Dja Endar Moeda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 12:
Adapun ''Insulinde'' merupakan majalah pendidikan yang diterbitkan di Pulau Jawa dan Sumatera.<ref>{{Cite book|last=Harahap|first=Basyral Hamidy|date=1997|url=https://books.google.co.id/books?id=-GRwAAAAMAAJ&q=Dia+menulis+dalam+kolom+editor+..&dq=Dia+menulis+dalam+kolom+editor+..&hl=en&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwi6jMmMmqqDAxXTR2wGHUiNAwcQ6AF6BAgIEAI|title=Derap langkah Mandailing-Natal|publisher=Himpunan Keluarga Mandailing|pages=33|language=id|url-status=live}}</ref> Surat kabar ini diterbitkan pertama kali pada bulan April 1901 yang bertujuan meningkatkan peranan guru dan priyayi untuk mencapai kemajuan bangsa. Majalah ini mirip dengan ''Matahari Terbit'' yang terbit pada tahun 1895 di [[Kota Probolinggo|Probolinggo]] oleh P. Schuitmaker. Majalah ini terbit hingga Februari 1905 dan mengalami kebangkrutan sehingga dia membagi aset penerbitan ini dengan rekannya, yaitu J. C. Holtzappel.{{sfn|Ahmat Adam|2018|p=128}}
 
Selain menjadi pemimpin redaksi yang menulis surat kabar, ia juga menulis buku. Buku yang ditulisnya berjudul ''Riwayat Poelaoe Soematra'' yang terbit pada tahun 1903.<ref>{{Cite web|last=Permatasari|first=Indah|last2=|first2=|date=5 Februari 2023|title=Mengenal Dja Endar Moeda, Sang Pelopor Pers di Indonesia|url=https://sumut.idntimes.com/science/discovery/indah-permatasari-lubis/mengenal-dja-endar-moeda-sang-pelopor-pers-di-indonesia|website=IDN Times Sumut|language=In-Id|access-date=2023-12-26}}</ref> Buku inilah yang dijadikan sebagai rujukan dalam menyelesaikan perdebatan asal usul kata [[Suku Batak|Batak]] yang diartikanterjadi sebagaiantara orangBatak yangna pandaiso berkudaTarporso dalamdengan perdebatanJ yangSimanjutak terjadidi beberapa Riwayatsurat Poelaoekabar, Soematra”yaitu karangan[[Pewarta DjaDeli|''Pewarta EndarDeli'']] Moedadan yangsurat terbitkabar tahunterbitan 1903,[[Huria adaKristen halamanBatak 64Protestan]]. menulis:Perdebatan “''Adapoendiakhiri bangsadengan yangmengutip mendoedoekikutipan residentiedari Tapanoelibuku itoe,ini ialahpada bangsahalaman Batak67 namanya.oleh AdapoenJS katayang “Batak”menggunakan itoenama pengertiannyasamaran :yang oerangmenyatakan pandai berkuda. Masih adabahwa kata Batak yangbiasa terpakai,dimaknakan jaitoesebagai “mamatak”,orang yang artinyapandai menaikiberkuda koeda. Kemoedianyang haridiartikan sebagai orang perboeatlahyang katapandai itoeberkuda djadidalam kataperdebatan pemaki (plesetan) kepada bangsa itoe…''”
 
Pada tahun 1905, Dja Endar Moeda membeli ''Pertja Barat''.{{sfn|Ahmat Adam|2018|p=145}}
 
Dja Endar Moeda juga mendirikan beberapa media cetak lain di [[Kota Medan|Medan]] dan Kutaraja (sekarang [[Kota Banda Aceh|Banda Aceh]]). ''[[Pemberita Atjeh]]'' didirikan pada 1906. Dengan rekan-rekannya di Sjarikat Tapanuli, ia menerbitkan ''[[Pewarta Deli]]'', dengan dirinya sebagai pemimpin redaksi. Pada 1911, setelah keluar dari ''Pewarta Deli'', Dja Endar Moeda menerbitkan ''[[Bintang Atjeh]]''.{{sfn|Ahmat Adam|2018|pp=145-146}} Dia wafat di [[Kota Banda Aceh|Kotaraja]] pada tahun 1926.<ref>{{Cite web|last=Lubis|first=Bersihar|date=7 Februari 2023|title=Interupsi di Hari Pers Nasional|url=https://analisadaily.com/e-paper/2023-02-07/files/assets/basic-html/page12.html|website=analisadaily.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20230525041520/https://analisadaily.com/e-paper/2023-02-07/files/assets/basic-html/page12.html|archive-date=25 May 2023|access-date=2023-05-25}}</ref>
 
== Catatan kaki ==