Hajj: Journey to the Heart of Islam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Swarabakti (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 66:
Pameran British Museum tentang haji mendapat pujian dari beberapa pengulas. [[Jonathan Jones (wartawan)|Jonathan Jones]], yang menulis di ''[[The Guardian]]'', memberikan lima bintang dan menyebutnya sebagai salah satu pameran paling brilian yang pernah diadakan British Museum. Dia menyatakan bahwa perayaan Islam yang ditampilkan sangat menantang bagi orang-orang Barat yang terbiasa dengan penggambaran negatif tentang agama ini.<ref name=":0"/> ''[[The Londonist]]'' menyebutnya sebagai pameran yang tidak hanya memukau tetapi juga membuka mata, menyingkap aspek Islam yang kurang dipahami oleh sebagian besar masyarakat.<ref name=":6"/> [[Brian Sewell]] di ''[[London Evening Standard|Evening Standard]]'' menegaskan bahwa pameran ini amat penting secara budaya, serta memujinya sebagai contoh dari apa yang seharusnya diperjuangkan oleh multikulturalisme, yaitu mempromosikan "informasi, pengajaran dan pemahaman yang cermat secara akademis, sehingga menjaga keutuhan kedua budaya (yang bertanya dan yang ditanya)".<ref>{{Cite web|last=Sewell|first=Brian|date=16 Juni 2015|title=Hajj – journey to the heart of Islam, British Museum – review|url=https://www.standard.co.uk/culture/exhibitions/hajj-journey-to-the-heart-of-islam-british-museum-review-7439724.html|website=Evening Standard|access-date=8 Desember 2022|archive-date=2023-04-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20230404144626/https://www.standard.co.uk/culture/exhibitions/hajj-journey-to-the-heart-of-islam-british-museum-review-7439724.html|dead-url=no}}</ref> Amy Foulds, yang menulis untuk ''[[Diplomat|The Diplomat]]'', menganggap bagian pertama dari pameran ini sangat menarik, tetapi bagian tentang Makkah terasa anti-klimaks, meskipun agak ditebus oleh karya seni kontemporer.<ref name=":1"/> Fisun Guner, dalam ''[[The Arts Desk]]'', memberikan empat bintang untuk pameran ini, menggambarkannya sebagai "pameran tentang iman yang bahkan dapat membuat seorang ateis sekalipun terharu" akan kisah-kisah dari para peziarah yang merasakan hubungan mendalam dengan Tuhan dan sesama Muslim.<ref name=":4"/> Arifa Akbar, yang pergi haji pada 2006, menulis di ''[[The Independent]]'' dengan mengapresiasi fokus pameran ini pada pengalaman pribadi dalam ibadah haji, bukan pada politik Islam dan persepsinya oleh non-Muslim. Ia mengamati bahwa pengalaman museum tidak dapat meniru pengalaman intens bergabung di kerumunan sekitar Ka'bah, tetapi memuji orisinalitas dan keberanian para kurator dalam membahas subjek tersebut. Bagi Akbar, sorotan utama pameran ini mencakup Alquran abad ke-8 dan sitara.<ref name=":13"/> Jenny Gilbert, yang juga menulis di ''The Independent'', merasa bahwa rincian logistik perjalanan menjadi topik yang membosankan, tetapi ia menikmati kisah-kisah penuh warna dari para peziarah historis dan modern.<ref name=":9"/>
 
[[Sarfraz Manzoor]], seorang wartawan dan penyiar, membawa ibunya yang sudah berusia 78 tahun ke pameran ini, karena ia sudah lama ingin menunaikan ibadah haji, tetapi tidak dapat melakukannya karena keterbatasan fisik. Meski ibunya menanggapi dengan gembira, Manzoor sendiri menanggapi dengan perasaan campur-aduk, mengingat pergolakannya dengan keimanan sebagai [[Islam di Britania Raya|Muslim di Inggris]]. Pun begitu, ia tetap mengakui keberhasilan pameran ini dalam "menggambarkan daya tarik haji yang luar biasa" dengan memberikan pemahaman "bahwa ratusan juta orang telah mengunjungi tanah suci dan melakukan ritual yang sama".<ref>{{Cite web|last=Manzoor|first=Sarfraz|date=9 Maret 2012|title=How the British Museum brought the hajj to my mum|url=http://www.theguardian.com/artanddesign/2012/mar/09/british-museum-hajj-mecca|website=The Guardian|access-date=2 September 2022|archive-date=2022-12-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20221215194809/https://www.theguardian.com/artanddesign/2012/mar/09/british-museum-hajj-mecca|dead-url=no}}</ref> Cendekiawan agama [[Karen Armstrong]] merekomendasikan pameran ini sebagai penangkal stereotip Barat tentang Islam, yang sering berfokus pada kekerasan dan ekstremisme. Ia menggambarkannya sebagai pembuka wawasan tentang bagaimana sebagian besar umat Islam memandang dan mempraktikkan agama mereka.<ref>{{Cite web|last=Armstrong|first=Karen|date=22 Januari 2012|title=Prejudices about Islam will be shaken by this show|url=http://www.theguardian.com/commentisfree/2012/jan/22/prejudice-islam-hajj-british-museum|website=The Guardian|access-date=2 September 2022|archive-date=2022-12-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20221215194809/https://www.theguardian.com/commentisfree/2012/jan/22/prejudice-islam-hajj-british-museum|dead-url=no}}</ref> Kritikus seni [[Waldemar Januszczak]], yang menulis untuk ''[[The Sunday Times (Britania Raya)|The Sunday Times]],'' memuji keberanian pameran ini dalam mengangkat sebuah topik dengan material visual yang relatif sedikit dan kemampuannya untukdalam membantu para pengunjung memahami dunia. DiaIa membuatmembandingkan perbandinganpameran ini dengan pameran [[seni konseptual]], yang teksnyakisahnya samalebih penting dengandaripada seni visualnya,. sertaIa juga menyoroti peran tekstil yang memberikan pengalamansentuhan artistik mendalam pada pameran tersebut.<ref name=":11">{{Cite news|last=Januszczak|first=Waldemar|date=29 Januari 2012|title=The stuff that dreams are made of|url=https://www.thetimes.co.uk/article/the-stuff-that-dreams-are-made-of-2g6rn62fl77|work=The Sunday Times|issn=0140-0460|access-date=5 September 2022|archive-date=2023-04-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20230404165138/https://www.thetimes.co.uk/article/the-stuff-that-dreams-are-made-of-2g6rn62fl77|dead-url=no}}</ref>
 
Dalam sebuah artikel untuk ''[[Newsweek]]'', [[Jason Goodwin]] memuji pameran ini karena telah memenuhi tujuan British Museum untuk "menjelaskan dunia kepada dirinya sendiri". Namun, ia juga mengkritik pameran ini karena memiliki kesan yang jelas sebagai ucapan selamat kepada diri sendiri dan meremehkan peran Turki Utsmaniyah dalam mempertahankan rute haji utama di seluruh kekaisaran mereka dari abad ke-16 hingga abad ke-20 karena pengaruh Saudi.<ref name=":12">{{Cite web |last=Goodwin |first=Jason |date=20 Februari 2012 |title=The British Museum's 'Hajj: Journey to the Heart of Islam' |url=https://www.newsweek.com/british-museums-hajj-journey-heart-islam-65717 |access-date=1 September 2022 |website=Newsweek |archive-date=2023-04-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230404162842/https://www.newsweek.com/british-museums-hajj-journey-heart-islam-65717 |dead-url=no }}</ref> Sebaliknya, [[Nick Cohen]], dalam sebuah artikel di ''[[The Observer|Observer]],'' menuduh lembaga-lembaga budaya Inggris menjual jiwa mereka kepada kediktatoran dan mengkritik pameran ini karena mengabaikan aspek-aspek kurang menyenangkan dari haji yang didokumentasikandicatat oleh sejarawan-sejarawan Islam. DiaIa berspekulasimenduga bahwa beberapa topik telah dikecualikan agar tidak menyinggung [[Wangsa Saud|keluarga kerajaan Saudi]], seperti kematian pada saat haji (olehbaik karena kekerasan atauataupun ketidakbecusan dalam pengendalian massa yang tidak kompeten), danserta penghancuran bangunan dibersejarah Makkahyang tempatdulunya ditinggali Muhammad dan keluarganya tinggaldi Makkah.<ref>{{Cite web|last=Cohen|first=Nick|date=18 Maret 2012|title=Keep corrupt regimes out of British culture|url=http://www.theguardian.com/commentisfree/2012/mar/18/nick-cohen-british-museum-hajj-saudi|website=The Guardian|access-date=2 September 2022|archive-date=2023-04-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20230404162839/https://www.theguardian.com/commentisfree/2012/mar/18/nick-cohen-british-museum-hajj-saudi|dead-url=no}}</ref> Pihak museum menjawab bahwa keluarga kerajaan Saudi tidak memiliki kontrolkendali kuratorialatas kurasi dan tidak mendanai pameran tersebut.<ref name=":3"/> Menanggapi ulasan Cohen, Jonathan Jones membelamempertahankan ulasan Cohenbintang yanglima berbintang lima,darinya dengan menyatakan bahwa pameran ini didorongmencerminkan antusiasmesemangat yang tulus terhadapuntuk mengenalkan keindahan dan pentingnya budaya Islam. daripadaBaginya, tujuanperkara politikbahwa atausebagian teologis.benda Iayang jugadipamerkan menyatakandisponsori oleh Arab Saudi tidak lantas berarti bahwa asalkeseluruhan beberapapameran karyaini yangpropaganda dipamerkandemi daritujuan Arabpolitis Saudiatau tidaklahteologis signifikanbelaka.<ref>{{Cite web|last=Jones|first=Jonathan|date=19 Maret 2012|title=The British Museum's Hajj takes us on a pilgrimage, not a propaganda journey|url=http://www.theguardian.com/artanddesign/jonathanjonesblog/2012/mar/19/british-museum-hajj-pilgrimage-propaganda|website=The Guardian|access-date=2 September 2022|archive-date=2023-04-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20230404231255/https://www.theguardian.com/artanddesign/jonathanjonesblog/2012/mar/19/british-museum-hajj-pilgrimage-propaganda|dead-url=no}}</ref>
 
== Publikasi ==