Sejarah Yahudi di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot melakukan perubahan kosmetika
Rouf~idwiki (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
== Sejarah ==
 
Pada tahun 1850-an, pengelana Yahudi, [[Jacob Saphir]], adalah orang pertama yang menulis mengenai komunitas Yahudi di [[Hindia Belanda]], setelah mengunjungi [[Batavia]]. Di Batavia, ia telah banyak berbicara dengan seorang Yahudi lokal, yang telah memberitahunya bahwa ada sekitar 20 keluarga Yahudi di kota itu dan beberapa di [[Surabaya]] dan [[Semarang]]. Kebanyakan Yahudi yang hidup di Hindia Belanda pada [[abad ke-19]] adalah [[Yahudi Belanda]] yang bekerja sebagai pedagang atau hal-hal yang berhubungan dengan rezim kolonial. Namun, beberapa anggota komunitas juga merupakan imigran dari [[Yahudi Irak|Irak]] atau [[Aden]].
 
Pada saat Perang Dunia, jumlah Yahudi di Hindia Belanda diperkirakan sekitar 2.000 jiwa. Yahudi Indonesia diasingkan ketika [[Pendudukan Jepang di Indonesia]] dan mereka dipaksa untuk bekerja di kamp. Setelah perang, Yahudi yang dilepas banyak menemui berbagai masalah, dan banyak yang beremigrasi ke [[Amerika Serikat]], [[Australia]] atau [[Israel]].
 
Pada akhir 1960-an, ia telah memperkirakan bahwa ada 20 orang Yahudi yang tinggal di [[Jakarta]], 25 lebih tinggal di Surabaya dan lain-lain tinggal di [[Manado]].
 
== Populasi ==