Keputihan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Astari28 (bicara | kontrib)
Dian (WMID) (bicara | kontrib)
Baris 8:
Keputihan pada wanita dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
 
1.# Keputihan normal adalah kondisi alami yang dialami oleh setiap wanita. Jumlah, warna, dan tekstur keputihan dapat bervariasi antara individu, tergantung pada perubahan hormon dalam tubuh. Keputihan normal biasanya terjadi sekitar enam bulan sebelum menstruasi pertama, dipengaruhi oleh perubahan hormon. Selain itu, keputihan normal juga bisa terjadi pada wanita dewasa saat merasakan rangsangan seksual, sedang menyusui, atau mengalami stres. Pada bayi baru lahir, keputihan yang disertai sedikit darah juga bisa terjadi, namun hal ini akan hilang dalam waktu dua minggu.
2.# Keputihan tidak normal adalah keputihan tidak normal sering kali merupakan tanda adanya infeksi jamur, bakteri, atau parasit. Infeksi ini dapat terbagi menjadi dua jenis, yaitu infeksi tidak menular dan infeksi menular. Contoh infeksi tidak menular termasuk vaginosis bakterialis dan candidiasis, sementara infeksi menular bisa disebabkan oleh Penyakit Menular Seksual (PMS) seperti chlamydia, trikomoniasis, dan gonore. Selain itu, keputihan abnormal juga dapat menjadi gejala kanker pada rahim atau leher rahim (serviks).<ref name=":0" />
 
2. Keputihan tidak normal adalah keputihan tidak normal sering kali merupakan tanda adanya infeksi jamur, bakteri, atau parasit. Infeksi ini dapat terbagi menjadi dua jenis, yaitu infeksi tidak menular dan infeksi menular. Contoh infeksi tidak menular termasuk vaginosis bakterialis dan candidiasis, sementara infeksi menular bisa disebabkan oleh Penyakit Menular Seksual (PMS) seperti chlamydia, trikomoniasis, dan gonore. Selain itu, keputihan abnormal juga dapat menjadi gejala kanker pada rahim atau leher rahim (serviks).<ref name=":0" />
 
== Pemeriksaan ==
Untuk mendiagnosis keputihan, dokter akan melakukan pemeriksaan panggul untuk mengevaluasi kondisi organ reproduksi wanita, seperti vagina, serviks, dan rahim. Selain itu, dokter dapat merekomendasikan pemeriksaan tambahan seperti:
 
1.# Tes pH, untuk mengetahui tingkat keasaman lendir vagina dan mendeteksi tanda infeksi.
2.# Pemeriksaan sampel cairan vagina, untuk mendeteksi keberadaan jamur, bakteri, atau parasit penyebab keputihan.
 
3.# Tes infeksi menular seksual, untuk mengidentifikasi infeksi menular seksual seperti gonore, chlamydia, dan trikomoniasis.
2. Pemeriksaan sampel cairan vagina, untuk mendeteksi keberadaan jamur, bakteri, atau parasit penyebab keputihan.
4.# Pap smear, untuk mendeteksi kelainan pada jaringan leher rahim (serviks).<ref name=":0" />
 
3. Tes infeksi menular seksual, untuk mengidentifikasi infeksi menular seksual seperti gonore, chlamydia, dan trikomoniasis.
 
4. Pap smear, untuk mendeteksi kelainan pada jaringan leher rahim (serviks).<ref name=":0" />
 
== Penanganan ==
Keputihan normal umumnya tidak memerlukan penanganan medis khusus. Cukup dengan menjaga kebersihan area kewanitaan menggunakan air secara rutin. Sementara itu, penanganan keputihan abnormal tergantung pada penyebabnya, dengan pilihan pengobatan:
 
1.# [[Antibiotik]], untuk menghilangkan bakteri penyebab keputihan. Antibiotik dapat diberikan dalam bentuk pil atau krim oles.
2.# [[Antijamur]], untuk mengatasi infeksi jamur yang menyebabkan keputihan. Obat antijamur tersedia dalam bentuk krim atau gel yang dioleskan di dalam vagina.
 
3.# [[Metronidazol|Metronidazole]] atau tinidazole, untuk mengatasi keputihan yang disebabkan oleh parasit penyebab penyakit trikomoniasis. Obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.<ref name=":0" />
2. [[Antijamur]], untuk mengatasi infeksi jamur yang menyebabkan keputihan. Obat antijamur tersedia dalam bentuk krim atau gel yang dioleskan di dalam vagina.
 
3. [[Metronidazol|Metronidazole]] atau tinidazole, untuk mengatasi keputihan yang disebabkan oleh parasit penyebab penyakit trikomoniasis. Obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.<ref name=":0" />
 
== Referensi ==