Amahai, Amahai, Maluku Tengah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Halalatu (bicara | kontrib)
→‎Sejarah Amahai: Penambahan pranala
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Halalatu (bicara | kontrib)
→‎Sejarah Amahai: Perbaikan tata bahasa
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 16:
== Sejarah Amahai ==
=== Asal nama negeri amahai ===
Secara etimologi kata Amahai terdiri dari dua suku kata yaitu ''ama'' dan ''mahai''. ''Ama'' artinya bapak dan ''mahai'' yang artinya hidup. Kata ini berawal dari pengucapan terhadap seorang Bapak yang dari sejak dulu masih hidup yang dalam kalimatnya diucapkan : "Ama Hai Nama Namakala"
Amahai disebut dan ditulis juga Amahei. Tulisan ini berkaitan erat dengan sejarah yang tidak dapat dilepaskan dari bahasa dan artikulasi atau dasar ucapan yang berubah dari waktu ke waktu.
 
Para leluhur Amahai dalam perjalanannya berada pada kelompok Inama Haulaleipesia. Gelar Haulaleipesia adalah gelar yang dimiliki oleh seorang Ama yang memimpin kaumnya dalam perjalanan mereka. Perjalanan Inama Haulaleipesia dimulai di tanah kuno Nunusaku, tempat generasi-generasi hidup selaras dengan tanah dan roh-roh yang tinggal di dalamnya. Dipandu oleh tradisi dan rasa hormat yang mendalam terhadap nenek moyang mereka, mereka memulai perjalanan menyusuri sungai Haulalei, hingga dalam pertengahan perjalanan mereka ikut dalam pembagian persekutuan adat disuatu tempat yang disebut Ilihale. Disana dibagi suatu persekutuan adat yakni adat Patasiwa dan adat Patarima. Dalam Patasiwa pun pecah menjadi Patasiwa Putih dan Patasiwa Hitam. Inama Haulaleipesia berada pada Patasiwa Putih. Inama Haulaleipesia pun berdiam di pegunungan Lumute tepatnya pada Gunung Koli-Kolia dekat dengan sungai Sune Marakuti. Hingga pada suatu ketika terjadi peperangan antara Patarima dan Patasiwa Putih hingga Inama Haulaleipesia berhasil merebut lambang Patasiwa dari penguasa Patarima. Dari peristiwa ini banyak orang termasuk kelompok Inama Haulaleipesia mulai menyebar kearah selatan yaitu mulai turun ke tana tone sampai pada wilayah Amahai yang sekarang ini, serta kerabat yang lain terpencar ke Hatumete.
 
Wilayah Inama Haulaleipesia disebut juga Inama Amahai. Wilayahnya menyebar dari Wae Uwe, Paurita sampai Hatumete.
 
=== Amahai ===
Secara etimologi kata Amahai terdiri dari dua suku kata yaitu ''ama'' dan ''mahai''. ''Ama'' artinya bapak dan ''mahai'' yang artinya hidup.
 
=== Amahei ===
Kata amahei berasal dari kalimat “Ama Hai Nama Namakala” yang berarti Bapak sejak dahulu kala.
Sejarahnya: dalam persidangan amarale kecil (saniri kecil) dari Inama Haulaleipesia maka ucapan kalimat di atas disebutkan upu ama bagi orang tertua dan hidup sejak dari nunusaku sampai menyebar dari uwe paurita sampai hatumete.
 
=== Amahei ===
Ada sebagian orang berpendapat bahwa amahei berasal dari kata EMHEI yang artinya asing rasanya.
Sejarahnya: Pada zaman Gubernur Arnold de Vlaming van Oudshorn melancarkan perang hongi (1652) maka Belanda menyerang kerajaan Iha yang tak mau takluk pada Belanda. Pusat kerajaan Iha berada di gunung Ama Iha yang sukar untuk ditaklukan. Menurut nasihat kapitan sasapone dari Tuhaha, bahwa Ama Iha dapat dilakukan bila ditembak dengan tulang babi. Kapal-kapal perang belanda mulai memasukan tulang babi bersama mesiu ke meriam mereka dan mereka menembak Ama Iha, maka Ama Iha runtuhlah dan kerajaan Iha pun takluk pada belanda.
 
== Lokasi ==