Anis bin Alwi al-Habsyi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5:
 
=== Menjadi ustadz ===
Saat kecil, selain mendapatkan didikan dari sang ayah, Habib Anis juga pernah belajar di Madrasah Ar-Ribathah, yang juga berada di samping sekolahnya. Pada usia 22 tahun, dia menikahi Syarifah Syifa binti Thaha Assagaf. Namun, tidak lama kemudian sang ayah meninggal dunia di Palembang sehingga peranannya sebagai ulama pun digantikan Habib Anis. Karena peran inilah, Habib Anis sempat dianggap sebagai "anak muda yang berpakaian tua". Usianya masih muda, tapi sudah memerankan vital sebagai seorang ustadz/kyai, yang sepantasnya dilakukan oleh orang tua. Beliau dijuluki "The Smiling Habib" dikarenakan senyum selalu menghiasi wajah beliau. Penghormatan terhadap tamu juga merupakan ciri khas beliau. Habib Anis selalu menjamu tamu dengan keikhlasan beliau. subhanalloh semoga Beliau mendapat tempat terbaik di sisi Alloh swt. amin.
 
Selain sebagai ustadz, Habib Anis muda pun pernah berdagang batik dan memiliki kios di [[Pasar Klewer]], Solo, yang dijaga adiknya, Habib Ali. Namun, karena kegiatan di Masjid Ar-Riyadh (masjid tempat Habib Anis menggelar pengajian) semakin banyak, usaha perdagangan batik dihentikan. Habib Anis lebih fokus pada usaha pengembangan ajaran Islam sebagai seorang ulama.