Sufisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k Kesenian Cirebon
Baris 61:
== Kesenian sufi ==
Sufisme telah menyumbang cukup banyak puisi dalam [[Bahasa Arab]], [[Bahasa Turki]], [[Bahasa Farsi]], [[Bahasa Kurdi]], [[Bahasa Urdu]], [[Bahasa Punjab]], [[Bahasa Sindhi]], yang paling dikenal mencakup karya dari [[Jalal al-Din Muhammad Rumi]], [[Abdul Qader Bedil]], [[Bulleh Shah]], [[Amir Khusro]], [[Shah Abdul Latif Bhittai]], [[Sachal Sarmast]], [[Sultan Bahu]], tradisi-tradisi dan tarian persembahan seperti [[Sama]] dan musik seperti [[Qawalli]].
 
*** Kesenian Sufi Cirebon [[http://naskahcirebon.blogspot.com]]***
Di Cirebon, kesenian yang berhubungan dengan Kesenian Sufi ini adalah [[Brai]], [[Gembyung]], [[Terbang]], [[Genjring Santri]], dan lainya. Kebanyakan Jenis Kesenian yang beredar di Cirebon terkait dengan perkembangan paham tasawuf tersebut.
 
Beberapa buku yang telah di tulis oleh para seniman, budayawan, dan sejarahwan Cirebon menguatkan anggapan ini. Buku-buku yang memuat tentang kesenian Cirebon yang berakar pada ajaran tasawuf ini diantaranya adalah Budaya Bahari Sebuah Apresiasi di Cirebon yang di tulis oleh [[Rokhmin Dahuri dkk]] pada tahun 2004 dan di cetak oleh [[PNRI]]. Selanjutnya buku [[Deskripsi Kesenian Cirebon]] yang di susun oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata [[Kaupaten Cirebon]] yang salah satu anggota penyusunnya adalah Bapak [[Kartani]]. Dalam banyak kesempatan [[Kartani]] selalu menjelaskan bahwa hal tersebut terjadi karena media kesenian sangat cocok untuk berdakwah pada saat itu [[Mertasinga 2004]].
 
Jika seni dan kesenian dijadikan sebagai [[media dakwah]], maka sangat mungkin dan bisa dipastikan bahwa para pelukanya adalah [[penganut]] paham sufisme/tasawuf yang selalu menitik beratkan pada niat baik dalam segala aktiitas yang dijalnkannya.
[[http://naskahcirebon.blogspot.com]]
 
 
 
== Lihat pula ==