Daerah Khusus Ibukota Jakarta: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 483:
Per tahun 2020, menurut data dari Dinas Perhubungan DKI, tercatat 46 kawasan dengan 100 titik simpang rawan macet di Jakarta. Definisi rawan macet adalah arus tidak stabil, kecepatan rendah serta antrean panjang. Selain oleh warga Jakarta, kemacetan juga diperparah oleh para pelaju dari kota-kota di sekitar Jakarta seperti [[Depok]], [[Bekasi]], [[Tangerang]], dan [[Bogor]] yang bekerja di Jakarta. Untuk di dalam kota, kemacetan dapat dilihat di [[Jalan Jenderal Sudirman (Jakarta)|Jalan Sudirman]], [[Jalan MH Thamrin (Jakarta)|Jalan Thamrin]], [[Jalan HR Rasuna Said (Jakarta)|Jalan Rasuna Said]], [[Jalan Profesor Dokter Satrio (Jakarta)|Jalan Satrio]], dan [[Jalan Jenderal Gatot Subroto (Jakarta)|Jalan Gatot Subroto]]. Kemacetan sering terjadi pada pagi dan sore hari, yakni pada saat jam pergi dan pulang kantor.<ref>{{Cite news|url=https://news.detik.com/berita/d-4863356/kembangkan-transportasi-massal-jakarta-dapat-penghargaan-internasional|title=Kembangkan Transportasi Massal, Jakarta Dapat Penghargaan Internasional|last=Ikhsanudin|first=Arief|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2020-02-01|date=2020-01-17|archive-date=2023-04-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20230422040658/https://news.detik.com/berita/d-4863356/kembangkan-transportasi-massal-jakarta-dapat-penghargaan-internasional|dead-url=no}}</ref>
Untuk melayani mobilitas penduduk Jakarta, pemerintah ldaerah maupun pusat menyediakan sarana bus BRT [[Transjakarta]]. Selain itu terdapat pula bus perkotaan yang dikelola oleh pihak [[BUMN]] maupun swasta seperti [[Perum DAMRI]], Bianglala Metropolitan, Bayu Holong Persada, [[Mayasari Bakti]], dan Kosub Bersama dalam jaringan bus Transjabodetabek dikelola oleh [[Badan
{{main|Transjakarta}}
|