Bani Salamah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 37:
==Hubungan Bani Salamah dengan Al-Baqarah ayat 144==
 
Karena [[Masjid Qiblatain]] merupakan masjid yang berada di perkampungan Bani Salamah, dan juga bangunannya bekas rumah dari salah satu orang Bani Salamah, secara tidak langsung Bani Salamah memperoleh keistimewaan tersendiri. Kisah suku mereka secara tidak langsung berhubungan dengan Al Qur'an Surat [[Al Baqarah]] ayat 144 tentang pengubahan kiblat shalat yang awalnya menghadap [[Baitul Maqdis]] menujur Baitul Haram atau [[Ka'bah]].
 
Ada ibrah tersendiri tentang kisah pemindahan kiblat ini, yakni tentang 'ketaatan' dan 'kepatuhan' serta 'kesetiaan' dan keteguhan iman seorang [[Muslim]] dan [[mu'min]] kepada Allah dan Rasul-Nya.
 
Konsep sami'na wa atha'na sangat terkait sekali dengan kejadian Akbar ini, sekaligus menjadi ujian bagi kaum [[muslimin]] tentang ketaatan mereka terhadap perintah Allah.<ref>[https://rumaysho.com/32683-faedah-sirah-nabi-ini-kisah-pemindahan-arah-kiblat-dari-masjidil-aqsa-ke-kabah.html]"Faedah Sirah Nabi: Ini Kisah Pemindahan Arah Kiblat dari Masjidil Aqsa ke Kabah"</ref>
 
Secara kronologis, Wahyu tentang pemindahan kiblat itu turun saat rasul tengah melaksanakan shalat Zuhur di [[Masjid Qiblatain]] di perkampungan Bani Salamah pada sekitar tahun 2 Hijriyah atau sekitar tahun 624 M. Sesuai dengan kisahnya, usai rakaat ke-2, rasul mendapatkan Wahyu itu (Q.s Al Baqarah ayat 144) dari [[Jibril]] Alaihissalam, seketika rasul pun membalikkan arah kiblatnya menuju Baitul Haram ([[Ka'bah]]).<ref>[https://pusatstudiislam.com/kisah-pemindahan-arah-kiblat/]"Kisah Pemindahan Arah Kiblat"</ref>
 
==Bani Salamah dalam Hadis==