Kekerasan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 8:
* '''Tindakan kekerasan yang tercantum dalam hukum publik''' yakni tindakan kekerasan yang diancam oleh hukum pidana (sosial, ekonomi atau psikologis (skizofrenia, dll.)).
* '''Kekerasan dalam politik''' umumnya pada setiap tindakan kekerasan tersebut dengan suatu klaim legitimasi bahwa mereka dapat melakukannya dengan mengatas namakan suatu tujuan politik (revolusi, perlawanan terhadap penindasan, hak untuk memberontak atau alasan pembunuhan terhadap raja lalim walaupun tindakan kekerasan dapat dibenarkan dalam teori hukum untuk pembelaan diri atau oleh doktrin hukum dalam kasus perlawanan terhadap penindasan di bawah tirani dalam doktrin hak asasi manusia.<ref name=JFM>{{fr}}[[Jean-François Malherbe]] (Docteur en philosophie de l'[[Université catholique de Louvain (depuis 1968)|]] et en théologie de l'[[Université de Paris]]), in ''Violence et démocratie'', Sherbrooke, CGC, 2003.</ref>
* '''Kekerasan simbolik''' (Bourdieu, '''Theory of symbolic power'''),<ref>{{en}}{{cite book | first=Pierre | last=Bourdieu |coauthors= | editor= | title=Outline of a theory of practice | publisher=Cambridge University Press | year=1977 | isbn=052129164X, 9780521291644 |pages='''72''' |page=248 | chapter=Structures and The Habitus }}</ref> merupakan tindakan kekerasan yang tak terlihat atau kekerasan secara struktural dan kultural (Johan Galtung, '''Cultural Violence''')<ref>{{en}}{{cite book | first=Johan Galtung | last=Galtung |coauthors= | editor= | title=Peace by peaceful means: peace and conflict, development and civilization | publisher=SAGE | year=1996 | isbn=0803975112, 9780803975118 |pages='''196''' |page=280 | chapter=PART IV: CIVILIZATION THEORY - 1.1 Cultural Violence}}</ref> dalam beberapa fenomenakasus dapat pula merupakan fenomena dalam penciptaan stigmatisasi.
<!--
== Persepsi terhadap kekerasan == -->