Feisal Tanjung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Syah7 (bicara | kontrib)
Ludvja (bicara | kontrib)
Baris 131:
Pada pangkat Mayjen inilah, Feisal Tanjung mendapat kepercayaan menjabat Panglima [[Kodam VI/Tanjungpura]]. Proses penggabungan TNI AD pada tahun 1984-1985 menjadikan wilayah Kodam VI/Tanjungpura sangat luas, yaitu meliputi seluruh pulau Kalimantan. Sebelum penggabungan, pada pulau Kalimantan terdapat empat kodam; Kodam IX/Tambun Bungai, Kodam X/Lambung Mangkurat, Kodam XI/Mulawarman dan Kodam XII/Tanjungpura. Feisal adalah panglima pertama di Kodam VI/Tanjungpura.<ref>Usamah Hisyam (Ketua Tim Penyusun), Feisal Tanjung:Terbaik untuk rakyat, terbaik bagi ABRI, Jakarta: Dharmapena, 1999, hal.375.</ref>
=== Dewan Kehormatan Militer===
Nama Komandan Seskoad Mayjen TNI Feisal Tanjung mulai menjadi pembicaraan hangat setelah memimpin DKM (Dewan Kehormatan Militer) untuk tragedi [[Pembantaian Santa Cruz|Santa Cruz]] di [[Timor Timur]] tahun [[1991]]. Penunjukan Feisal Tanjung oleh Presiden [[Soeharto]] saat itu membuat heran banyak orang karena saat itu KSAD [[Edi Sudrajat]] tidak menyodorkan namanya sebagai calon ketua DKM. Hasil rekomendasi DKM yang paling nyata adalah pencopotan Mayjen TNI [[Sintong Panjaitan]] - salah satu perwira yang bersinar saat itu - dari jabatan Pangdam Udayana. Selain itu juga diberhentikannya Brigjen [[Rudolf Warouw]] dari Panglima Komando Pelaksana Operasi Timor Timur serta Kapten [[Choki Aritonang]] dan beberapa bawahannya sebagai perwira pelaksana di lapangan. Semuanya dicopot sebagai reaksi pemerintah memenuhi tuntutan internasional akan penanggung jawab terjadinya kerusuhan di [[Santa Cruz]] Timor Timur yang mencoreng citra NKRI di masa itu.<ref name=":0">{{Cite web|last=RI|first=Oleh Humas Kemenko Polhukam|date=1998-03-14|title=Feisal Tanjung|url=https://polkam.go.id/feisal-tanjung/|website=polkam.go.id|language=en-US|access-date=2023-11-14}}</ref>
 
== Menjadi Panglima ABRI ==