Sabelianisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: halaman dengan galat kutipan
Baris 2:
 
== Monarkianisme ==
Sabelianisme pertama kali muncul pada abad ke-2 dalam wujud Monarkianisme. Meskipun para “pengusung ajaran ini menyebut dirinya kaum 'Monarkian', bapa-bapa Yunani menyebut mereka 'kaum 'Sabelian', sebab Sabeliuslah orang pertama yang mengemukakan ajaran ini dalam bentuk filsafatinya.”
 
Monarkianisme bertentangan dengan teologi-Logos. Lantaran sejak akhir abad ke-2, Kekristenan non-Yahudi didominasi oleh teologi-Logos yang mengajarkan dua-tahap kewujudan Logos, yaitu Logos senantiasa wujud di dalam diri Allah tetapi menjadi suatu wujud terpisah - suatu Kenyataan tedas - tatka Allah memutuskan untuk mencipta, kaum Monarkian pun menyatakan “bahwa teologi para Apolog menyiratkan adanya keterbelahan dalam kewujudan dan kemahaesaan Allah sehingga tidak dapat dibenarkan”, dan bahwa teologi-Logos mengajarkan kewujudan dua khalik dan dua Allah (biteisme) sehingga “tidak sejalan dengan monoteisme”.
 
Menurut Monarkianisme, “Bapa dan Putra adalah pengungkapan yang berlainan dari satu kewujudan yang sama, tanpa pembedaan pribadi di antara keduanya. Dengan kata lain, '''Bapa jualah Putra itu''', dan oleh karena itu mengalami kelemahan-kelemahan insani Putra.” “Jika mengutip kata-kata Noetus, … Bapa … sendiri menjadi Putra-Nya.” “Itulah sebabnya Allah terlahir dari rahim seorang perawan dan mendaku diri kepada umat manusia sebagai Putra Allah. Di atas kayu salib, Allah menyerahkan roh-Nya kepada diri-Nya sendiri, tatkala Ia berlaku seakan-akan mati, tetapi sesungguhnya Ia tidak mati, sekalipunkendati Ia membangkitkanbangkitkan diri-Nya sendiri pada hari yang ketiga.”<!--
 
TertullianTertulianus wasadalah onesalah ofseorang theteolog Logos theologians andyang stronglymenentang opposedkeras MonarchianismMonarkianisme. “The treatise“Risalah ''AgainstMelawan PraxeasPrakseas'' isdiakui widelydi recognizedmana-mana askarya Tertullian’ssastra greatestterbesar workmengenai onTritunggal theyang Trinitydihasilkan Tertulianus. ThePandangan viewyang apparentlydiduga taughtdiajarkan byoleh PraxeasPrakseas haspada comeakhirnya to be calleddisebut ‘'''modalismmodalisme'''’, thanksmengikuti toistilah thatyang designationdigunakan appearing inoleh Adolf von Harnack’sHarnack di dalam bukunya, History of Dogma (terbit tahun 1897). TertullianTertulianus hanya simplymenyebut callslawannya hisitu opponentsebagai aseorang ‘'''monarchianmonarkian'''’.”
 
“Adolph Von Harnack coinedmemunculkan the termistilah ''''ModalismModalisme'''<nowiki/>' foruntuk thismenyifatkan 2ndajaran abad ke-century2 doctrinetersebut, whichyang referredmengatakan tobahwa theTritunggal Trinityterdiri asatas consisting'tiga of 'threemoda modesatau ortiga aspectsaspek ofdari onesatu divinekewujudan existenceilahi'.”
 
Mengikuti jejak Tertulianus, “bapa-bapa Latin … menyebut mereka ''''kaum patripasian'''<nowiki/>' lantaran mereka sudah mengidentifikasi Bapa dan Putra sedemikian rupa sehingga mengimani bahwa Bapalah yang menderita sengsara dan wafat di atas kayu salib.”
Following Tertullian, “The Latin Fathers … called them ''''patripassians'''<nowiki/>' because they have identified the Father and the Son to such an extent that they believed that it was the Father who suffered and died on the cross.” -->