Agama Yudaisme dan Mormonisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Lutherchrist (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Lutherchrist (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 207:
Praktik lama Gereja LDS adalah membaptis kerabat mereka secara perwakilan, yang berasal dari keyakinan bahwa semua individu harus menerima semua tata cara penyelamatan untuk mencapai permuliaan. Di bawah teologi gereja, pelaksanaan tata cara pembaptisan dan tata cara bait suci lainnya tidak secara otomatis menjadikan seseorang yang telah meninggal menjadi Orang Suci Zaman Akhir, melainkan memperbolehkan orang tersebut (yang diyakini oleh Orang Suci Zaman Akhir masih hidup di akhirat) mempunyai pilihan untuk dengan bebas menerima atau menolak tata cara yang dilaksanakan atas nama mereka. Orang Suci Zaman Akhir tidak mengklaim kuasa untuk memaksa penerimaan tata cara perwakilan atau mengubah afiliasi keagamaan orang yang meninggal di luar kehendaknya.
 
Dari waktu ke waktu, dan bertentangan dengan kebijakan gereja, para ahli silsilah Orang Suci Zaman Akhir telah mengirimkan nama-nama individu terkemuka lainnya, termasuk mereka yang pernah menjadi korban Holocaust . Kebijakan resmi menyatakan bahwa anggota gereja menyerahkan nama kerabat mereka sendiri untuk jenis tata cara ini, dan mengharuskan izin dari kerabat terdekat yang masih hidup diperoleh untuk setiap pembaptisan yang akan dilakukan bagi individu yang meninggal yang lahir dalam 95 tahun terakhir.<ref>[[George D. Durrant]], [https://www.churchofjesuschrist.org/study/ensign/2007/04/branching-out-on-your-family-tree?lang=eng "Branching Out on Your Family Tree,"] ''[[Ensign (LDS magazine)|Ensign]]'', April 2007, p.45.</ref> Terlepas dari itu, beberapa baptisan dilakukan atas nama korban Holocaust. Ketika informasi ini dipublikasikan, hal ini menimbulkan kritik vokal terhadap Gereja dari kelompok Yahudi, yang menganggap ritual ini menghina dan tidak sensitif. Pada tahun 1995, sebagian karena tekanan masyarakat, para pemimpin gereja berjanji untuk menerapkan kebijakan baru yang akan membantu menghentikan praktik tersebut, kecuali jika diminta atau disetujui secara khusus oleh pasangan yang masih hidup, anak-anak atau orang tua korban. <ref>[53http://www.jewishgen.org/InfoFiles/ldsagree.html Agreement with the LDS Church]</ref>
 
== Referensi ==