Hagia Sofia, Istanbul: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Desertasad (bicara | kontrib) Vandalisme oleh pengguna yang tampaknya kepanasan Tag: Pembatalan halaman dengan galat kutipan |
Desertasad (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor |
||
Baris 8:
| location = [[Fatih, Istanbul|Fatih]], [[Istanbul]], Turki
| country =
| established =
* [[Gereja Ortodoks Yunani]] (sejak tahun
* [[Gereja Katolik Roma]] (sejak tahun
* [[Gereja Ortodoks Yunani]] (sejak
* [[Masjid]] (sejak tahun
* [[Museum]] (sejak tahun
*
| architect = [[:en:Isidore of Miletus|Isidorus]] dan [[:en:Anthemius of Tralles|Anthemius]]
| architecture_type = [[Gereja]]
Baris 33:
}}
'''Masjid Hagia Sophia''' ({{Lang-tr|Ayasofya Camii}}; {{Lang-grc|Ἁγία Σοφία Τζαμί|Hagía Sophía Tzamí}}; {{Lang-lat|Sancta Sapientia Mosque
== Sejarah ==
Baris 109:
=== Museum ===
[[Berkas:Christ Pantocrator Deesis mosaic Hagia Sophia.jpg|jmpl|Sebuah mozaik [[Yesus]] di Hagia Sophia]]Kesultanan Utsmani runtuh pada November 1922 M dan digantikan oleh Republik Sekuler Turki. Presiden pertamanya, [[Mustafa Kemal Atatürk]] memerintahkan penutupan Aya Sofya pada 1931 M untuk umum, dan dibuka empat tahun setelahnya pada 1935 M sebagai museum. Karpet untuk ibadah shalat dihilangkan, plester dan cat-cat kaligrafi dikelupas, menampakkan kembali lukisan-lukisan Kristen yang tertutupi selama lima abad. Sejak saat itu, Aya Sofya dijadikan salah satu objek wisata terkenal oleh pemerintah Turki di Istambul.
Penggunaan Aya Sofya sebagai tempat ibadah dilarang keras oleh pemerintah Turki yang berhaluan sekuler.<ref>{{cite web |url=http://www.istanbul.gov.tr/Default.aspx?pid=343 |title=Ýstanbul Tanýtýmý - Ayasofya Müzesi |publisher=Istanbul.gov.tr |accessdate=4 December 2011 |archive-date=2012-01-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120124014309/http://www.istanbul.gov.tr/Default.aspx?pid=343 |dead-url=yes }}</ref> Namun demikian, perintah itu melunak ketika pada 2006, pemerintah Turki mengizinkan alokasi khusus untuk sebuah ruangan doa Kristen dan museum Muslim staf dan sejak tahun 2013,<ref>[http://arsiv.sabah.com.tr/2006/07/04/gnd102.html İbadete açık Ayasofya] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120413220520/http://arsiv.sabah.com.tr/2006/07/04/gnd102.html |date=2012-04-13 }} {{tr icon}}</ref> muazin mengumandangkan adzan dari menara museum dua kali saat siang hari.<ref>{{cite web|title=Ayasofya'da ezan okunuyor, duydunuz mu?|url=http://timeturk.com/m/haber.asp?id=585327|publisher=Timeturk|accessdate=16 July 2013|archive-date=2014-12-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20141227231025/http://timeturk.com/m/haber.asp?id=585327|dead-url=yes}}</ref>
Baris 122 ⟶ 120:
Langkah ini menuai kecaman dari beberapa pihak. Dalam pernyataan bersama, para pemimpin partai oposisi Yunani mengatakan bahwa langkah Ankara adalah tindakan provokatif. ”Menunjukkan rasa tidak hormat terhadap orang Kristen Ortodoks di seluruh dunia dan tidak sejalan dengan program Eropa-Turki,” bunyi pernyataan bersama itu, seperti dikutip dari ''Russia Today'', Rabu (8/6/2016).<ref>{{Cite web}}</ref>
Pada salah satu kampanye [[Partai Keadilan dan Pembangunan]] (AKP), Presiden Turki [[Recep Tayyip Erdoğan]] menjanjikan untuk mengembalikan fungsi Aya Sofia sebagai masjid, sesuai dengan usulan dan keinginan rakyat Turki (27/03/2019).<ref>{{Cite news|url=https://internasional.kompas.com/read/2019/03/28/06441911/erdogan-waktunya-telah-tiba-mengembalikan-hagia-sophia-sebagai-masjid|title=Erdogan: Waktunya Telah Tiba Mengembalikan Hagia Sophia sebagai Masjid|last=Utomo|first=Ardi Priyatno|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2020-07-16|editor-last=Utomo|editor-first=Ardi Priyatno}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://www.cnnindonesia.com/internasional/20190328184553-134-381572/presiden-turki-berniat-buat-hagia-sophia-kembali-jadi-masjid|title=Presiden Turki Berniat Buat Hagia Sophia Kembali Jadi Masjid|work=[[CNN Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2020-07-16}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://internasional.kompas.com/read/2019/03/25/20362191/erdogan-bisa-kembalikan-hagia-sophia-sebagai-masjid|title=Erdogan Bisa Kembalikan Hagia Sophia sebagai Masjid|last=Perdana|first=Agni Vidya|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2020-07-16|editor-last=Perdana|editor-first=Agni Vidya}}</ref> Mengenai kecaman dan protes dari berbagai pihak atas perubahan fungsi Aya Sofia, Presiden Erdoğan membandingkan peristiwa yang terjadi tidak lama sebelumnya, yaitu serangan yang menargetkan Masjid Al-Aqsha di Yerussalem dan pihak lain hanya diam, begitu pula jika Aya Sofia menjadi masjid seharusnya pihak lain cukup diam, tidak perlu melayangkan protes dan kecaman.
Pada Bulan Juni 2020, beberapa Uskup Katolik di Turki dan tokoh-tokoh Katolik Roma menyatakan dukungan secara tidak langsung terhadap keputusan pemerintah Turki atas status Aya Sofia. Menurut mereka, Permerintah Turki memiliki kedaulatan untuk menentukan eksistensi dan status Aya Sofia. Sedangkan Patriarki Armenia mendukung keputusan pemerintah disertai dengan harapan agar selain dialih-fungsikan sebagai masjid, pada bagian tertentu di Aya Sofia diberikan ruangan untuk tempat beribadah umat Kristen. Hal tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan pesan perdamaian, toleransi, dan hubungan yang lebih erat antara Islam dan Kristen.<ref>{{Cite web|url=https://republika.co.id/share/qciifh440|title=Uskup Katolik: Hagia Sophia Sepenuhnya Hak Turki|date=2020-06-26|website=Republika Online|language=id|access-date=2020-07-16}}</ref>
|