Konten dihapus Konten ditambahkan
Hartanto Wibowo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Hartanto Wibowo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 48:
[[Berkas:Nimbostratus praecipitatio.JPG|jmpl|Nimbostratus precipitation]]
[[Berkas:Rainbow in front of Ns in evening.JPG|jmpl|Pelangi di depan awan Nimbostratus Ns di sore hari.]]
[[Berkas:Cempaka hourly precipitation 2017.gif|jmpl|300px|Curah hujan per jam di sebagian wilayah Jawa dan sekitarnya saat terjadinya [[Siklon Cempaka]].]]
[[Berkas:Cyclone Ockhi makes landfall in the Maldives.jpg|jmpl|Siklon Ockhi menyebabkan hujan di Maladewa.]]
[[Berkas:Frontregen.jpg|jmpl|Hujan frontal adalah jenis hujan yang terjadi karena adanya pertemuan antara massa udara hangat yang cukup besar dengan massa udara dingin yang cukup besar juga.]]
[[Berkas:Rolling-thunder-cloud-a.jpg|jmpl|[[Perenggan (Meteorologi)|Perenggan]] atau biasa disebut Fron adalah permukaan pemisah antara dua macam massa udara dan merupakan pembatas yang memisahkan badai cuaca buruk dengan kondisi cuaca normal]]
=== Aktivitas frontal ===
{{Main|Front cuaca}}
Baris 253 ⟶ 257:
* Daerah yang mendapat curah hujan antara 2000 – 3000 mm per tahun, meliputi Sumatera Timur, Kalimantan Selatan, dan Timur sebagian besar Jawa Barat dan Jawa Tengah, sebagian Irian Jaya, Kepulauan Maluku dan sebagaian besar Sulawesi.
* Daerah yang mendapat curah hujan tertinggi lebih dari 3000 mm per tahun meliputi dataran tinggi di Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, dataran tinggi Irian bagian tengah, dan beberapa daerah di Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba.
 
Perlu Anda ketahui pula bahwa hujan terbanyak di Indonesia terdapat di Baturaden Jawa Tengah, yaitu curah hujan mencapai 7,069 mm/tahun. Hujan paling sedikit di Palu Sulawesi Tengah, merupakan daerah yang paling kering dengan curah hujan sekitar 547 mm/tahun.
 
== Pengukuran ==