Cibarusah, Bekasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
TATANG ABIDIN (bicara | kontrib)
k Tjibaroesa Buitenzorg
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
TATANG ABIDIN (bicara | kontrib)
k Tjibaroesa Buitenzorg
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 15:
== Sejarah ==
[[Berkas:Kawedanan Tjibaroesa-Cibarusah Tahun 1933 n.jpg|al=Cibarusah |kiri|jmpl|Peta wilayah Kawedanan Tjibaroesa/Cibarusah sebelum kemerdekaan, dimana Wilayah Cibarusah masih menjadi bagian dari Buitenzorg/Bogor. Tahun 1933. <ref>{{Cite web|title=Instagram|url=https://www.instagram.com/p/CNfLeUHAKbG/?igsh=MTQ5aWNicGhsdGVvNQ==|website=www.instagram.com|access-date=2024-05-29}}</ref> ]]
Pada tahun 1745, cikal bakal masyarakat Bogor semula berasal dari 9 kelompok pemukiman dengan 3 gabungan kelompok besar antara lain Buitenzorg (wilayah tengah), Tjibaroesa/Cibarusah (wilayah timur dan utara) dan Jasinga (wilayah barat) yang digabungkan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Baron van Inhof menjadi inti kesatuan masyarakat Kabupaten Bogor. <ref>{{Cite web|url=https://web.archive.org/web/20220318102442/https://bogorkab.go.id/pages/sejarah-kabupaten-bogor|website=web.archive.org|access-date=2024-06-01}}</ref>
 
 
Awal mula terbentuknya Tanah Partikelir Cibarusah atau Land Tjibaroesa tidak terlepas dari kebangkrutan [[VOC]] serta krisis yang terjadi pada Kerajaan Belanda akibat dianeksasi oleh [[Prancis]]. Untuk mempertahankan wilayah koloni [[Hindia Belanda]], Gubernur Jenderal [[Daendels]] tidak memiliki uang. Lalu untuk memperkuat (pulau) Jawa sebagai sumber pendapatan, maka untuk membangun kota-kota utama, membentuk militer yang kuat dan membangun jalan yang terintegrasi, Daendels membuat kebijakan yang tidak lazim (meniru VOC), yakni menjual lahan-lahan yang potensial untuk mendapatkan uang segar. Sebanyak enam bidang lahan dijual kepada swasta. Lahan-lahan yang dijual tersebut termasuk sebuah daerah yang luas, tidak terurus dan sangat sepi di timur Bogor, yang kemudian setelah dijual dinamai Land TibaroesaTjibaroesa. tanggal 5 Januari 1810.
 
Pada tahun 1745, cikal bakal masyarakat Bogor semula berasal dari 9 kelompok pemukiman dengan 3 gabungan kelompok besar antara lain Buitenzorg (wilayah tengah), Tjibaroesa/Cibarusah (wilayah timur dan utara) dan Jasinga (wilayah barat) yang digabungkan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Baron van Inhof menjadi inti kesatuan masyarakat Kabupaten Bogor. <ref>{{Cite web|url=https://web.archive.org/web/20220318102442/https://bogorkab.go.id/pages/sejarah-kabupaten-bogor|website=web.archive.org|access-date=2024-06-01}}</ref>
 
Pada tahun 1908 Kabupaten Bogor memiliki 5 kawedanan yang dipimpin oleh seorang demang, yaitu (Buitenzorg, Tjibaroesa, Cibinong, Parung, dan Leuwiliang).[10] Kemudian untuk memudahkan tugas distrik dibentuklah sejumlah onderdistrik yang dikepalai oleh asisten demang. Pemberitaan dari koran Het Vaderland dan Nieuws van den Daag voor Nederlandsch-Indië.