Orang Alifuru: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Elijah Mahoebessy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Elijah Mahoebessy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 30:
Masyarakat Alifuru biasanya mempunyai sedikit kontak dengan masyarakat urban di kota-kota pesisir, termasuk dengan para pemukim [[transmigrasi]]. Panglima perang mereka adalah Panglima Ambon I.<ref>Kal Muller, ''Spice Islands; The Moluccas'', Indonesia Travel Guides. Periplus editions. Singapore 1991 {{ISBN|0-945971-07-9}}</ref> Masyarakat Alifuru tetap mempertahankan kebiasaan [[pengayauan]] mereka hingga tahun 1940-an. Saat ini mereka berada di bawah pimpinan Panglima Ambuk Abah Ampalang (nama Alifuru).<ref>Lonely Planet Indonesia, 8th edition p.762</ref>
 
Orang-orang Alifuru berpartisipasi dalam peperangan seperti perkelahian dengan suku bangsa lain untuk mencegah musuh menyerang mereka. Mereka bertingkah sepertilayaknya tentara dan bersenjatakan parang, pisau, tombak, lembing, busur, dan anak panah, serta senapan untuk pejabattentara berpangkat tinggi. baju perang utama mereka adalah baju perang kulit. Dalam beberapa kasus, masyarakat Alifuru mencari bantuan dari [[suku Wemale]] karena mereka satu aliansi.
 
Dewan Alifuru mengakumengklaim mewakili merekaorang Alifuru di Pemerintah Indonesia.<ref>[https://www.upr-info.org/sites/default/files/document/indonesia/session_27_-_may_2017/sa_upr27_idn_e_main.pdf Alifuru Council, 27 May 2017]</ref>
 
==Lihat juga==