Kesultanan Singora: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
Pandujaya.w2 (bicara | kontrib)
Rombak
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
{{periksaterjemahan|en|Sultanate of Singora}}
{{Coord|7.2155|N|100.5677|E|display=title}}
{{Infobox former country
|native_name = <!-- Name in a modern syntax of native language(s). Leave blank if name is only in English.
Separate with line breaks<br> If language uses Latin characters, place name(s) in italics. -->
|conventional_long_name = Kesultanan Singora
|common_name = Kesultanan Singora
|continentera = AsiaAwal abad ke-17 dan [[Kerajaan Ayutthaya]]
|region = <!-- Reserved for generating categories on subregions of continents -->
|country = <!-- The country, to which this historic entity belongs today -->
|era = [[kerajaan Ayuthaya|Zaman Ayuthaya]]
|status = <!-- Status: see Category list on template page -->
|status_text = <!-- A free text to describe status the top of the infobox. Use sparingly. -->
|empire = <!-- The empire or country to which the entity was in a state of dependency -->
|capital = Singora
|government_type = Kesultanan
|event_start = Didirikan
|year_start = 1605
|date_start = <!-- Optional: Date of establishment, in format 1 January (no year) -->
|year_end = 1680
|year_start = 1605
|image_map= Sultanate of Singora maps EN.jpg
|event_end = <!-- Default: "Disestablished" -->
|image_map_caption= Kesultanan Singora adalah kota pelabuhan yang sangat diperkaya di selatan [[Thailand]].
|date_end = <!-- Optional: Date of disestablishment, in format 1 January (no year) -->
|capital= [[Songkhla|Singora]]
|year_end = 1680
|religion=
|image_map = Sultante_of_singora.png
|today=[[Thailand]]
|image_caption = Lokasi Kesultanan Singora di selatan Thailand
|latd= |latm= |latNS= |longd= |longm= |longEW=
}}
[[Berkas:National Museum KL 2008 (36).JPG|jmpl|280px|ka|alt=Upeti [[Bunga Mas]] yang dikirimkan kepada Siam |[[negara vasal|Negara-negara vasal]] Siam di bagian selatan semenanjung menunjukan kesetiaan kepada Ayuthaya dengan mengirimkan upeti. Bersama dengan budak dan senjata, upeti terdiri dari [[Bunga Mas]], sebuah pohon kecil yang dihiasi dengan emas.<ref name=van_vliet_37>Ravenswaay, pp. 37–38.</ref>]]
'''Kesultanan Singora''' adalah sebuah [[negara kota]] berumur pendek di [[Thailand Selatan]] dan pendahulu sebuah kota yang saat ini bernama [[Songkhla]]. Kota tersebut didirikan pada tahun 1605 oleh seorang Persia, Dato Mogol, dan berkembang selama pemerintahan putranya, Sultan Sulaiman Shah. Setelah masa konflik, Singora dihancurkan oleh pasukan Siam pada 1680. Sisa-sisa kota tersebut meliputi benteng-benteng, dinding-dinding kota dan makam Sultan Sulaiman Shah. Sebuah meriam dari Singora yang terdapat cap Sultan Sulaiman Shah disimpan di halaman [[Royal Hospital Chelsea]], London.
 
'''Kesultanan Singora''' adalah sebuahkota [[negarapelabuhan kota]]yang berumursangat pendekdiperkaya di [[Thailand Selatanselatan]] dan pendahulu sebuahdari kota yang saat ini bernama [[Songkhla]] saat ini. Kota tersebutini didirikan pada tahunawal 1605abad ke-17 oleh seorang Persia, Dato Mogol, dan berkembang pesat selama masa pemerintahan putranya, Sultan Sulaiman Shah. SetelahPada masatahun konflik1680, Singorasetelah dihancurkanbeberapa olehdekade pasukankonflik, Siamkota padaini 1680.dihancurkan Sisa-sisadan kotaditinggalkan; tersebutpeninggalannya meliputitermasuk benteng-benteng, dinding-dindingtembok kota, pemakaman Belanda, dan makam Sultan Sulaiman Shah. Sebuah meriam bertulis dari Singora yang terdapatmembawa capsegel Sultan Sulaiman Shah disimpandipamerkan di halamansamping tiang bendera di [[Royal Hospital Chelsea]], London.
Sejarah kesultanan tersebut didokumentasikan dalam catatan, surat, dan jurnal yang ditulis oleh pedagang-pedagang [[Perusahaan Hindia Timur Britania|Britania]] dan [[Perusahaan Hindia Timur Belanda]]; keruntuhan kota tersebut didiskusikan dalam buku-buku dan laporan-laporan yang ditulis oleh para anggota duta besar Prancis untuk Siam pada pertengahan 1680an. Sejarah keluarga Sultan Sulaiman juga dikisahkan: diketahui keturunannya meliputi Jenderal [[Chavalit Yongchaiyudh]] (Perdana Menteri Thailand ke-22), seorang mantan laksamana Angkatan Laut Kerajaan Thai dan sebuah keluarga penenun sutra di provinsi [[Provinsi Surat Thani|Surat Thani]].
 
Sejarah kesultanan ini didokumentasikan dalam catatan, surat, dan jurnal yang ditulis oleh pedagang [[Perusahaan Hindia Timur Britania|Britania]] dan [[VOC|Perusahaan Hindia Timur Belanda]]; kehancurannya dibahas dalam buku dan laporan yang ditulis oleh perwakilan dari [[Hubungan Prancis–Thailand|kedutaan Prancis]] ke Siam pada pertengahan 1680-an. Sejarah keluarga Sultan Sulaiman juga telah dicatat: [[Sri Sulalai|Putri Sri Sulalai]], seorang permaisuri [[Buddha Loetla Nabhalai|Raja Rama II]] dan ibu dari [[Jessadabodindra|Raja Rama III]], adalah keturunan dari Sultan Sulaiman; keturunan saat ini termasuk [[Chavalit Yongchaiyudh|Perdana Menteri Thailand ke-22]] dan seorang mantan laksamana Angkatan Laut. Sumber-sumber mengenai meriam Singora termasuk artikel yang diterbitkan dalam [[jurnal akademik]] dan surat yang ditulis oleh [[Harry Prendergast|Jenderal Sir Harry Prendergast]], komandan Pasukan Ekspedisi Burma yang merebut [[Mandalay]] dalam [[Perang Anglo-Burma ketiga]].
Sultan Sulaiman bukanlah satu-satunya orang Persia yang mengembangkan kekuasaan di Siam pada abad ke-17. Sumber kontemporer mendeskripsikan bagaimana orang-orang Persia mendapatkan posisi otoritas di pusat Siam, [[Kerajaan Ayutthaya|Ayuthaya]], dan provinsi-provinsinya. Seorang duta dikirim ke Siam atas nama Shah dari Persia pada akhir abad ke-17 menyatakan telah bertemu gubernur berdarah Persia di dua kota utama saat perjalanan menuju Ayuthaya; sumber lainnya menyatakan bahwa orang-orang Persia diberikan status yang tinggi dan diberikan perlindungan oleh raja.
 
== Sejarah awal ==