Hak asasi manusia di Negara Palestina: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 29:
 
[[Pusat Hak Asasi Manusia Al-Mizan]] menerbitkan laporan tentang pelanggaran hak berekspresi di [[Gaza]]. Sejak awal musim dingin, pemadaman listrik mulai memburuk, yang berdampak negatif terhadap kebutuhan dasar dua juta penduduk. Listrik menyala selama empat jam, kemudian padam selama 12 jam. Akibat penutupan perbatasan yang dilakukan Israel, terjadi kekurangan bahan bakar di pasar-pasar di Gaza dan krisis kemanusiaan menjadi jauh lebih buruk: meningkatnya jumlah kematian, terutama di kalangan anak-anak dan orang lanjut usia, orang sakit dan orang cacat yang tinggal di ratusan gedung-gedung tinggi. bangunan tanpa lift. Pada 12 Januari 2017, ribuan orang berkumpul di kamp pengungsi [[Jabaliya]] untuk berdemonstrasi di depan Perusahaan Listrik. Polisi membubarkan mereka dengan menembak ke udara dan memukuli beberapa orang dengan pentungan. Oleh karena itu, Mohammed Al Baba, seorang jurnalis di Agence France Presse, mengalami luka di mata kirinya dan kameranya disita, serta Fares Akram Al Ghoul, seorang jurnalis dari Associated Press, diserang oleh mereka. Ada juga enam orang yang mengalami luka memar. Seperti disebutkan dalam laporan tersebut, polisi memanggil sekelompok orang untuk diinterogasi dan masuk ke rumah-rumah untuk menangkap orang-orang dengan tujuan memaksa mereka menandatangani dokumen yang menyatakan bahwa mereka berkomitmen untuk "menghormati hukum" dan mencegah mereka mengganggu apa yang disebut "keamanan publik" meskipun mereka melanggar hak penduduk Gaza untuk melakukan protes secara damai dan berekspresi.<ref>{{Cite news|url=http://www.mezan.org/en/post/21740/Al+Mezan+Calls+for:+Solution+to+Electricity+Crisis,+End+to+Detention+for+Peaceful+Assembly+and+Immediate+Release+of+Detainees|title=Al Mezan Calls for: Solution to Electricity Crisis, End to Detention for Peaceful Assembly and Immediate Release of Detainees|work=EuroPal Forum|access-date=2017-03-02}}</ref>
 
Pada bulan Oktober 2012, Sindikat Jurnalis Palestina mengajukan permohonan pembebasan jurnalis Palestina yang ditangkap oleh Otoritas Palestina di Tepi Barat, memperingatkan bahwa kebebasan pers telah "sangat memburuk", dan bahwa Otoritas Palestina telah menangkap lima jurnalis Palestina pada bulan September 2012. . Walid Khaled, seorang jurnalis surat kabar Palestina Falasteen, juga memulai mogok makan pada bulan September. Seorang hakim Palestina memerintahkan pembebasannya, namun Otoritas Palestina mengabaikannya. Otoritas Palestina telah menangkap para jurnalis ini karena dicurigai memiliki hubungan dengan [[Hamas]], saingan mereka yang menguasai Jalur Gaza.<ref name="JPost freedom of press">{{cite news | url=http://www.jpost.com/DiplomacyAndPolitics/Article.aspx?id=287667 | title=Palestinian group to PA: Release jailed journalists | newspaper=The Jerusalem Post | date=October 13, 2012 | access-date=October 14, 2012 | author=Abu Toameh, Khaled}}</ref>
 
Pada bulan Mei 2015, jurnalis Al-Jazeera Muhammed Fayyad dilaporkan diserang oleh beberapa petugas polisi saat meliput kunjungan seorang menteri Turki ke Kementerian Wakaf Gaza. Fayyad, yang mengatakan bahwa dia "dipukul di kepala oleh seorang petugas polisi" saat dia dikeluarkan dari gedung, kemudian ditangkap. Kementerian Dalam Negeri Gaza mengeluarkan pernyataan yang menyalahkan "beberapa jurnalis" atas "kekacauan dan gangguan yang salah menggambarkan citra masyarakat kami dan mempermalukan mereka yang bertanggung jawab atas agenda kunjungan tersebut," dan menyatakan bahwa Fayyad dibebaskan sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut.<ref>{{cite web | title=Gaza police assault and arrest Al-Jazeera journalist |date=19 May 2015 |url=http://www.jpost.com/Middle-East/Gaza-police-assault-and-arrest-al-Jazeera-journalist-403500 |access-date=May 19, 2015}}</ref>
 
===Kebebasan pers===
Baris 46 ⟶ 42:
 
[[Konflik Fatah-Hamas]] semakin membatasi kebebasan pers di wilayah PNA dan distribusi suara-suara yang berlawanan di Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat dimana Fatah masih memiliki pengaruh lebih besar. Pada bulan Juli 2010, dengan pelonggaran [[blokade Jalur Gaza]], Israel mengizinkan distribusi surat kabar pro-Fatah '''[[Al-Quds (surat kabar)|al Quds]]'', ''[[Al-Ayyam (Ramallah)|al Ayyam]]'' dan ''[[al-Hayat al-Jadida]]'', tetapi Hamas mencegah distributor Gaza mengambil kiriman tersebut. [[Pusat Hak Asasi Manusia Palestina]] (PCHR) mengutuk pembatasan Hamas terhadap distribusi surat kabar Tepi Barat di Gaza, dan juga mengutuk pemerintah pimpinan Fatah di Tepi Barat karena membatasi penerbitan dan distribusi surat kabar Gaza ''[[al-Resala]]'' dan ''[[Filastin (surat kabar)|Falastin]]''.<ref>{{cite web|title=Latest Repercussions of Fragmentation: Prevention of Publication and Distribution of Palestinian Newspapers in the West Bank and the Gaza Strip| url=http://www.pchrgaza.org/portal/en/index.php?option=com_content&view=article&id=6821:latest-repercussions-of-fragmentation-prevention-of-publication-and-distribution-of-palestinian-newspapers-in-the-west-bank-and-the-gaza-strip-&catid=131:new |access-date=12 July 2010}}{{Dead link|date=October 2010|bot=H3llBot}}</ref>
 
Pada bulan Oktober 2012, Sindikat Jurnalis Palestina mengajukan permohonan pembebasan jurnalis Palestina yang ditangkap oleh Otoritas Palestina di Tepi Barat, memperingatkan bahwa kebebasan pers telah "sangat memburuk", dan bahwa Otoritas Palestina telah menangkap lima jurnalis Palestina pada bulan September 2012. . Walid Khaled, seorang jurnalis surat kabar Palestina Falasteen, juga memulai mogok makan pada bulan September. Seorang hakim Palestina memerintahkan pembebasannya, namun Otoritas Palestina mengabaikannya. Otoritas Palestina telah menangkap para jurnalis ini karena dicurigai memiliki hubungan dengan [[Hamas]], saingan mereka yang menguasai Jalur Gaza.<ref name="JPost freedom of press">{{cite news | url=http://www.jpost.com/DiplomacyAndPolitics/Article.aspx?id=287667 | title=Palestinian group to PA: Release jailed journalists | newspaper=The Jerusalem Post | date=October 13, 2012 | access-date=October 14, 2012 | author=Abu Toameh, Khaled}}</ref>
 
Pada bulan Mei 2015, jurnalis Al-Jazeera Muhammed Fayyad dilaporkan diserang oleh beberapa petugas polisi saat meliput kunjungan seorang menteri Turki ke Kementerian Wakaf Gaza. Fayyad, yang mengatakan bahwa dia "dipukul di kepala oleh seorang petugas polisi" saat dia dikeluarkan dari gedung, kemudian ditangkap. Kementerian Dalam Negeri Gaza mengeluarkan pernyataan yang menyalahkan "beberapa jurnalis" atas "kekacauan dan gangguan yang salah menggambarkan citra masyarakat kami dan mempermalukan mereka yang bertanggung jawab atas agenda kunjungan tersebut," dan menyatakan bahwa Fayyad dibebaskan sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut.<ref>{{cite web | title=Gaza police assault and arrest Al-Jazeera journalist |date=19 May 2015 |url=http://www.jpost.com/Middle-East/Gaza-police-assault-and-arrest-al-Jazeera-journalist-403500 |access-date=May 19, 2015}}</ref>
 
== Penegakan hukum ==