Bahasa Melayu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Berbuah salak (bicara | kontrib)
Menambah akhiran nya
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 59:
Bahasa Melayu Klasik, secara spesifiknya [[bahasa istana]] (atau dikenal sebagai ''Court Malay'' dalam bahasa Inggris) adalah [[bahasa baku]] sastra yang bersusur galur dari [[Kesultanan Melaka]] dan [[Kesultanan Johor|Johor-Riau]] (sekarang Johor (Malaysia) dan Kepulauan Riau (Indonesia)). Oleh sebab itu, bahasa tersebut juga dikenal sebagai bahasa Melayu Melaka, Johor, atau Riau (atau berbagai macam gabungan nama berdasarkan tiga tempat ini) untuk membedakannya dari anggota [[rumpun bahasa Melayik]] yang lain. Menurut ''[[Ethnologue]]'' 16, beberapa ragam Melayik dicantumkan sebagai bahasa terpisah, termasuk ragam bahasa Melayu Semenanjung yang dituturkan oleh [[orang Asli]], yang terkait erat dengan bahasa Melayu Baku yang mungkin dianggap sebagai dialek-dialeknya. Terdapat juga [[bahasa dagang dan kreol Melayu]] yang didasarkan pada bahasa perantara yang bersusur galur dari [[bahasa Melayu Klasik]].
 
Bahasa Melayu mempunyai banyak [[dialek]] dan setiap dialek mempunyai perbedaan kentara dari segi pengucapan dan kosakata. Misalnya, bahasa Melayu Riau berbeda dialek dengan bahasa Melayu Palembang, Padang, Jambi, dan Bengkulu. Melayu Riau menggunakan dialek "e" sedangkan bahasa Melayu Palembang, Padang, Jambi, dan Bengkulu menggunakan dialek "o". Selain itu, bahasa yang digunakan oleh masyarakat [[peranakan]] atau Tionghoa Selat (campuran pendatang Tionghoa dan penduduk asal) merupakan campuran antara Bahasa Melayu dan dialek [[bahasa Hokkien|Hokkien]]. Bahasa ini dahulunya banyak digunakan di negeri-negeri selat seperti [[Sumatera Utara]] (terutama di [[Medan]]), [[Riau]], [[Pulau Pinang]], dan [[Melaka]]. Walau bagaimanapun, kini kaum peranakan di Malaysia dan Singapura lebih gemar berbahasa Hokkien atau Inggris.
 
== Definisi ==