dead-url=yes }}</ref>