Saparman Sodimejo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 48:
 
Mbah Gotho sudah berusia 70 tahun pada [[Perang Dunia II]], [[Perang Dunia II]] berdampak luar biasa bagi [[Indonesia]]. Persaingan dua kekuatan, Sekutu dan [[Poros (Perang Dunia II)|Poros]] (Axis) mengubah sejarah RI. Kala itu terjadi pergantian [[penjajah]] dari [[Imperium kolonial Belanda|Belanda]] ke [[Kekaisaran Jepang|Jepang]], Ketika [[Kekaisaran Jepang|Jepang]] di ambang kekalahan dalam [[Perang Dunia II]], momentum kekosongan kekuasaan dimanfaatkan para pejuang untuk memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
 
'''Rahasia Panjang Umur'''
 
Rahasia panjang umurnya sebenarnya cukup sederhana, yaitu sabar dan ikhlas. Selain itu, Mbah Gotho selama hidupnya tidak pernah memukul anak dan istrinya, karena ia pernah merasakan sendiri bagaimana sakitnya dipukul.
 
Walaupun umurnya panjang, Mbah Gotho merasa kesepian. Oleh karena itulah, Ia hanya berharap satu hal di hari tuanya yaitu kematian. Bahkan Mbah Gotho telah menyiapkan nisan untuk kematiannya sejak tahun 1993.
 
== Referensi ==