Kerusuhan Tarakan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Baris 6:
Pada 27 September sekitar pukul 00.30 Wita, Abdullah (56), orangtua Abdul Rahmansyah, beserta enam orang yang merupakan keluarga dari [[suku Tidung]] berusaha mencari para pelaku pengeroyokan dengan membawa senjata tajam berupa [[mandau]], [[parang]], dan [[tombak]]. Mereka mendatangi sebuah rumah yang diduga sebagai rumah tinggal salah seorang dari pengroyok di Perum Korpri.
 
Penghuni rumah yang mengetahui rumahnya akan diserang segera mempersenjatai diri dengan senjata tajam berupa badik dan parang. Setelah itu, terjadilah perkelahian antara kelompok Abdullah dan penghuni rumah tersebut yang adalah warga suku Bugis LattaLetta. Abdullah meninggal akibat sabetan senjata tajam.<ref>[http://nusantara.tvone.co.id/berita/view/44058/2010/09/27/bentrok_di_tarakan_tewaskan_satu_warga/ tvOne - Bentrok di Tarakan Tewaskan Satu Warga]. Diakses pada 2 Oktober 2010</ref><ref name="Tarakan">[http://regional.kompas.com/read/2010/09/29/11593062/Inilah.Kronologi.Bentrok.di.Tarakan-3 Kompas - Kronologi Bentrok di Tarakan]. Diakses pada 2 Oktober 2010</ref>
 
Pukul 01.00 Wita, sekitar 50 orang dari kelompok suku Tidung menyerang Perum Korpri. Para penyerang membawa mandau, parang, dan tombak. Mereka merusak rumah Noordin, warga suku Bugis LattaLetta.
 
Pukul 05.30 Wita terjadi pula aksi pembakaran rumah milik Sarifudin, warga suku Bugis Letta<ref>Letta bagian dari [[suku Pattinjo]] terdiri atas Letta-Batulappa-Kassa berasal dari [[Enrekang]]</ref>, yang juga tinggal di Perum Korpri.
Pukul 06.00 Wita, sekitar 50 orang dari suku Tidung mencari Asnah, warga suku Bugis Letta. Namun, ia diamankan anggota Brimob.
Pukul 10.00 Wita, massa kembali mendatangi rumah tinggal Noodin, warga suku Bugis Letta dan langsung membakarnya.