Polo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
TXiKiBoT (bicara | kontrib)
k r2.7.2) (bot Menambah: eu:Polo (kirola)
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Di tahun +Pada tahun)
Baris 7:
Tahun [[1937]] menandai dimulainya sejarah polo di Indonesia, saat ''Batavia Polo Klub'' didirikan di Lapangan Banteng, [[Jakarta]]. Pendiri perkumpulan tersebut adalah seorang [[Belanda]] dan pertandingan pertama yang dilakukannya adalah melawan regu polo [[Malaysia]]. Saat terjadi perang dunia ke dua dan Indonesia dijajah [[Jepang]], perkumpulan tersebut bubar.
 
Dalam tahun [[1992]], [[Hashim S. Djojohadikusumo]] dan [[James T. Riady]] kembali memperkenalkan polo di Indonesia dengan mendirikan JPEC - ''Jakarta Polo and Equestrian Club'' - di [[Sentul City|Bukit Sentul Selatan]]. DiPada tahun itu pula, Indonesia menjadi anggota FIP - ''Federation of International Polo'' - dengan Hashim Djojohadikusumo sebagai Ketua Asosiasi Polo Indonesia.
 
Di bawah bimbingan [[Subiyakto Cakra Wardaya]] sebagai presiden [[Persatuan Olahraga Berkuda Indonesia]] (Pordasi), Asosiasi Polo Indonesia menjadi Komisi Polo Indonesia di bawah Pordasi dengan ketuanya tetap Hashim Djojohadikusumo. Karena kesibukan ketuanya tersebut berbisnis di luar negeri, perkembangan polo di Indonesia benar-benar berhenti tahun [[2002]].
 
DiPada tahun [[2005]], di bawah bimbingan Letnan Jenderal (Pur.) [[Prabowo Subianto]], didirikan ''Nusantara Polo Club''. Klub ini mewakili Indonesia untuk pertama kalinya dalam turnamen ''[[Kings Cup]] [[2006]]'' di [[Thailand]] dan meraih peringkat ketiga di bawah [[Malaysia]] dan [[Jordan]]. Dalam akhir dari turnamen ini, negara-negara [[ASEAN]]: Malaysia, [[Filipina]], Thailand, [[Singapura]], dan Indonesia sepakat untuk membuat polo sebagai cabang olahraga resmi yang dimainkan dalam [[SEA Games]] [[SEA Games 2007|2007]] di Thailand.
 
== Nusantara Polo Club ==